Kuartal I 2014, Rp 32 triliun dana asing serbu Indonesia
Merdeka.com - PT Bursa Efek Indonesia Tbk tidak terkejut ketika di akhir triwulan I 2014, dana asing yang masuk mencapai Rp 32,33 triliun. Kenaikannya mencapai 73 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Bahkan, pada 2013, volume dana asing baru menembus Rp 30 triliun mulai pertengahan triwulan II, tepatnya Mei.
Direktur Utama BEI Ito Warsito menganggap capaian ini wajar mengingat investor global masih tetap mempercayai kinerja ekonomi Indonesia. Salah satu indikatornya adalah pertumbuhan ekonomi yang diramalkan tetap terbaik sejagat di bawah China.
"Pada saat banyak yang pesimis dengan pasar modal 2014, saya sampaikan kita harusnya lebih optimis. Bukan hanya karena ada pemilu, tapi pada 2014 pertumbuhan ekonomi kita akan jadi salah satu yang terbaik di G20, kita hanya akan kalah dengan China," ujarnya di Auditorium BEI, Jakarta, Kamis (10/4).
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja positif di tengah ketidakpastian? “Keberhasilan BRI Group menjaga kinerja positif tersebut ditunjukkan dari asset yang secara konsolidasian meningkat 9,93% year on year (yoy) menjadi Rp1.851,97 triliun. Pertumbuhan aset tersebut juga diiringi dengan perolehan laba dalam 9 bulan yang mencapai sebesar Rp44,21 triliun atau tumbuh 12,47% yoy“, jelasnya.
-
Mengapa BRI optimis dengan kinerjanya? Meskipun demikian, Sunarso tetap optimistis dengan kinerja BRI ke depan dan akan lebih fokus terhadap tantangan domestik.
-
Mengapa saham BRI diproyeksikan terus naik? Kinerja positif dan berkelanjutan terus ditunjukkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Hal ini bisa dilihat di sepanjang semester I 2023 yang dinilai analis pasar modal akan menjadi katalis utama dalam pertumbuhan bank dengan portofolio kredit ESG terbesar di Indonesia.
-
Bagaimana BRI tetap tumbuh positif di tengah tantangan? Terkait pencapaian tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan BRI berhasil menjaga kinerja positif dan terus bertumbuh di tengah kondisi ekonomi yang menantang di tengah tantangan pandemi Covid-19. Hal tersebut, lanjut dia, menunjukkan bahwa BRI berhasil memberi makna kepada seluruh stakeholders-nya melalui penciptaan economic dan social value.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja keuangannya? 'Kontributor utama penopang kinerja positif BRI tersebut diantaranya adalah penyaluran kredit yang tumbuh double digit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan dana murah yang juga tumbuh double digit, kualitas kredit yang terjaga, serta proporsi fee-based income yang porsinya terus meningkat terhadap keseluruhan pendapatan BRI', jelas Sunarso.
Di luar itu, kepercayaan investor juga terbangun berkat pertumbuhan laba emiten (Return of Equity) yang lebih baik dibanding bursa regional, misalnya Shanghai, Malaysia, Filipina, Tokyo, ataupun Thailand. "Itu kuncinya, sehingga Indonesia akan tetap jadi pilihan investasi investor global," tandasnya.
Peningkatan volume dana asing juga ditopang rajinnya pemodal asal luar negeri bertransaksi di BEI. Ito menyatakan, data menunjukkan investor asing tercatat melakukan transaksi harian di kisaran 35-40 persen, entah itu untuk nett sell, maupun nett buy.
Adanya isu penarikan stimulus bank sentral Amerika Serikat (the Fed) diakui otoritas bursa sempat menghambat aktivitas investor asing. Tapi nyatanya, pada triwulan I lalu, selera pemodal luar membeli saham-saham di IHSG maupun LQ45 tak kunjung padam. "Tappering off termasuk sentimen negatif tp itu tidak akan memicu investor keluar," kata Ito.
Berkat derasnya arus modal asing, secara year to date, IHSG naik 15,14 persen ke level 4.921,40 pada data 8 April lalu. Ditilik dari segi sektor, saham properti dan konstruksi melonjak signifikan dengan naik 34,27 persen dalam perbandingan tahunan. Sektor saham yang menguat lainnya seperti sektor saham keuangan naik 22,31 persen, dan sektor saham industri dasar menguat 17,49 persen. Dengan demikian, pertumbuhan IHSG menjadi yang terbaik dibandingkan bursa saham Asia lainnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan kredit tersebut menunjukkan kualitas kredit terjaga di tengah situasi global yang mengalami pelemahan.
Baca SelengkapnyaIni membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil bilang tahun politki tidak berdampak secara langsung/
Baca SelengkapnyaBank Indonesia komitmen menjaga inflasi sekaligus stabilitas dari nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi.
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor kinerja positif perekonomian nasional yaitu belanja untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca SelengkapnyaTren penguatan rupiah diprediksi akan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaDalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi
Baca Selengkapnya