Korea bangun pembangkit listrik hidrogen di Ancol
Merdeka.com - Pemerintah menggandeng Korean International Cooperation Agency (KOICA) untuk membangun pembangkit listrik tenaga hidrogen (fuel cell) berkapasitas 300 kilowatt (kw). Pembangkit akan dibangun di Ancol, Jakarta Utara.
Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Terbarukan dan Konservasi Energi Maritje Hutapea mengatakan pembangkit tenaga fuel cell, memiliki potensi besar untuk dikembangkan menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). "Indonesia masih memiliki PLTD, khususnya di luar sistem Jawa-Madura-Bali," kata dalam sambutannya di Hotel Mercure, Jakarta, Selasa (11/9).
Pembangkit listrik tenaga fuel cell, memanfaatkan hidrogen yang dihasilkan berbagai sumber energi, baik energi fosil dan energi baru terbarukan. Dari gas alam, air dan biomassa yang berfungsi sebagai carrier energy.
Pemanfaatan hidrogen untuk teknologi fuel cell diharapkan dapat meningkatkan ketahanan dan kemandirian energi. Pemanfaatan hidrogen diharapkan dapat meningkatkan elektrifikasi di daerah terpencil.
"Ini jadi salah satu pilihan dalam memenuhi kebutuhan energi. Sekarang 25 persen rumah masih tidak terjangkau listrik, terutama di daerah terpencil," ungkapnya.Selain itu, pemanfaatan hidrogen diharapkan dapat mengurangi emisi rumah kaca. Pemerintah menargetkan penurunan efek rumah kaca sebesar 26 persen pada 2020.
Proyek ini merupakan kerja sama bilateral antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Korea. Pemerintah Korea menunjuk POSCO Power menjadi perusahaan kontraktor yang membangun pembangkit tersebut. Sementara pemerintah Indonesia menunjuk PT Jakarta Propertindo sebagai pengelola. (mdk/arr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga berharap Amerika Serikat bisa membuka pasar bagi produk hasil kolaborasi LG dan Hyundai.
Baca SelengkapnyaRencananya pada 2023 sampai 2030 akan dilaksanakan pengembangan energi hidrogen dan amonia sebagai turunan dari hidrogen.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai hal ini sebagai komitmen Indonesia agar bisa bersaing di kancah global.
Baca SelengkapnyaMenteri Kordinator Maritim dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, hadir dalam agenda MoU ini.
Baca SelengkapnyaProduksi hidrogen PLTP Kamojang tidak menggunakan air tanah. Melainkan dari air kondensasi proses produksi listrik di PLTP Kamojang.
Baca SelengkapnyaProduk hidrogen akan lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaLuhut percaya, itu menjadi titik tolak bagi misi pemerintah mengurangi emisi CO2 sekitar 160.000 ton per tahun
Baca SelengkapnyaJokowi pun turut mengapresiasi dukungan Republik Korea dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota pintar atau smart city.
Baca SelengkapnyaRaksasa otomotif Korea, Hyundai Motor Company, mendirikan pabrik baru khusus mobil listrik atau electric vehicle (EV) di Ulsan, Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaLuhut percaya, itu menjadi titik tolak bagi misi pemerintah mengurangi emisi CO2 sekitar 160.000 ton per tahun. Sekaligus menekan angka impor dan subsidi BBM.
Baca SelengkapnyaCapaian volume perdagangan Korsel dan Vietnam yang mencapai hampir USD85 miliar. Sedangkan Ri-Korsel baru mencapai USD 24,5 miliar.
Baca SelengkapnyaKolaborasi pengembangan produksi hidrogen hijau ini jadi yang pertama di Asia Tenggara.
Baca Selengkapnya