Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Korporat besar diharapkan tularkan cara jinakkan uang ke masyarakat

Korporat besar diharapkan tularkan cara jinakkan uang ke masyarakat Buya Safii Maarif dan Saleh Husin. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Pekerjaan rumah bangsa Indonesia paling penting yang harus segera diselesaikan saat ini adalah mempersempit kesenjangan dan mengurangi ketimpangan di antara sesama warganya.

Masalah pemerataan ekonomi ini harus jadi prioritas, bukan hanya bagi pemerintah tapi juga swasta. Apalagi pada saat yang sama, negara tak cuma menghadapi berbagai masalah ekonomi, tetapi juga masalah social politik keagamaan seperti radikalisme dan terorisme.

Demikian benang merah Forum Dialog yang diselenggarakan President Office Sinar Mas bertema Ekonomi Berbasis Kerakyatan: Merekat Perbedaan, Memperkuat Persatuan, Rabu (27/9), di Jakarta. Pembicara utama dalam forum dialog ini adalah Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif yang lebih dikenal dengan panggilan Buya Syafii dan Dr Sudhamek AWS.

Orang lain juga bertanya?

Sedangkan sebagai penanggap adalah mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah dan mantan KSAL Laksamana (Purn) Marsetio. Bertindak sebagai moderator adalah mantan Menteri Perindustrian yang kini menjabat sebagai Managing Director Presiden Office Sinar Mas, Saleh Husin.

"Bung Karno pernah menyatakan, tidak akan ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka. Tapi setelah 72 tahun, kita tahu kemiskinan masih menjadi masalah utama bangsa ini," kata Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP Pancasila) Syafii Maarif.

Menurut Syafii, bagi sebagian besar masyarakat Indonesia uang tampak begitu liar, tapi bagi sejumlah sektor swasta seperti Sinar Mas, uang terlihat begitu jinak.

"Kemampuan menjinakkan uang inilah yang harus ditularkan kepada masyarakat luas," tambahnya.

Syafii menjelaskan, bangsa Indonesia sesungguhnya sudah memiliki modal yang sangat bernilai, yakni Pancasila, karena setiap sila di dalamnya bisa menjawab setiap masalah secara menyeluruh dari berbagai dimensi. Dalam pemerataan kesejahteraan misalnya, upaya menjawabnya tidak saja dari sisi ekonomi, tapi juga aspek social hingga hati nurani.

Begitu pula dengan ancaman intoleransi dan radikalisme, tidak cukup hanya ditangani dengan penegakan hukum semata, tapi mesti melibatkan pula aspek social, ekonomi, pendidikan dan sebagainya.

"Agar tidak muncul paham berani mati karena takut hidup. Itu teologi maut namanya," tegas mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.

Sedangkan Chairman Garuda Food Sudhamek menekankan pentingnya 4 prinsip dasar kemitraan sebagai landasan hubungan sosial ekonomi pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ke-4 prinsip dasar itu adalah saling membutuhkan, saling menguatkan, saling percaya, dan saling menguntungkan.

Keempat prinsip dasar itu harus dijalankan kalau kita ingin memberdayakan (UMKM). Menurut Sudhamek, selama ini UMKM lebih banyak diperlakukan sebagai objek, bukan subjek.

"Bantuan yang diberikan pun sering setengah jalan, jadinya tidak tuntas," ujarnya. Semua itu menunjukkan penanganan UMKM belum sepenuhnya professional dan holistik.

Managing Director Presiden Office Sinar Mas Saleh Husin menyatakan, diskusi semacam ini, yang diikuti para eksekutif di lingkungan Sinar Mas, merupakan kegiatan reguler korporat.

"Temanya berbeda-beda, mengikuti situasi dan kondisi aktual bangsa ini. Yang jelas, Sinar Mas memang punya komitmen kuat untuk tumbuh dan berkembang bersama-sama masyarakat Indonesia, termasuk di dalamnya mendorong percepatan pemerataan ekonomi," ujarnya usai diskusi. (mdk/hrs)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Ingin Contoh Guyana: Kekayaan Negara Digarap Swasta Bukan BUMN, Maaf Pak Erick
Jokowi Ingin Contoh Guyana: Kekayaan Negara Digarap Swasta Bukan BUMN, Maaf Pak Erick

Jokowi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan swasta.

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Canangkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan
Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Canangkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan

Program Gencarkan mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
BPK dan BPKP Ungkap Tantangan Perusahaan BUMN Lima Tahun ke Depan, Ini Detailnya
BPK dan BPKP Ungkap Tantangan Perusahaan BUMN Lima Tahun ke Depan, Ini Detailnya

Transformasi ekonomi yang sedang diupayakan oleh BUMN perlu dilakukan dengan perencanaan matang.

Baca Selengkapnya
HIPMI Dorong Sinergitas Agar Swasta Tak Kalah Saing dari BUMN
HIPMI Dorong Sinergitas Agar Swasta Tak Kalah Saing dari BUMN

meminta pemerintah memperhatikan pengusaha swasta agar tak kalah saing dengan perusahaan-perusahaan BUMN.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir: Jangan karena Kita Non Blok, Kita jadi Ikut Blueprint China dan AS
Erick Thohir: Jangan karena Kita Non Blok, Kita jadi Ikut Blueprint China dan AS

Erick tak ingin sektor bisnis di Tanah Air masih berpangku tangan pada blueprint yang dimiliki negara-negara besar semisal Amerika Serikat dan China.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Presiden Jokowi Mendadak Bilang Maaf Ke Erick Thohir
VIDEO: Presiden Jokowi Mendadak Bilang Maaf Ke Erick Thohir

Saat berbicara di depan para CEO, Presiden lantas meminta maaf kepada Menteri BUMN Erick Thohir

Baca Selengkapnya
CEO Mayapada Dato Sri Tahir Minta Pemerintah Perluas Hilirisasi untuk Dongkrak Ekonomi Indonesia
CEO Mayapada Dato Sri Tahir Minta Pemerintah Perluas Hilirisasi untuk Dongkrak Ekonomi Indonesia

Kebijakan hilirisasi yang digencarkan pemerintah telah memberikan dampak positif.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Syarat Penting Agar Indonesia Emas Bisa Tercapai di Tahun 2045
Terungkap, Ini Syarat Penting Agar Indonesia Emas Bisa Tercapai di Tahun 2045

Pemerintah sudah membuat desain besar di berbagai sektor untuk hilirisasi.

Baca Selengkapnya