Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kriteria ideal pengganti Gita Wirjawan

Kriteria ideal pengganti Gita Wirjawan Gita Wirjawan mundur dari jabatan menteri perdagangan. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Gita Wirjawan besok, Sabtu (1/2), resmi tak lagi menyandang status menteri perdagangan. Dia mundur dan pilih terjun sepenuhnya di panggung Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Penggantinya masih belum diketahui, lantaran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum memberikan pernyataan resmi.

Kendati demikian, pengamat ekonomi Ahmad Erani Yustika mengingatkan bahwa tak ada yang bisa dilakukan sang pengganti. Sebab masa kerja kabinet tinggal 8 bulan saja.

Selain itu, Ahmad Erani menilai sektor perdagangan selama rezim SBY memang tidak digarap serius. Presiden selaku pucuk pimpinan tertinggi tak mengupayakan desain mengurangi masuknya barang impor, baik dari segi barang modal maupun bahan penolong, sampai dengan penguatan ekspor ke pasar-pasar non-tradisional.

Orang lain juga bertanya?

Alhasil, Guru Besar Ekonomi Universitas Brawijaya Malang ini tak kaget bila tahun ini defisit perdagangan masih terjadi. Untuk data 2013, diramalkan jumlahnya sebesar USD 5,6 miliar.

"Sepuluh tahun terakhir memang enggak ada terobosan apa-apa di bidang perdagangan, ini bukan cuma karena Gita. Menteri kan hanya melaksanakan visi presiden, kalau kita bermimpi ada perubahan dalam sisa delapan bulan (kabinet) ini ya berlebihan," kata Erani kepada merdeka.com, Jumat (31/1).

Dihubungi terpisah, Ketua Komisi VI Airlangga Hartarto meyakini sikap Gita yang sangat memercayai penentuan harga melalui mekanisme pasar, khususnya buat komoditas pangan, menunjukkan visi personal peserta konvensi itu pada ekonomi liberal. Indikasinya terlihat dari cara Kemendag mengendalikan fluktuasi harga dengan membuka-tutup keran impor.

"Ya kinerjanya merubah paradigma di kementerian untuk lebih pro ke liberal," cetusnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Global Justice Riza Damanik menilai mundurnya Gita, walau lebih bermuatan politis, sebetulnya momentum bagi pemerintah untuk serius menata sektor perdagangan. Caranya adalah memilih sosok tepat untuk mengisi pucuk komando perdagangan.

Riza menuturkan, kandidat itu harus bebas dari afiliasi dengan partai politik, memahami ekonomi kerakyatan, serta yang paling penting, memahami fungsi Kementerian Perdagangan yang dapat memberi stimulus bagi perekonomian dalam negeri.

"Tidak pro terhadap pembukaan pasar domestik dari produk impor. Dan punya kesadaran konstitusional untuk mendorong perdagangan yang berkualitas, yakni dari rakyat, oleh rakyat," urainya.

Ahmad Erani punya saran berbeda. Karena masa bakti SBY tinggal hitungan bulan, calon pengganti Gita tak perlu sosok yang muluk-muluk. Siapapun dia, idealnya profesional di bidang ekonomi, tapi memiliki visi melakukan stabilisasi harga.

"Buat saya sederhana saja, yang penting hari ini komoditas pangan harganya jangan sampai fluktuatif. Masalah sederhana seperti ini saja menteri SBY tidak ada yang bisa kok," ujarnya.

Harapan terbesar masyarakat kini, menurut Erani, harus dipupuk pada presiden terpilih pada pemilu mendatang. Direktur Eksekutif Indef ini membenarkan bahwa dengan adanya pemimpin baru, bukan otomatis sektor perdagangan membaik.

Akan tetapi, perlu ada sosok presiden yang memiliki visi terhadap perdagangan dan pengelolaan perekonomian, yang berbeda dari liberalisasi era SBY. "Tanggung jawab keseluruhan di tangan presiden, karena dia yang secara mutlak memilih pembantu-pembantunya. Kita harus terus berharap," kata Erani. (mdk/ard)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dialog dengan Warga Sulut, Ganjar Beberkan Strategi Membuat Harga Sembako Murah dan Stabil
Dialog dengan Warga Sulut, Ganjar Beberkan Strategi Membuat Harga Sembako Murah dan Stabil

Ganjar Pranowo berkomitmen menciptakan harga-harga bahan sembako yang murah bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pedagang di Depok Curhat ke Gibran, Minta Lebih Diperhatikan
Pedagang di Depok Curhat ke Gibran, Minta Lebih Diperhatikan

Gibran mendapat sejumlah curhatan dari pada pedagang kecil di Depok

Baca Selengkapnya
Ganjar: Impor Batik Harus Dibatasi agar UMKM Dalam Negeri Tidak Kewalahan
Ganjar: Impor Batik Harus Dibatasi agar UMKM Dalam Negeri Tidak Kewalahan

Ganjar sepakat impor batik harus dibatasi melalui regulasi yang jelas.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Duduk Bareng Eks Mendag Gita Wirjawan, Bahas Penegakan Hukum hingga Ekonomi
Cak Imin Duduk Bareng Eks Mendag Gita Wirjawan, Bahas Penegakan Hukum hingga Ekonomi

Cak Imin berdiskusi dengan mantan Mendag Gita Wirjawan di DPP PKB.

Baca Selengkapnya
Sederet Pesan Sri Mulyani untuk Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran
Sederet Pesan Sri Mulyani untuk Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran

Sederet pesan untuk calon menteri keuangan era kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Megawati: Saya Bukan Anti Gandum, Senang Juga Makan Hamburger dan Mie
Megawati: Saya Bukan Anti Gandum, Senang Juga Makan Hamburger dan Mie

Di depan Jokowi, Megawati mengaku tidak anti gandum.

Baca Selengkapnya
Keponakan Prabowo Diangkat jadi Wamenkeu, Pengamat Sarankan Sosok Ideal yang Paham Tantangan Ekonomi
Keponakan Prabowo Diangkat jadi Wamenkeu, Pengamat Sarankan Sosok Ideal yang Paham Tantangan Ekonomi

Analisis pengamat terkait pengangkatan Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan II.

Baca Selengkapnya
Sekjen Gerindra Soal Bursa Pilgub Jakarta: Anies Siapa?
Sekjen Gerindra Soal Bursa Pilgub Jakarta: Anies Siapa?

Gerindra sedang dibicarakan untuk diusung dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Waketum Golkar Sebut Banyak Persoalan Jakarta Perlu Dibenahi
Waketum Golkar Sebut Banyak Persoalan Jakarta Perlu Dibenahi

Erwin Aksa menyampaikan masih banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat Jakarta.

Baca Selengkapnya
Jokowi Beri Waktu 2 Pekan Mentan Rombak Aturan Impor Barang Rusak Harga Pasar
Jokowi Beri Waktu 2 Pekan Mentan Rombak Aturan Impor Barang Rusak Harga Pasar

Pemerintah bakal memperketat impor barang-barang yang mengganggu pasar produk dalam negeri.

Baca Selengkapnya
PDIP: Stok Beras Semua Impor, di Mana Menteri Pertanian?
PDIP: Stok Beras Semua Impor, di Mana Menteri Pertanian?

PDIP mengaku miris melihat gudang Bulog hanya diisi beras impor.

Baca Selengkapnya
IDEO: Megawati Kritik Pemerintah Impor Beras Besar-besaran: Biarkan Petani Nikmati Hasil Panen
IDEO: Megawati Kritik Pemerintah Impor Beras Besar-besaran: Biarkan Petani Nikmati Hasil Panen

Megawati ingin para petani menikmati hasil kerjanya, sehingga pemerintah tidak perlu melakukan impor beras

Baca Selengkapnya