Konsumsi Pertalite Melonjak Usai Kenaikan Harga Pertamax
Merdeka.com - Angka konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di Kota Solo naik usai kenaikan harga pertamax sejak 1 April 2022.
Area Manager Commucation, Relations, and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho mengatakan, untuk di Kota Solo ada kenaikan konsumsi pertalite sebesar 4,58 persen secara harian.
"Untuk rata-rata konsumsi harian pertalite di bulan Maret sebanyak 217 KL, selama kenaikan ini naik menjadi 230 KL," katanya.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Dimana saja Pertamina menyalurkan Pertalite? 'Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,' tegas Irto dalam keterangan tertulis (7/5).
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Kenapa konsumsi Pertamax Turbo naik? 'Terjadi kenaikan konsumsi BBM Pertamina pada masa mudik Idulfitri 1445 H. Hal ini seiring kesadaran masyarakat dengan penggunaan BBM yang berkualitas,' kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/4).
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Kenapa Pertamina menyalurkan Pertalite? Dengan menyediakan BBM subsidi Pertamina berharap dapat menjaga pemenuhan energi untuk masyarakat dan di saat yang sama menjaga perekonomian nasional' ungkap Fadjar.
Sedangkan untuk konsumsi pertalite di Jawa Bagian Tengah naik sebesar 6,7 persen, yakni dari rata-rata harian di bulan April sebanyak 1.878 KL menjadi 2.003 KL.
Meski demikian, dikatakannya, saat ini mulai terjadi penurunan konsumsi Pertalite. Bahkan penurunannya mencapai di bawah rata-rata harian.
"Saat ini masih kami pantau, karena memang untuk konsumsinya masih fluktuatif," katanya.
Stok Aman
Sementara itu, dia memastikan stok kedua jenis BBM tersebut dalam kondisi aman. Pihaknya mencatat untuk stok Pertamax dengan ketahanan stok 14 hari dan pertalite 27,5 hari.
Mengenai prediksi konsumsi BBM gasoline termasuk di dalamnya pertamax dan pertalite, dikatakannya, selama momentum mudik Lebaran akan terjadi kenaikan sebesar 11 persen.
"Kami memproyeksi peningkatan BBM jenis gasoline sebesar 11 persen, dari semula rata-rata harian normal 2.606 KL menjadi 2.900 KL," katanya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemantauan dilakukan secara langsung ke lapangan dan juga secara sistem digital melalui PIEDCC.
Baca SelengkapnyaKenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.
Baca SelengkapnyaLonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari
Baca SelengkapnyaPuncak arus balik Lebaran 2024 terjadi pada Senin 15 April 2024.
Baca SelengkapnyaBeberapa BBM non subsidi yang mengalami kenaikan antara lain, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaSebanyak 201 dari total 448 Pertashop yang mengalami kerugian usai harga jual Pertamax dan Pertaliter terpaut cukup jauh.
Baca SelengkapnyaPertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM per 1 Oktober 2023, ini rinciannya.
Baca SelengkapnyaPertamina telah menaikkan harga Pertamax per 1 Oktober 2023 menjadi Rp14.000 per liter.
Baca SelengkapnyaSPBU swasta semisal milik Shell Indonesia dan BP AKR telah lebih dulu menaikan harga BBM sejenis per 1 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaData rata-rata pengisian Pertalite diolah oleh Pertamina Patra Niaga berdasarkan penjualan real-time di SPBU yang telah terdigitalisasi.
Baca Selengkapnya