Krisis diprediksi kembali terjadi pada 2016
Merdeka.com - Rentang waktu siklus krisis ekonomi dinilai semakin singkat dan pendek. Krisis ekonomi yang lebih buruk diperkirakan bakal kembali datang pada 2016.
Ketua Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas), Sigit Pramono melihat situasi krisis di setiap periodenya menunjukkan karakter yang berbeda baik secara ekonomi maupun sosial.
"Sekarang ini kita hidup di era krisis yang semakin sering dan interval dari satu krisis ke krisis lainnya semakin pendek. Ada siklus 20 tahunan, 10 tahunan dan siklus dua atau tiga tahunan, di mana saat ini kita sedang mengalami situasi seperti itu," ujarnya saat acara "Bagaimana Indonesia Mampu Selamat Dari Krisis Ekonomi 2008', di Ibis Budget Hotel, Jakarta, Jumat (21/2).
-
Kapan deflasi di Indonesia terjadi? Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa Indonesia mengalami deflasi lagi pada bulan September 2024.
-
Bagaimana BNI menghadapi krisis? BNI terbukti tangguh dalam menghadapi krisis yang terjadi di tahun 1998, 2005, 2008, dan 2020. BNI melakukan berbagai transformasi bisnis digital untuk tetap bisa mengerek kinerja keuangan, salah satunya dengan membangun ekosistem digital nelayan.
-
Kapan depresi mayor bisa berlangsung? Contoh depresi ini ditandai dengan gejala putus asa, kesedihan, dan kesepian, yang bisa berlangsung lebih dari dua minggu.
-
Kenapa penting frugal living saat krisis ekonomi? Saat ekonomi berada dalam kondisi suram, seperti saat terjadi inflasi tinggi, ketidakpastian pasar, atau perlambatan ekonomi, masyarakat dihadapkan pada tantangan besar untuk mengelola keuangan dengan bijak.
-
Siapa yang sering terjebak dalam siklus depresi? Orang yang menderita depresi sering kali merasa sulit untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi atau bahkan bangun dari tempat tidur. Siklus ini bisa menjadi lingkaran setan, di mana kehilangan motivasi memperparah keadaan dan membuat mereka semakin terjebak dalam perasaan putus asa.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
Menurutnya, krisis 1998 berbeda dengan krisis 2008, di mana krisis 1998 sangat kasat mata lantaran krisis ekonomi dibarengi krisis politik sehingga memicu keresahan sosial.
Sementara, krisis di 2008 tidak dirasakan masyarakat secara umum. "Padahal pada 2008 terjadi krisis karena Rupiah tertekan, likuiditas perbankan ketat dan sebagian besar indikator makro ekonomi melemah," jelas dia.
Begitu juga dengan krisis 2013 karena Rupiah tertekan hingga di atas Rp 12.000 per USD, suku bunga bank melonjak dan bank juga kesulitan likuiditas. "Apakah krisis ini dirasakan masyarakat secara umum? Ini tidak dirasakan secara langsung seperti di 1997-1998," ungkapnya.
Dia berucap, krisis ekonomi tahun lalu sangat dirasakan langsung oleh regulator, pemerintah, pelaku usaha dan bankir. "Krisis di 2013 persis mirip krisis pada 2008 lalu. Krisis yang terjadi di negeri kita ini dipengaruhi faktor dari luar. Baik krisis 2013 dan 2008 hanya satu dimensi, tetapi kalau krisis 1998 multidimensi krisis ekonomi, politik dan sosial," ujar dia.
Untuk itu, dia menilai seiring bergulirnya waktu, krisis akan semakin singkat dan pendek, sehingga dipastikan pasca krisis di 2013 berpotensi menciptakan krisis lanjutan di 2016.
"Pengaruh eksternal maupun dalam negeri masih akan mempengaruhi perekonomian Indonesia," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaJumlah kelas menengah ini turun menjadi kelompok menuju ke kelas menengah
Baca SelengkapnyaKekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) meminta publik memeriksa betul apa penyebab dari deflasi tersebut.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaDi lain pihak, pemerintah negara barat dan industri menghadapi stimulus fiskal yang sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaMenurut pemerintah, deflasi saat ini dipengaruhi oleh penurunan permintaan pasar global akibat konflik internasional.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini sejalan dengan berbagai rilis lembaga internasional yang menyebutkan hal serupa.
Baca SelengkapnyaAngka pengangguran yang melonjak tak terduga di Amerika Serikat (AS).
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca Selengkapnya