Kopi Suroloyo Ciptakan Cara Sederhana Nikmati Puncak Suroloyo
Merdeka.com - Tak bisa dipungkiri bahwa kopi adalah salah satu komoditas yang paling digemari kaum muda. Kopi adalah cara sederhana yang bisa digunakan siapa saja untuk bersenang-senang dalam sebuah pertemuan maupun silaturahmi.
Di Yogyakarta, sebuah kedai bernama Suroloyo adalah lokasi yang kini mulai mendapat tempat bagi pecinta kopi. Tak mudah memang. Sejak berdiri pada tahun 2014, kedai ini melewati banyak rintangan. Tapi lama kelamaan, usaha ini tumbuh menjadi peluang kerja bagi anak muda sekitar Puncak Suroloyo.
Ngatiman, salah satu pemilik kedai suroloyo mengatakan kedai ini didirikan sebagai upaya penunjang para pengunjung agar menikmati wisata puncak suroloyo dengan meminum racikan kopi terbaik khas Yogyakarta.
-
Bagaimana Warung Kopi Ake berkembang? Warung Kopi Ake berperan penting sebagai penjaga tradisi sekaligus pionir dalam sektor perkopian di Belitung. Bukanlah hal mudah, dulunya mereka membeli biji kopi dari Jawa dan Lampung, karena Belitung bukanlah daerah penghasil biji kopi.
-
Bagaimana Kopi Surjo diolah? Kopi khas Batang Berjenis robusta
-
Dimana Gubuk Kopi, tempat pembuatan gula kelapa Borobudur? Gubuk Kopi berada di Dusun Sendaren Satu, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang Jawa Tengah.
-
Siapa pendiri Warung Kopi Tinggi? Mengutip laman Warung Kopi Tinggi, kedai tersebut mulanya didirikan oleh seorang pengusaha dan saudagar rempah asal China, Liaw Tek Soen.
-
Di mana kopi Temanggung dibudidayakan? Kopi merupakan komoditas andalan Kabupaten Temanggung setelah tembakau. Selain bertani tembakau, para petani Temanggung juga menanam kopi.
-
Bagaimana Slamet memulai usaha kopinya? Keterbatasan modal tak menjadi penghalang bagi Slamet untuk memulai usaha. Awalnya, dia memulai dengan modal Rp0 dan hanya memproduksi empat bungkus kopi tanpa merek. Kopi tersebut kemudian dipromosikan melalui WhatsApp, rupanya respons dari teman-teman dan orang-orang di sekitar sangat positif.
"Kita ingin para pengunjung bisa menikmati kopi sambil melihat indahnya wisata puncak suroloyo. Makanya kopi ini diracik secara spesial dan memiliki beda dengan kopi lainnya," kaya Ngatiman di Suroloyo, Yogyakarta, Senin (31/12).
Suroloyo Tembus Pasar Nasional
Ngatiman mengatakan, sejauh ini kopi Suroloyo sudah menembus pasar Jakarta, Surabaya dan seluruh wilayah Jogja. Menurut dia, Jogja merupakan konsumen utama yang rutin mbeli kopi suroloyo. Biasanya konsumen membeli dalam bentuk green bean.
Adapun Green bean ini dijual seharga Rp 90.000 untuk arabika. Sedangkan untuk robusta dijual seharga Rp 50.000 per kilogram. Ada juga penjualan dalam bentuk kemasan isi 80 gram yang dijual seharga Rp20.000 untuk kopi arabika dan Rp 140 untuk robusta.
Puncak Suroloyo adalah puncak tertinggi di Perbukitan Menoreh, Yogyakarta yang memiliki ketinggian kurang lebih 2000 MDPL. Puncak ini membentang di sepanjang Yogyakarta dan Jawa Tengah. Lokasi ini biasanya ramai dikunjungi wisatawan lokal, terutama wilayah Jawa Tengah.
Kejayaan Kopi Diprediksi Berlangsung Lama
Praktisi kopi Setiawan Subekti mengatakan kejayaan industri kopi diperkirakan masih berlangsung lama karena minat konsumsi komoditas itu, terutama di perkotaan, terus meningkat. Selain itu, minuman kopi yang disajikan juga semakin bervariasi.
"China dan Rusia termasuk negara yang mulai mengalami peningkatan konsumsi. Jadi ada kecenderungan pergeseran minat masyarakat China dari penikmat teh menjadi penikmat kopi," katanya.
Menurut Subekti, perubahan tren juga terjadi di Jepang lagi lagi karena pergeseran minat teh ke kopi sejak tahun 2000. Kondisi ini, kata dia, otomatis berdampak pada konsumsi kopi dunia. hal ini bisa menjadi peluang bagi petani kopi Indonesia.
"Pekebun kopi harus memanfaatkan kondisi ini sebagai momentum untuk meningkatkan produksi. Dengan peluang pasar terbuka lebar, pekebun seharusnya diuntungkan juga," katanya.
Seperti diketahui, Kemitraan Pertanian Berkelanjutan Indonesia atau Partnership for Indonesia's Sustainable Agriculture (PISAgro) sudah menyiapkan kurikulum pembelajaran kopi untuk menjamin ketersediaan bahan baku secara berkelanjutan
Berdasarkan data FAO, luas areal kopi Indonesia mencapai 1,23 juta hektare dengan 1,19 juta di antaranya milik perkebunan rakyat yang memiliki produktivitas 0,6 ton hektare.
Program ini merupakan bentuk dukungan dan vokasi pendidikan serta vokasi pelatihan dalam mempersiapkan generasi muda untuk terhubung dengan dunia industri. Sekaligus mendorong generasi muda untuk siap berusaha
Kementan Dorong Produksi Kopi
Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Bambang menyatakan pihaknya bakal terus mendorong peningkatan produksi kopi jenis arabika di sejumlah kawasan. Menurut dia, industri kopi asal Indonesia merupakan komoditas ekspor yang sangat diminati pasar dunia.
"Sebagian besar petani menanam kopi jenis arabika karena kopi jenis tersebut sangat diminati pencinta kopi baik di luar negeri terutama negara-negara Eropa," katanya.
Bambang mengatakan, pengembangan kopi arabika nantinya akan diarahkan untuk menjaga posisi Indonesia sebagai sumber penting beberapa jenis kopi spesial dunia yang memiliki khas nusantara. "Apalagi faktor geografis kita sangat menunjang untuk pengembangan," pungkasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedai kopi ini hadir agar seluruh lapisan masyarakat bisa mencicipi nikmatnya minuman kopi ala kafe.
Baca SelengkapnyaMas Udek berhasil menemukan jalannya untuk menggeluti bisnis usaha kopi.
Baca SelengkapnyaKisah ini berawal ketika Eko terlilit utang hampir Rp500 juta. Hal tersebut terjadi karena Eko mengalami kegagalan dalam usaha suplai barang ke hotel.
Baca SelengkapnyaIrham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaWalaupun punya potensi wisata, belum banyak dari warga yang tahu bagaimana memanfaatkan potensi itu.
Baca SelengkapnyaPerjalanan hidup Slamet yang penuh rintangan menjadikannya sebagai salah satu sosok inspiratif, terutama bagi masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi.
Baca SelengkapnyaAwalnya tak punya modal, pasutri asal Tulungagung ini berhasil merintis usaha kafe dan diminati banyak konsumen.
Baca SelengkapnyaIni jadi kedai kopi pertama di Jakarta sejak 1878, bertahan selama 145 tahun.
Baca SelengkapnyaMau begadang minum kopi, kumpul-kumpul bareng sambil ngopi, melepas penat dengan kopi.
Baca SelengkapnyaNamun, Suko bergeming untuk tetap menjadi pengusaha sereal dari umbi asal Garut.
Baca SelengkapnyaBranding yang kuat dan unik membuat restoran ini tetap bertahan.
Baca Selengkapnya“Untuk yang ingin memiliki usaha, intinya mulai saja. Karena usaha itu tidak perlu banyak teori"
Baca Selengkapnya