Krisis Populasi Parah, Ratusan Sekolah di Jepang Tutup karena Tak Ada Murid
Merdeka.com - Penurunan populasi atau depopulasi Jepang makin menampakkan konsekuensinya. Sejumlah sekolah di pinggir pusat kota Jepang banyak yang tutup karena tak ada lagi murid.
Penutupan sekolah dialami oleh sekolah Yumoto, yang berada di desa Ten Ei, bagian pegunungan Jepang sisi utara. Pada akhir bulan lalu, Eita Sato dan Aoi Hoshi menjalani upacara kelulusan tingkat SMP. Keduanya adalah satu-satunya lulusan SMP Yumoto.Sekolah berusia 76 tahun itu akan tutup permanen.
"Kami mendengar desas-desus tentang penutupan sekolah di tahun kedua kami, saya tidak membayangkan itu akan benar-benar terjadi. Saya terkejut, ”kata Eita, seperti dikutip Reuters.
-
Apa penyebab rumah kosong di Jepang? 'alasan utama' rumah-rumah di Jepang dibiarkan kosong adalah 'karena populasi di luar Tokyo menurun dengan cepat, terutama di daerah-daerah seperti Tohoku, Hokkaido, dan kota-kota tua. Orang-orang meninggalkan rumah mereka begitu saja'.
-
Mengapa rumah di Jepang kosong? Akiya ('rumah kosong') ditinggalkan ketika penghuninya yang lanjut usia meninggal atau pindah ke panti jompo. Anggota keluarga yang masih hidup seringkali tidak ingin pindah ke properti tersebut karena tidak mampu menanggung biaya pembongkaran yang mahal.
-
Apa dampak dari tingginya angka putus sekolah terhadap literasi? Ketika anak-anak keluar dari sistem pendidikan formal, mereka kehilangan akses terhadap pembelajaran dan bahan bacaan yang dapat meningkatkan literasi mereka.
-
Mengapa angka anak tidak sekolah di Banyuwangi rendah? Dengan berbagai program pendidikan yang digulirkan, angka anak tidak sekolah (ATS) di Kabupaten Banyuwangi termasuk salah satu terendah di Jawa Timur, berdasarkan data resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
-
Bagaimana Banyuwangi menekan angka anak tidak sekolah? Selain menerapkan kebijakan zero drop out, Banyuwangi juga menggelontorkan berbagai program untuk menekan anak tidak sekolah. Di antaranya program Akselerasi Sekolah Masyarakat (Aksara), untuk memfasilitasi warga berusia dewasa mengikuti pendidikan kesetaraan, terutama kesetaraan SMP (paket B) dan SMA (paket C).
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
Kondisi seperti ini dikhawatirkan oleh Masumi, ibu dari Eita. Masumi juga merupakan alumni dari SMP Yumoto.
Masumi berpandangan jika penutupan sekolah-sekolah di pedesaan terus berlanjut, maka orang-orang tidak akan pernah tinggal di desa tersebut karena tidak adanya fasilitas pendidikan.
"Saya khawatir orang tidak akan menganggap daerah ini sebagai tempat tinggal untuk memulai sebuah keluarga jika tidak ada sekolah menengah pertama,” kata Masumi.
Daerah Terpencil Makin Tertinggal
Para ahli juga mengingatkan bahwa penutupan sekolah di pedesaan akan memperlebar kesenjangan nasional dan membuat daerah terpencil berada di bawah tekanan yang lebih besar. "Penutupan sekolah berarti kotamadya pada akhirnya akan menjadi tidak berkelanjutan,” kata Touko Shirakawa, dosen sosiologi di Universitas Wanita Sagami.
Tren depopulasi atau menurunnya angka kelahiran di Jepang terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan. Penutupan sekolah di daerah pedesaan seperti Ten-ei, area ski pegunungan dan mata air panas di prefektur Fukushima, menjadi pukulan telak.
Rendahnya fertilitas merupakan masalah regional Asia, faktor utamanya karena biaya membesarkan anak sangat tinggi. Paradigma ini juga dianut oleh negara tetangga Korea Selatan dan China. Hanya saja, situasi Jepang sangat kritis.
Ratusan Sekolah Tutup
Perdana Menteri Fumio Kishida telah menjanjikan langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk meningkatkan angka kelahiran, termasuk menggandakan anggaran untuk kebijakan terkait anak, dan mengatakan menjaga lingkungan pendidikan sangat penting. Namun, kontribusi ini sangat kecil dampaknya.
Angka kelahiran di Jepang anjlok di bawah 800.000 pada tahun 2022. Ini merupakan rekor terendah baru, menurut perkiraan pemerintah dan delapan tahun lebih awal dari yang diharapkan.
Pemerintah merilis data bahwa sekitar 450 sekolah tutup setiap tahun. Dalam rentang waktu 2002 dan 2020, hampir 9.000 sekolah tutup permanen.
"Sehingga sulit bagi daerah terpencil untuk memikat penduduk baru dan lebih muda," demikian pernyataan Perdana Menteri Fumio.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gaji di Taiwan relatif rendah, dan perumahan di kota mahal.
Baca SelengkapnyaRumah kosong tidak hanya rumah lama, atau yang dijadikan penginapan.
Baca SelengkapnyaIronisnya ratusan anak di ibu kota Provinsi Banten itu alami putus sekolah.
Baca SelengkapnyaDi tengah pandemi Covid-19, jumlah pernikahan pada tahun 2020 turun ke level terendah sejak akhir Perang Dunia II.
Baca SelengkapnyaSekolah-sekolah di bawah 43 pemerintah daerah kekurangan 2.397 guru hingga September.
Baca SelengkapnyaJumlah orang asing yang tinggal di Jepang lebih dari 3,323 juta.
Baca SelengkapnyaMendikdasmen Abdul Mu'ti menyiapkan dua strategi guna menekan angka anak putus sekolah yang beberapa tahun ke belakang mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSalah satu SMP swasta di Surabaya hanya diminati dua pelajar saat pendaftaran tahun ajaran baru. Namun, satu di antaranya justru mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaPada PPDB 2022 terdapat 12 siswa baru dan 2021 ada 7 siswa baru.
Baca SelengkapnyaSD Negeri 23 Lolong di Kota Padangkekurangan peserta didik. Sekolah itu hanya mendapatkan 2 siswa baru.
Baca SelengkapnyaMakin Banyak Rumah Kosong Terbengkalai di Jepang, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca SelengkapnyaSekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Sutarno mengatakan Wensen School Indonesia dipastikan ditutup.
Baca Selengkapnya