KPPU bangga punya peran bikin tiket pesawat dan pulsa jadi murah

Merdeka.com - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pada hari ini, Kamis (12/6), merayakan ulang tahun ke-14. Lembaga antikartel itu sudah mengalami regenerasi kepimpinan tiga kali, dan secara total sudah memutus 240 kasus. Itu masih ditambah 12 perkara persaingan usaha yang masih berjalan.

"Puluhan proses investigasi juga sedang berjalan," kata Ketua KPPU Nawir Messi saat membuka Malam Syukuran KPPU di Jakarta.

Dari 240 kasus yang mereka tangani, KPPU mengakui mayoritas baru menyentuh kasus sengketa tender proyek. Ke depan, lembaga ini berikrar memperkuat investigasi mengungkap kejahatan penimbunan dan pengaturan harga terkoordinasi alias kartel.

Messi menilai, pengungkapan kartel terbukti langsung berdampak pada kemasalahatan masyarakat. Misalnya adalah industri penerbangan. Dulu maskapai yang ada di pasaran kerap berkoordinasi agar tiket selalu di batas atas, sehingga kurang terjangkau bagi sebagian konsumen. 

Setelah KPPU masuk dan bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan, kondisi industri penerbangan di Indonesia jadi ebih kompetitif. Banyak lahir maskapai murah sehingga konsumen bisa menikmati tiket pesawat terjangkau.

"Dorongan persaingan telah membuat industri penerbangan tumbuh pesat. Garuda bahkan menjadi the best regional Airline, dan kini Cengkareng menempati urutan bandara tersibuk di dunia," urai Messi.

Hal yang sama juga terjadi di industri telekomunikasi. Perusahaan jasa layanan seluler di Indonesia pada awal 2000, banyak membebani konsumen dengan tarif terlampau mahal. Ternyata itu disengaja, dengan cara masing-masing perusahaan melakukan kesepakatan soal tarif pulsa pra dan pascabayar.

"Industri telekomunikasi yang terseok kini membaik, dan menjadi salah satu yang efisien di Asia Pasifik," tandasnya.

Bulan lalu, KPPU juga memutus bersalah kasus kartel ban yang dijalankan oleh enam produsen. Pabrik-pabrik yang mengontrol penjualan ban itu adalah PT Bridgestone Tire Indonesia, PT Sumi Rubber Indonesia, PT Gajah Tunggal Tbk, PT Goodyear Indonesia Tbk, PT Elang Perdana Tyre Industry, dan PT Industri Karet Deli.

Hari jadi KPPU ini didasarkan pada proses pengesahan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang larangan monopoli dan prinsip persaingan usaha yang menjadi dasar hukum pembentukan lembaga ini. Messi menceritakan KPPU dilahirkan oleh kelompok pro-reformasi.

Masyarakat pada 1998, tak lama setelah rezim Soeharto runtuh, menyadari bahwa iklim perekonomian selama Orde Baru sangat buruk. Sebab, proses perizinan usaha amat sentralistik. Contohnya adalah model bisnis monopoli distribusi cengkeh oleh Tommy Soeharto, anak bungsu sang presiden.

Imbasnya pengelolaan sumber daya negara tidak maksimal, hanya kelompok tertentu mendapat kesempatan berbisnis, dan konsumen dieksploitasi segelintir pengusaha.

"Patut kita syukuri, setelah 1998, DPR dalam kurun waktu singkat, mengambil insiatif melahirkan UU nomor 5 1999 berupa larangan praktik monopoli," ungkap Messi. (mdk/noe)