Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KSSK khawatirkan rendahnya penetrasi korporasi RI tarik utang

KSSK khawatirkan rendahnya penetrasi korporasi RI tarik utang Anggota KSSK. Syifa Hanifa©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menggelar pertemuan rutin membahas perekonomian Indonesia hari ini. Pada pertemuan kali ini Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sepakat bahwa kondisi ekonomi masih perlu diwaspadai.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan risiko ini datang baik dari dalam maupun luar Indonesia. Dari dalam negeri, KSSK mengkhawatirkan melemahnya minat korporasi dalam menarik utang perbankan. Selain itu, risiko juga datang dari rendahnya kinerja penyaluran kredit perbankan dalam mengantisipasi lonjakan non performing loan (NPL) atau kredit macet.

"Sedangkan dari sisi eksternal yang perlu diwaspadai yang bisa berpengaruh terhadap stabilitas sistem keuangan adalah rencana kenaikan FFR (Fed Fund Rate/ Suku bunga The Fed) pada 2016, ditambah dengan hal yang terjadi pada proses Brexit yang memberikan tekanan pada pasar modal dan pasar SBN," katanya di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (24/10).

Orang lain juga bertanya?

Menkeu menambahkan pertumbuhan ekonomi dunia 2016 dan 2017 yang masih mengalami tekanan dan direvisi ke bawah turut berkontribusi pada risiko perekonomian nasional. Imbasnya, harga komoditas belum akan membaik setidaknya sampai tahun depan.

Risiko terakhir kembali datang dari luar negeri yakni kondisi ekonomi China. Sebab, negara ini menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama ini.

Namun, Menkeu Sri Mulyani menegaskan bahwa kondisi ekonomi Indonesia hingga triwulan III masih terjaga dengan baik. Ini bisa terlihat dari sejumlah indikator yakni perkembangan nilai tukar, makro prudensial, sistem pembayaran, pasar modal, pasar surat berharga negara yang masih terkendali.

"Kondisi ini didukung oleh membaiknya kinerja APBN sebagai instrumen fiskal, sebagai dampak dari langkah-langkah yang dilakukan pemerintah, baik dari sisi belanja maupun dari implementasi pengampunan pajak dan penerimaan perpajakan. Kita juga melihat membaiknya kinerja pasar modal, kondisi lembaga keuangan yang maish terjaga dengan baik," katanya.

Menkeu memastikan bahwa KSSK akan terus memantau perkembangan perekonomian nasional. Tujuannya untuk menjaga kepercayaan pasar.

"Kita semua bersepakat yaitu Kemenkeu, BI, OJK, dan LPS, akan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan market confidence agar stabilitas sistem keuangan dapat terjaga dan berkontribusi positif terrhadap PE nasional, penciptaan lapangan kerja, dan tertentu dalam pemulihan investasi," tutupnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada

Tensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Meningkatnya Risiko Geopolitika
OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Meningkatnya Risiko Geopolitika

Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan terjaga stabil.

Baca Selengkapnya
Ketua OJK: Likuiditas Perbankan Memadai untuk Menyalurkan Kredit
Ketua OJK: Likuiditas Perbankan Memadai untuk Menyalurkan Kredit

Hal yang perlu menjadi perhatian adalah terjaganya tingkat pertumbuhan kredit dan DPK di level yang hampir sama.

Baca Selengkapnya
Perputaran Uang Makin Kering, Jokowi: Jangan-Jangan Banyak Dipakai untuk Beli SBN
Perputaran Uang Makin Kering, Jokowi: Jangan-Jangan Banyak Dipakai untuk Beli SBN

Para pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.

Baca Selengkapnya
Ketua KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia di Triwulan I-2024 Masih Terjaga
Ketua KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia di Triwulan I-2024 Masih Terjaga

Hal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil.

Baca Selengkapnya
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi

OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Terbebani Bunga Tinggi, Target Penyaluran Kredit UMKM 30 Persen Sulit Tercapai
Terbebani Bunga Tinggi, Target Penyaluran Kredit UMKM 30 Persen Sulit Tercapai

Target penyaluran kredit perbankan UMKM hingga 30 persen sulit tercapai karena berbagai faktor. Sebab, ekspansi bisnis UMKM kini tengah melemah.

Baca Selengkapnya
Geopolitik Global Memanas, Bos OJK Klaim Kinerja Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil
Geopolitik Global Memanas, Bos OJK Klaim Kinerja Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Indonesia terbilang stabil.

Baca Selengkapnya
Jumlah Koperasi Turun Drastis Selama 10 Tahun Pemerintahan Jokowi
Jumlah Koperasi Turun Drastis Selama 10 Tahun Pemerintahan Jokowi

Meskipun dari segi jumlah mengalami penurunan, namun dari segi permodalan koperasi mengalami peningkatan dari Rp200,66 triliun menjadi Rp254,17 triliun.

Baca Selengkapnya
OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Cut Cycle Bank Sentral
OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Cut Cycle Bank Sentral

OJK berhasil menjaga stabilitas sektor jasa keuangan terjaga dan pasar keuangan menguat di tengah sentimen positif.

Baca Selengkapnya
Ketua OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga di Tengah Risiko Geopolitik Global
Ketua OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga di Tengah Risiko Geopolitik Global

Kemenangan presiden terpilih Trump dan partai republik Amerika Serikat diperkirakan akan meningkatkan tensi perang dagang.

Baca Selengkapnya
Ketua OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Ketidakpastian Global
Ketua OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Ketidakpastian Global

Tensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.

Baca Selengkapnya