Kookmin Bank Akuisisi Bukopin, Bukti Investor Percaya Kinerja Perbankan Tanah Air
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerima pernyataan Kookmin Bank, grup finansial terbesar di Korea Selatan, untuk menjadi pemegang saham pengendali Bank Bukopin. Saat ini, Kookmin Bank memiliki 22 persen saham Bank Bukopin.
Kookmin Bank yang saat ini tercatat sebagai peringkat 10 besar bank di Asia, dikabarkan akan mengambil alih sekitar 51 persen saham Bank Bukopin.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah berpendapat, masuknya Kookmin Bank merupakan pertanda bahwa investor asing percaya terhadap kinerja pasar perbankan di Tanah Air beserta OJK.
-
Bagaimana OJK ingin tingkatkan governansi di Sektor Jasa Keuangan? 'Penerapan manajemen risiko di Sektor Jasa Keuangan perlu bertransformasi dari compliance- driven menjadi terintegrasi pada proses bisnis sehingga dapat meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian tujuan organisasi sehingga tercipta ekosistem keuangan yang bersih dan sehat,' kata Sophia.
-
Kenapa OJK optimis terhadap sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Kenapa OJK dorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? 'Tujuan dari kegiatan ini untuk menyosialisasikan dan mengedukasi pada civitas academica dan stakeholder mengenai upaya peningkatan governansi dan integritas di lingkungan OJK maupun sektor jasa keuangan. Penerapan tata kelola yang baik merupakan salah satu fondasi dalam pelaksanaan sebuah bisnis. Implementasi konsep three lines model dapat mendukung terciptanya tata kelola yang baik serta ekosistem keuangan yang sehat dan berintegritas,' kata Ketua Dewan Audit OJK Sophia Wattimena dalam paparannya pada Kuliah Umum di Politeknik Negeri Batam, Kepulauan Riau, Selasa (29/8).
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Siapa yang mengelola SLIK OJK? SLIK merupakan singkatan dari Sistem Layanan Informasi Keuangan, yaitu sistem informasi yang dikelola oleh OJK untuk mendukung pelaksanaan tugas pengawasan dan layanan informasi di bidang keuangan.
-
Apa yang dilakukan OJK untuk investasi kripto? Kendati industri kripto mengalami kebangkitan pasca menangnya Trump dalam Pilpres AS, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap mengingatkan bahwa meskipun kripto menarik, instrumen ini memiliki risiko tinggi dan masih tergolong spekulatif.Oleh karena itu, OJK menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar mereka memahami dengan baik risiko dan cara berinvestasi di kripto sebelum memulai.
"Yang jelas ini membuktikan bahwa pasar perbankan kita itu dalam kondisi baik didukung oleh pengaturan dan pengawasan yang prudent oleh OJK," kata Piter kepada Liputan6.com, Jumat (12/6).
Menurut dia, investor asing besar seperti Kookmin Bank bisa melihat potensi dari pasar perbankan Indonesia meski saat ini tengah dihantam wabah pandemi virus corona (Covid-19).
"Itu yang menjadi pertimbangan mereka untuk meningkatkan kepemilikan mereka di Bukopin sehingga menjadi bank pengendali," ujar Piter.
Kookmin Bank yang saat ini tercatat sebagai peringkat 10 besar Bank di Asia, dengan total aset per 31 Desember 2019 mencapai Rp 4.675 triliun, akan memperkuat permodalan bukopin, mendukung likuiditas dan pengembangan bisnis bank di Indonesia.
Direksi Bukopin: Akuisisi Kookmin Bank Bukti Optimisme ke Kami
Kookmin Bank akan menjadi pemegang saham pengendali Bank Bukopin, efektif per 12 Juni 2020. Saat ini Kookmin Bank mendekap 22 persen saham Bank Bukopin.
Sebagai bank terbesar di Korea Selatan, akuisisi KB Kookmin Bank terhadap Bank Bukopin dinilai sebagai pertanda positif ditengah lesunya sentimen pasar terhadap ekspansi bisnis dan perekonomian.
"Hal ini dilakukan bank terbesar di Korea Selatan itu sebagai bentuk komitmen untuk mendorong penguatan likuiditas dan permodalan perbankan," ujar Direktur Operasi dan TI Bank Bukopin Adhi Brahmantya dalam keterangan tertulis, Jumat (12/6).
Dikatakan, proses yang dilakukan KB Kookmin Bank dalam menjadi pemegang saham pengendali baru terus digodok baik regulator Indonesia maupun Korea Selatan.
"Tentu hal ini adalah bukti, bahwa akuisisi KB Kookmin Bank (terhadap Bukopin) adalah langkah nyata dari optimisme terhadap Bank Bukopin. Sebagai bank penyalur kredit retail (UMKM dan Konsumer) dengan potensi pertumbuhan yang berkelanjutan ke depannya," jelas dia.
Direktur Manajemen Risiko Bank Bukopin, Jong Hwan Han, yang juga direktur yang ditunjuk KB Kookmin Bank menambahkan, dalam waktu dekat bank tersebut akan merealisasikan rencananya.
Dengan menjadi pemegang saham pengendali baru Bukopin dengan kepemilikan minimal 51 persen, Kookmin akan memenuhi proses dan ketentuan yang berlaku baik di Indonesia maupun di Korea Selatan.
Adhi berharap, bahwa nasabah semakin yakin bertransaksi keuangan dengan Bank Bukopin, mengingat sinergi dengan KB Kookmin Bank akan semakin kuat untuk menopang pertumbuhan bisnis ke depannya.
OJK: Kookmin Bank Siap Jadi Pemegang Saham Pengendali Bukopin
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerima pernyataan Kookmin Bank, grup finansial terbesar di Korea Selatan, untuk menjadi pemegang saham mengendali Bank Bukopin. Saat ini Kookmin Bank mendekap 22 persen saham Bank Bukopin.
"Kookmin Bank siap mengambil alih kepemilikan sekurang-kurangnya 51 persen saham Bank Bukopin," kata Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (11/6).
Kookmin Bank yang saat ini tercatat sebagai peringkat 10 besar Bank di Asia, dengan total aset per 31 Desember 2019 mencapai Rp 4.675 triliun, akan memperkuat permodalan Bukopin demi mendukung likuiditas dan pengembangan bisnis bank di Indonesia.
Kookmin Bank saat ini telah menyediakan sejumlah dana di escrow account untuk menjadi pemegang saham pengendali dalam memperkuat permodalan dan likuiditas Bank Bukopin.
"OJK menyambut baik dan mendukung rencana Kookmin Bank yang akan memperkuat permodalan dan tata kelola Bank Bukopin, termasuk membentuk manajemen yang profesional untuk mendukung inisiatif peningkatan bisnis," lanjut Anto.
Menurutnya, aksi korporasi ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap kinerja industri perbankan dan prospek perekonomian nasional.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Segmen ini menjadi motor untuk mendorong pertumbuhan kredit KB Bukopin secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaRapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, investasi yang sudah masuk dalam pembangunan IKN Nusantara mencapai Rp47,5 triliun.
Baca SelengkapnyaBank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.
Baca Selengkapnyastabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada September 2023 tercatat 6,54 persen yoy atau menjadi Rp8.147,17 triliun.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan tersebut tidak terlepas dari inovasi layanan perbankan, diversifikasi bisnis, serta pengelolaan risiko yang matang.
Baca SelengkapnyaPerbankan syariah semakin mendapat perhatian baik di tingkat domestik maupun internasional.
Baca SelengkapnyaDari capaian ini, Bank DKI mencatat kenaikan penyaluran kredit dan pembiayaan segmen UMKM sebesar 22,78 persen, dari Rp4,41 triliun.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi.
Baca SelengkapnyaPendapatan laba perseroan juga ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit yang positif.
Baca Selengkapnya