Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KPPU Disarankan Selidiki Kasus Hilangnya Tiket AirAsia di Sejumlah OTA

KPPU Disarankan Selidiki Kasus Hilangnya Tiket AirAsia di Sejumlah OTA air asia. blogspot.com

Merdeka.com - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) diminta untuk menyelidiki kasus hilangnya tiket AirAsia di Online Travel Agent (OTA) atau agen travel online seperti Traveloka dan Tiket.com

"KPPU harus selidiki kasus ini. Kalau terkait dengan kompetisi itu KPPU bisa masuk, tanpa harus ada pelaporan," kata Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi kepada di Jakarta, Selasa (19/3).

Dia menuturkan, kompetisi memberikan banyak keuntungan, seperti persaingan dalam hal harga, kualitas layanan, maupun wilayah layanan.

Orang lain juga bertanya?

"Kompetisi harus dijaga. Jika ada gelagat persaingan tidak sehat, untuk menjamin kompetisi maka KPPU harus turun tangan. Kecuali masalah ini cepat dapat diselesaikan," ucapnya.

Menurut Heru, turunnya KPPU ke raibnya inventori di OTA hal yang harus dilakukan karena saat ini bisnis yang dijalankan startup tersebut tak memiliki regulator yang jelas.

"Di Indonesia ini OTA siapa yang atur? Kominfo, Kemenpar, atau Kemenhub? Gak jelas. Karena selama ini dibiarkan lebih ke Business to Business (B2B), harapan ya KPPU masuk," katanya.

Menurut Heru, sewajarnya OTA ada regulator teknis yang mengatur layaknya ride-hailing dimana mulai ditata oleh Kementrian Perhubungan (Kemenhub) bersinergi dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Data ShopBack menunjukkan volume pemesanan online travel menunjukan pertumbuhan yang luar biasa di tahun 2018, dengan peningkatan hingga 260 persen di mana rata-rata uang yang dikeluarkan untuk belanja berkisar Rp 6,7 juta hingga- Rp 6,9 juta. Nilai bisnis OTA yang dikeluarkan Google dan Temasek dalam 'e-Conomy SEA 2018 Southeast Asia’s internet economy' pada 2018 sebesar USD 8,6 miliar di 2018 dan menjadi USD 25 miliar pada 2025.

"Aturan main dan regulator teknis itu penting, tak hanya melindungi OTA, tetapi juga mitranya sebagai pemilik inventory dan pengguna," tutupnya.

Sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) meminta kepada manajemen AirAsia untuk melaporkan secara langsung terkait dugaan persaingan usaha tidak sehat yang disebabkan oleh penyedia jasa lainnya.

"Kami minta kepada pihak AirAsia agar tidak bermain wacana pada ranah publik jika ada dugaan pelanggaran, maka laporkan ke KPPU," ujar Komisioner KPPU, Guntur Syahputra Saragih seperti dikutip Antara Makassar.

Menurut dia, dugaan intervensi oleh pesaing atau kompetitor kepada agen perjalanan online seperti Traveloka dan Tiket.com terkait menghilangnya AirAsia dari kanal penjualan perlu dibuktikan.

"Memang beberapa pekan ini hangat-hangatnya mengenai AirAsia yang hilang dari kanal Traveloka dan Tiket.com. Jika memang pengakuannya ada intervensi dan itu bentuk persaingan usaha tidak sehat, maka laporkan," tegasnya.

Sebelumnya, media online yang selama ini memiliki reputasi di dunia travel global, Skift.com ikut menulis dan meneliti mengenai permasalahan di bisnis travel online di Indonesia. Skift.com menurunkan artikel dengan judul 'Did AirAsias Rivals Arm-Twist Online Travel Agencies to Stop Selling Its Low Airfares?'.

Dalam artikel itu, Skift.com menduga adanya campur tangan dari pesaing AirAsia di dalam hilangnya tiket maskapai itu di sejumlah aplikasi pencarian dan pembelian tiket lokal, tak hanya Traveloka. Skift menuding Garuda Indonesia dan Lion Air mendorong aplikasi untuk tidak menjual tiket dari AirAsia.

"Kami mengamati melalui pesan media sosial, di mana pelanggan menanyakan tidak tersedianya penerbangan AirAsia. Di Traveloka direkomendasikan memesan tiket maskapai lain," ucap Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Dendy Kurniawan dikutip dari Skift.

Traveloka menjawab tudingan tersebut karena adanya pemeliharaan sistem. Namun, ketika ditanya Skift mengenai kenapa cuma AirAsia yang terdampak pemeliharaan sistem ini, pihak Traveloka tidak bisa berkomentar lebih jauh. "Kami tidak dapat berkomentar lebih jauh tentang ini karena kami masih berusaha untuk menjangkau mereka (AirAsia). Dan kita harap mengarah pada solusi terbaik bagi kita semua," kata pihak Traveloka dalam sebuah pertemuan di Indonesia.

Direktur Humas Traveloka, Sufintri Rahayu mengakui adanya pertemuan antara Traveloka dan AirAsia minggu lalu namun dia menolak membicarakan hasil pertemuan. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Enam Aplikasi Travel Agent Terancam Diblokir, Begini Respons Menparekraf
Enam Aplikasi Travel Agent Terancam Diblokir, Begini Respons Menparekraf

Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melayangkan surat peringatan kepada 6 Online Travel Agent

Baca Selengkapnya
Buntut Kecelakaan Tol Cipularang, Kemenhub Ambil Langkah Ini
Buntut Kecelakaan Tol Cipularang, Kemenhub Ambil Langkah Ini

Pemerintah mengimbau perusahaan angkutan untuk memastikan betul kendaraan dalam kondisi layak.

Baca Selengkapnya
Membandingkan Harga Tiket Pesawat Domestik RI dengan Luar Negeri, Benarkah Lebih Mahal?
Membandingkan Harga Tiket Pesawat Domestik RI dengan Luar Negeri, Benarkah Lebih Mahal?

Dengan harga yang tidak berbeda jauh, masyarakat Indonesia justru lebih memilih berlibur ke luar negeri dibanding wisata domestik.

Baca Selengkapnya
Cegah Kecelakaan Berulang, Kemenhub akan Buat Aturan Jual Beli Bus
Cegah Kecelakaan Berulang, Kemenhub akan Buat Aturan Jual Beli Bus

Kemenhub mengatakan, aturan tersebut bertujuan untuk mendata dan mengontrol armada bus.

Baca Selengkapnya
Pilot dan Copilot Batik Air Tidur saat Terbangkan Pesawat, Kemenhub Beri Sanksi Ini
Pilot dan Copilot Batik Air Tidur saat Terbangkan Pesawat, Kemenhub Beri Sanksi Ini

Maskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya, yang mempengaruhi kewaspadaan dalam penerbangan.

Baca Selengkapnya
Ini Sanksi untuk Pilot Batik Air Tidur saat Penerbangan Kendari-Jakarta dari Kemenhub
Ini Sanksi untuk Pilot Batik Air Tidur saat Penerbangan Kendari-Jakarta dari Kemenhub

Kristi turut menanggapi insiden pesawat BTK6723 Batik Air A320 registrasi PK-LUV, dengan pilot dan copilot tertidur saat penerbangan dari Kendari-Jakarta.

Baca Selengkapnya
Lakukan Inspeksi Dadakan, Menhub Temukan Bus Pariwisata Tidak Laik Jalan Masih Beroperasi
Lakukan Inspeksi Dadakan, Menhub Temukan Bus Pariwisata Tidak Laik Jalan Masih Beroperasi

Bus tersebut tidak memiliki kelengkapan surat-surat seperti uji KIR, STNK.

Baca Selengkapnya
Polemik Mahalnya Harga Tiket Pesawat Domestik dan Dugaan Monopoli Penjualan Avtur
Polemik Mahalnya Harga Tiket Pesawat Domestik dan Dugaan Monopoli Penjualan Avtur

Biaya penerbangan domestik jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya penerbangan internasional atau ke luar negeri.

Baca Selengkapnya
Menhub Temukan Bus Pariwisata Tak Laik Jalan, Tak Ada Uji KIR dan STNK
Menhub Temukan Bus Pariwisata Tak Laik Jalan, Tak Ada Uji KIR dan STNK

Dengan hal ini, lanjut Raden, kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata diharapkan dapat ditekan.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Biaya Pemeliharaan Pesawat 15 Persen dari Harga Tiket
Ternyata, Biaya Pemeliharaan Pesawat 15 Persen dari Harga Tiket

Tingginya harga avtur dan biaya pemeliharaan pesawat jadi faktor tingginya harga tiket.

Baca Selengkapnya
Kecelakaan Maut Bus di Ciater, DPR: Kemenhub Tahu Banyak Bus Tak Laik Jalan Tapi Tak Ada Sanksi Tegas
Kecelakaan Maut Bus di Ciater, DPR: Kemenhub Tahu Banyak Bus Tak Laik Jalan Tapi Tak Ada Sanksi Tegas

Kecelakaan Maut Bus di Ciater, DPR: Kemenhub Tahu Banyak Bus Tak Laik Jalan Tapi Tak Ada Sanksi Tegas

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Alami Banyak Masalah Layani Angkutan Haji Hingga Buat Jadwal Berantakan, Menhub Beri Teguran Keras
Garuda Indonesia Alami Banyak Masalah Layani Angkutan Haji Hingga Buat Jadwal Berantakan, Menhub Beri Teguran Keras

Kemenhub juga meminta agar Garuda Indonesia meningkatkan pengawasan terhadap kondisi pesawat yang digunakan selama penerbangan angkutan haji tahun 2024.

Baca Selengkapnya