Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kredit macet perumahan BTN tembus Rp 2,8 triliun, setara 45.000 rumah se-Indonesia

Kredit macet perumahan BTN tembus Rp 2,8 triliun, setara 45.000 rumah se-Indonesia perumahan. ©2012 Merdeka.com/sapto anggoro

Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara (BTN) mencatatkan kredit macet atau NPL (Non Performing Loan) di sektor KPR (Kredit Pemilikan Rumah) sebesar Rp 3,5 triliun hingga Maret 2018. Dari angka ini, Rp 2,8 triliun di antaranya merupakan kredit rumah.

"NPL di KPR bank yang subsidi maupun non subsidi kurang lebih ada Rp 3,5 triliun, tapi Rp 2,8 triliun merupakan rumah yang kurang lebih jumlahnya yang kita miliki 45.000 rumah se Indonesia," kata Direktur Collection & Asset Management Bank BTN, Nixon LP Napitulu dalam acara diskusi di Jakarta, Selasa (17/4).

Nixon menjelaskan, tingginya kredit macet tersebut disebabkan terus tumbuhnya kebutuhan akan hunian. Pertumbuhan tersebut kemudian diiringi juga meningkatnya NPL di sektor tersebut. Kredit macet paling banyak terdapat pada perumahan non subsidi. Jumlahnya dua kali lipat NPL rumah bersubsidi.

"NPL-nya itu di BTN terkait perumahan yang paling banyak memang kita kenanya di KPR non subsidi walaupun pertumbuhan bisnisnya paling tinggi."

Dalam pandangan Nixon, kondisi tersebut menunjukkan adanya peningkatan daya beli perumahan non subsidi, namun daya bayarnya malah melemah. Selain itu, NPL juga terdapat pada sektor kontruksi, terutama bangunan yang dibangun ke atas (high rise building) seperti apartemen dan perhotelan.

Kendati demikian, Nixon menyatakan bahwa NPL adalah hal yang wajar bagi setiap bank. Yang penting adalah bagaimana bank tersebut bisa mengelola NPL nya. "Pasti NPL ada terus, pasti selalu ada, tinggal dikelola dengan baik saja."

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP