Krisis ekonomi tak pengaruhi minat sekolah di Eropa

Merdeka.com - Beberapa negara anggota Uni Eropa seperti Yunani dan Spanyol masih terbelit krisis utang dan pertumbuhan ekonomi negatif. Negara besar seperti Perancis, Italia, dan Portugal pada akhirnya terkena imbas dari krisis tersebut.
Meski kondisi ekonomi di negara-negara benua biru tengah terpuruk, Duta Besar Uni Eropa Julian Wilson mengaku, sektor pendidikan tidak terganggu. Meskipun mengakui adanya penurunan jumlah peminat belajar antar sesama negara Eropa, Wilson mengakui minat sekolah di Eropa masih tinggi.
Begitu juga sebaliknya. Minat pelajar Eropa sekolah di luar negeri juga masih positif. "Jumlah dan minat mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di Indonesia sama sekali tidak turun, bahkan sektor ekonomi yang tidak terkena dampak krisis adalah bisnis pendidikan tinggi," ujar Wilson saat ditemui dalam Pameran Pendidikan Tinggi Uni Eropa di Jakarta Pusat, Sabtu (3/11).
Tahun ini, diperkirakan 3.000 mahasiswa Indonesia menempuh pendidikan di seluruh Uni Eropa. Dengan program gelar ganda dan penelitian singkat bagi doktor, jumlah mahasiswa Indonesia mencapai 6.000 orang.
Wilson menjamin tidak akan ada peningkatan biaya pendidikan di negara-negara Eropa. Meski demikian, dia mengingatkan bahwa biaya hidup yang di Eropa sangat tergantung situasi negara tempat belajar.
"Beberapa negara anggota di wilayah selatan Eropa memang mengalami permasalahan ekonomi serius, tapi banyak wilayah (ekonominya) tetap tumbuh, kita masih menyandang kekuatan ekonomi kelima di dunia," ungkap Wilson.
Dia menilai, peningkatan jumlah mahasiswa Indonesia dua kali lipat dibanding empat tahun lalu. Dia optimis jumlah tersebut akan meningkat karena Eropa masih menjadi tempat tujuan favorit pelajar Tanah Air.
"Trennya terus meningkat, namun semua itu tentu bergantung pada inisiatif universitas di masing-masing negara kami," katanya.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim membenarkan tingginya minat pelajar Indonesia bersekolah di Eropa. Apalagi Indonesia menjalin hubungan erat dengan beberapa universitas. Sebut saja kerjasama dengan Universitas Leiden atau Breda di Belanda.
"Dari 10.000 beasiswa ke luar negeri yang kami sediakan tahun ini, 35 persen berangkat ke Eropa," papar Kasim. Pernyataannya sekaligus menegaskan bahwa krisis ekonomi tak pengaruhi minat sekolah di Eropa. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya