Kuartal-I 2018, VIVA bukukan pendapatan Rp 625,6 miliar
Merdeka.com - PT Visi Media Asia Tbk, membukukan pendapatan pada kuartal-I 2018 mencapai Rp 625,6 miliar. Pada kuartal yang sama perusahaan dengan kode saham VIVA tersebut juga mencatat EBITDA atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi sebesar Rp 129,0 miliar.
"VIVA membukukan pendapatan mencapai Rp 625,6 miliar, sedangkan EBITDA yang berhasil dicapai sebesar Rp 129 miliar," ujar Presiden Direktur PT Visi Media Asia, Anindya Bakrie saat memberikan paparan rapat umum pemegang saham tahunan di JS Luwansa, Jakarta, Selasa (26/6).
Anindya menjelaskan, pada tahun 2017, di tengah-tengah menurunnya belanja iklan bersih TV FTA yang turun sebesar 2,3 persen, VIVA mampu mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 3,3 persen menjadi Rp 2,8 triliun.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Siapa pemilik PT Salim Ivomas Pratama Tbk? Perusahaan ini merupakan pemain besar dalam industri hulu dan hilir tanaman sawit di Indonesia. Perusahaan ini merupakan produsen minyak goreng dengan merek Bimoli dan margarin Palmia.
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
Sementara itu laba bersih pada tahun 2017 tercatat sebesar Rp 151,7 miliar. Pencapaian ini disebabkan penghasilan yang bersifat one-time yang timbul dari partisipasi perseroan di program tax amnesty pada tahun 2016.
"Jika disesuaikan untuk penghasilan yang bersifat one-time ini, maka laba bersih pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp 131,0 miliar dengan pertumbuhan sebesar 15,8 persen pada 2017," jelas Anindya.
Anindya menjelaskan berbagai perkembangan dan pencapaian yang menggembirakan di sepanjang 2017 dan 2018 menjadi landasan yang kuat untuk pertumbuhan ke depan. Dengan semakin membaiknya kondisi ini, maka belanja iklan diperkirakan juga akan bertumbuh.
"Perseroan akan terus berusaha bersaing mendapatkan pangsa pasar melalui terciptanya konten hiburan dan gaya hidup di ANTV, konten berita dan olahraga yang seru di tvOne. Serta memperkuat keberadaan digitalnya. Semua upaya akan didukung oleh sinergi lintas platform serta acara offline seperti meet and greet, event olahraga dan sebagainya," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SCMA juga meraih kenaikan laba periode berjalan senilai Rp153,85 miliar.
Baca SelengkapnyaRUPST perusahaan kali ini juga memutuskan bahwa sisa laba perusahaan akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah saldolaba/retained earnings.
Baca SelengkapnyaPada periode ini, pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp 23,38 triliun, atau sekitar 92 persen dari total pendapatan.
Baca SelengkapnyaPT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatat pra penjualan sebesar Rp628 miliar pada semester I 2023.
Baca SelengkapnyaRUPST Telkom Tahun Buku 2023, Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY
Baca Selengkapnya