Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Krisis keuangan 2008 bisa terulang karena kredit macet bank China?

Krisis keuangan 2008 bisa terulang karena kredit macet bank China? Bank abal-abal di Nanjing, China. ©2015 Merdeka.com/LabaQ

Merdeka.com - Perbankan China saat ini disebut sedang menghadapi krisis kredit yang diprediksi akan mengakibatkan kerugian besar. Kerugian bank China diprediksi lebih besar 400 persen dibanding saat bank di Amerika Serikat mengalami krisis kredit perumahan atau subprime mortage crisis pada 2008 silam.

"Ini mirip dengan perbankan AS dengan pendekatan krisis keuangan global. Sistem perbankan China sangat ekspresif dan mengambil risiko yang tidak bertanggung jawab," ucap pendiri Dallas Hayman Capital, Bass seperti dikutip dari CNBC, Jumat (12/2).

"Kerugian perbankan China bisa 400 persen lebih besar dibanding kerugian bank AS saat krisis kredit perumahan."

Sistem perbankan China telah berkembang pesat dalam 10 tahun terakhir, di mana aset tumbuh menjadi USD 34,5 triliun dari sebelumnya hanya USD 3 triliun.

Pertumbuhan aset perbankan China didorong ekspansi kredit yang sangat cepat namun sering tidak efisien.

"Sistem perbankan China lebih berbahaya ketika kita sadar bahwa ternyata bank besar memberi pinjaman tidak berdasarkan kemampuan untuk membayar. Sebaliknya, keputusan ini adalah keputusan politik yang dibuat oleh negara," katanya.

Krisis kredit di AS pada 2008 silam terbukti jadi pemicu krisis global yang menghantam banyak negara. Perbankan China saat ini menuju ke posisi yang sama. "Ini adalah bom waktu yang terus berjalan dalam sistem perbankan China," sambungnya lagi.

"Bank di China akan kehilangan sekitar USD 3,5 triliun dari ekuitas jika mereka kehilangan 10 persen aset. Secara historis, nyatanya China telah kehilangan lebih dari 10 persen aset selama siklus kredit macet.

Dia mencatat, saat krisis kredit perumahan di AS pada 2008 silam, bank di AS kehilangan sekitar USD 650 juta selama krisis keuangan global. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Banyak Negara Terancam Bangkrut Akibat Jebakan Utang China, Ada Indonesia?
Banyak Negara Terancam Bangkrut Akibat Jebakan Utang China, Ada Indonesia?

Negara miskin menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan bahkan kebangkrutan akibat beban pinjaman luar negeri.

Baca Selengkapnya
Pemerintah China Siapkan Anggaran Ribuan Triliun Demi Buka Lapangan Kerja
Pemerintah China Siapkan Anggaran Ribuan Triliun Demi Buka Lapangan Kerja

"Ketenagakerjaan, menyangkut kepentingan vital rakyat."

Baca Selengkapnya
Raksasa Properti China Rugi Besar, Ratusan Rumah Tak Laku Dijual
Raksasa Properti China Rugi Besar, Ratusan Rumah Tak Laku Dijual

Banyak pengembang terlilit utang hingga gagal membayar utang dan menunda pembangunan proyek perumahan yang telah terjual sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Melemah Dipengaruhi Dinamika Negara-Negara Maju
Ekonomi Global Melemah Dipengaruhi Dinamika Negara-Negara Maju

Sri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini

Baca Selengkapnya
Ekonomi China Melambat Ancam Kinerja Ekspor Indonesia
Ekonomi China Melambat Ancam Kinerja Ekspor Indonesia

Perlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Masih Terombang-Ambing Kebijakan, Harga Properti China Melambat
Masih Terombang-Ambing Kebijakan, Harga Properti China Melambat

Berdasarkan hasil survei swasta menunjukkan sektor properti yang dilanda krisis.

Baca Selengkapnya
Sempat Lesu, Ini Tanda-Tanda Ekonomi China Mulai Bangkit
Sempat Lesu, Ini Tanda-Tanda Ekonomi China Mulai Bangkit

Meski permintaan domestik sudah mulai pulih, industri manufaktur China masih tertekan.

Baca Selengkapnya
Sederet Risiko Jika Tak Bayar Pinjol, Ada Hukuman Penjara?
Sederet Risiko Jika Tak Bayar Pinjol, Ada Hukuman Penjara?

Pinjaman online (Pinjol) telah menjadi pilihan yang populer bagi banyak orang yang membutuhkan dana cepat dalam situasi mendesak.

Baca Selengkapnya
Ketua OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Ketidakpastian Global
Ketua OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Ketidakpastian Global

Tensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi

OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Bukti Ekonomi China Makin Suram
Bukti Ekonomi China Makin Suram

Daya beli masyarakat China tetap lemah meski pemerintah telah menggelontorkan sejumlah insentif.

Baca Selengkapnya