Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kontroversi rencana Menteri Jonan hapus tiket penerbangan murah

Kontroversi rencana Menteri Jonan hapus tiket penerbangan murah Ilustrasi tiket pesawat. ©Shutterstock.com/RAGMA IMAGES

Merdeka.com - Terjangkaunya harga tiket pesawat membuat lebih banyak masyarakat Indonesia menikmati jasa transportasi udara. Bermunculannya maskapai penerbangan murah atau Low Cost Carrier (LCC) ikut berperan dalam pertumbuhan jumlah penumpang pesawat dan tumbuh suburnya bisnis sektor penerbangan nasional.

Pemerintah berulang kali mengapresiasi peran dari maskapai penerbangan murah mewarnai industri penerbangan nasional. Maskapai penerbangan murah diyakini sebagai model bisnis yang sangat penting dan membawa kemajuan dalam sistem transportasi.

"Begini, hakikatnya (LCC) itu kan bisnis model, karena dengan ada penerbangan murah banyak orang bisa terbang. Itu pertumbuhan tinggi sekali," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, kemarin.

Orang lain juga bertanya?

Jor-jorannya penawaran tiket penerbangan murah justru kini dijadikan kambing hitam, buntut dari jatuhnya AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengendus adanya persaingan bisnis di industri penerbangan yang membuat maskapai penerbangan melanggar aturan dengan menambah atau mengubah slot penerbangan karena kebutuhan tingginya permintaan.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bakal mengatur tarif pesawat, khususnya maskapai penerbangan murah, agar tidak terjadi persaingan yang memicu maskapai berlomba-lomba menambah slot penerbangan di luar izin yang diberikan.

Tarif batas bawah akan ditetapkan pemerintah. Dengan kata lain, ke depan tidak ada lagi tiket pesawat yang ditawarkan atau dijual dengan sangat murah. Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M. Djuraid mengatakan peraturan tersebut segera terbit.

"Tidak ada lagi ke depan tawaran tiket murah seperti Rp 50.000. Batas bawah ditetapkan 40 persen. Suratnya sendiri masih tunggu pengesahan Menkumham," ujarnya di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (6/1).

Dia menjelaskan, aturan ini dikeluarkan lantaran adanya pengaruh harga tiket dengan persaingan bisnis yang akhirnya mengabaikan faktor keselamatan. Sebagai regulator, pemerintah tidak ingin kondisi ini dipelihara.

"Agar maskapai punya ruang financial yang cukup untuk tingkatkan standar safety. Kita tidak masalah kurangi standar layanan. Seperti maskapai LCC tidak dapat snack, tukar kursi bayar. Tapi yang kurangi standar safety tidak boleh," jelas dia.

Menanggapi ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla meluruskan maksud dari rencana Jonan. Wapres mengatakan, recana ini sebagai bagian dari pembenahan industri penerbangan agar faktor keselamatan menjadi prioritas, bukan soal persaingan bisnis.

"itu. Bukan ingin menghapuskan, masa mau mahal tapi jangan karena tiket memburu penumpang sehingga mengabaikan keselamatan," papar JK di kantornya.

Kebijakan ini menimbulkan kontroversi. Merdeka.com mencatatnya, berikut paparannya.

JK sindir maskapai

Wapres Jusuf Kalla menuturkan, selain menertibkan tiket-tiket penerbangan murah, pihaknya juga setuju dengan rencana menertibkan izin terbang rute maskapai penerbangan komersil. Dia menyindir kebiasaan maskapai menghalalkan segala cara demi persaingan bisnis.

"Maksudnya adalah jangan jor-joran pakai tiket murah sehingga mengabaikan keselamatan. Jangan jor-joran bikin trayek yang tanpa izin, jangan karena harus tiketnya murah maka harus terbang ke mana saja," ucap JK.

Tak ada korelasi tiket murah dan jaminan keselamatan penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal mengeluarkan kebijakan pengaturan tarif batas bawah untuk maskapai penerbangan komersial. Tujuannya agar tidak terjadi persaingan tidak sehat antar maskapai yang berdampak pada diabaikannya faktor keselamatan penerbangan.

Pengamat Penerbangan Arista Atmadjati mengatakan penghilangan tiket murah tidak menjamin keselamatan dan keamanan terpenuhi. Jaminan keselamatan penerbangan harus datang dari pemerintah.

"Tidak ada jaminan jika aturan tersebut terealisasikan, keselamatan dan keamanan penumpang ikut terjamin. Seharusnya pemerintah harus bekerja keras jangan mengharapkan maskapai saja," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (7/1).

Industri penerbangan bakal terpuruk

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengambil langkah mengejutkan pascatragedi AirAsia QZ8501. Mantan bos PT Kereta Api Indonesia itu bakal menghapus tiket penerbangan murah atau low cost carrier (LCC).

Wacana ini sontak menuai protes. Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Asnawi Bahar mengatakan kebijakan itu bakal membuat industri pariwisata Tanah Air kian terpukul.

Terlebih lagi, Amerika dan Australia mengeluarkan travel warning atau peringatan ke warganya untuk tidak melawat ke Indonesia.

"Bagaimanapun LCC membantu industri pariwisata, seat capacity lebih besar. Kalau tidak ini, lama-lama berbahaya untuk pariwisata," kata Asnawi ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Rabu (7/1).

Atas dasar itu, dia meminta menhub untuk berhati-hati mengeluarkan kebijakan menyikapi tragedi AirAsia. Jika salah mengeluarkan kebijakan, dunia usaha bakal terkena getahnya.

Jangan hanya menyasar maskapai LCC

Ketua Penerbangan Berjadwal Indonesia National Air Carries Association (INACA) Bayu Sutanto mengaku belum bisa melihat dampak dari penertiban tiket penerbangan murah yang kerap dipromosikan oleh maskapai. Alasannya, dalam beberapa tahun terakhir industri penerbangan nasional tengah bergairah.

"Memang tidak ada dampaknya kepada penurunan penumpang, karena bisnis penerbangan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan sebesar 12 persen, ini yang terjadi karena memang permintaan (demand)nya tinggi," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (7/1).

Bayu menjelaskan, dalam hitungan bisnis, batas bawah tiket penerbangan sebesar 40 persen dari batas atas, dinilai sudah tepat. Namun dia meminta agar Kemenhub tidak tebang pilih menerapkan aturan ini.

Semua maskapai penerbangan harus diberlakukan aturan sama, tidak hanya membidik maskapai penerbangan murah atau low cost carrier (LCC).

"Pemerintah harus konsisten karena menyangkut keselamatan penumpang. Aturan ini juga tidak boleh didiskriminasi, harus seluruh maskapai penerbangan menerapkan hal yang sama," jelas dia.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Erick Thohir Akhirnya Angkat Suara soal Mahalnya Harga Tiket Pesawat
Erick Thohir Akhirnya Angkat Suara soal Mahalnya Harga Tiket Pesawat

Menurut Erick, terdapat berbagai aturan yang memerlukan dukungan perubahan agar solusi terhadap harga tiket dapat dicapai.

Baca Selengkapnya
Polemik Mahalnya Harga Tiket Pesawat Domestik dan Dugaan Monopoli Penjualan Avtur
Polemik Mahalnya Harga Tiket Pesawat Domestik dan Dugaan Monopoli Penjualan Avtur

Biaya penerbangan domestik jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya penerbangan internasional atau ke luar negeri.

Baca Selengkapnya
Bos AirAsia: Harga Avtur di Indonesia Paling Mahal se-ASEAN
Bos AirAsia: Harga Avtur di Indonesia Paling Mahal se-ASEAN

Dia menilai minimnya kompetisi penyedia avtur menjadi di Indonesia menjadi faktor penyebabnya.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tak Bisa Jamin Harga Tiket Pesawat Bisa Turun Jelang Tahun Baru 2025
Pemerintah Tak Bisa Jamin Harga Tiket Pesawat Bisa Turun Jelang Tahun Baru 2025

Menhub mengaku bahwa dirinya tidak bisa menjamin apakah jelang angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 harga tiket akan turun atau pun tidak.

Baca Selengkapnya
Mengurai 'Benang Kusut' Mahalnya Tiket Pesawat Domestik di Indonesia
Mengurai 'Benang Kusut' Mahalnya Tiket Pesawat Domestik di Indonesia

Polemik mahalnya tiket pesawat domestik Indonesia masih menjadi topik hangat publik.

Baca Selengkapnya
Menhub Budi Larang Maskapai Naikkan Tarif Lewati Batas Atas di Musim Mudik
Menhub Budi Larang Maskapai Naikkan Tarif Lewati Batas Atas di Musim Mudik

Kemenhub telah mensosialisasikan aturan harga batas atas ke seluruh operator jasa angkutan umum.

Baca Selengkapnya
Menhub Pertimbangkan Naikkan Tarif Batas Atas, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal
Menhub Pertimbangkan Naikkan Tarif Batas Atas, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal

Menurut Menhub Budi, ada empat faktor utama yang membuat batas tarif pesawat melonjak.

Baca Selengkapnya
Pasar Avtur Indonesia Disebut Tidak Dimonopoli, Pemerhati Energi Beberkan Bukti Ini
Pasar Avtur Indonesia Disebut Tidak Dimonopoli, Pemerhati Energi Beberkan Bukti Ini

Budi menegaskan pentingnya pengelolaan avtur yang dilakukan secara multi-provider, seperti yang diterapkan di negara lain.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut Bakal Turunkan Harga Tiket Pesawat dengan Cara Ini
Menko Luhut Bakal Turunkan Harga Tiket Pesawat dengan Cara Ini

Luhut dan timnya tengah menyiapkan cara untuk menurunkan harga tiket pesawat.

Baca Selengkapnya
Boeing Terbelit Banyak Kasus, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal Lagi
Boeing Terbelit Banyak Kasus, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal Lagi

Kenaikan harga tiket pesawat tidak lepas dari kejadian yang menimpa Boeing

Baca Selengkapnya
Membandingkan Harga Tiket Pesawat Domestik RI dengan Luar Negeri, Benarkah Lebih Mahal?
Membandingkan Harga Tiket Pesawat Domestik RI dengan Luar Negeri, Benarkah Lebih Mahal?

Dengan harga yang tidak berbeda jauh, masyarakat Indonesia justru lebih memilih berlibur ke luar negeri dibanding wisata domestik.

Baca Selengkapnya
Kemenhub Evaluasi Tarif Batas Atas, Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal?
Kemenhub Evaluasi Tarif Batas Atas, Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal?

Sigit menyampaikan bahwa kajian itu masih dilakukan seiring dengan usulan dari maskapai penerbangan melalui Indonesia National Air Carrier Association (INACA).

Baca Selengkapnya