Kuartal I-2019, Indocement Bukukan Penjualan Semen Domestik 4,2 Juta Ton
Merdeka.com - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) membukukan volume penjualan semen domestik sebesar 4,2 juta ton pada kuartal l-2019. Angka ini turun sebesar 1,2 persen atau 49 ribu ton lebih rendah dari penjualan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama PT Indocement, Christian Kartawijaya mengatakan, penurunan penjualan semen pada kuartal I-2019 mengikuti permintaan semen domestik nasional yang juga turun sebesar 0,4 persen. Hal ini mengakibatkan pangsa pasar menurun sedikit dari 26,4 persen di kuartal I-2018 menjadi 26,2 persen pada kuartal I-2019.
Guna memenuhi kebutuhan klinker domestik, pihaknya meningkatkan penjualan klinker domestik sebesar 63,1 persen lebih tinggi dari pada tahun lalu, yaitu dari 195 ribu ton di kuartal I-2018 menjadi 319 ribu ton pada kuartal I-2019.
-
Kapan PT Timah rugi Rp450 miliar? Perusahaan berkode saham TINS ini mencatat rugi sekitar Rp450 miliar. Virsal mengatakan penyebab terbesar kerugian tersebut karena harga timah di pasar global tengah mengalami penurunan. Alhasil, pendapatan yang dicatatkan PT Timah Tbk ikut turun.
-
Dimana pabrik semen di Kaltim dibangun? Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor meresmikan pabrik semen milik PT Kobexindo Cement di Desa Selangkau Kecamatan Kaliorang Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
-
Bagaimana PT Timah mengalami kerugian? 'Penurunan produksi, harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply,' sambung Virsal. Virsal mencatat ada sejumlah negara yang produksinya mengalami peningkatan. Salah satu yang disebut Malaysia karena produksinya mampu bertambah sepanjang 2023 lalu.
-
Kapan impor kedelai Indonesia mencapai 2,32 juta ton? Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat, impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau nilainya setara dengan USD 1,63 miliar.
-
Apa penyebab kerugian PT Timah di tahun 2023? Virsal mengatakan penyebab terbesar kerugian tersebut karena harga timah di pasar global tengah mengalami penurunan. Alhasil, pendapatan yang dicatatkan PT Timah Tbk ikut turun.
-
Kenapa PT Timah rugi tahun 2023? 'Produksi menurun ditambah parah lagi harga jual timah juga menurun sehingga pendapatan itu jomplang jauh sekali,' kata Virsal dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (2/4). Pada saat yang sama, kata dia, beban operasional perusahaan masih tetap tinggi. Sehingga ada perbedaam cukup besar antara pendapatan dan beban operasional tadi.
"Secara keseluruhan, total penjualan pada kuartal I-2019 naik sebesar 2,4 persen menjadi 4,5 juta ton. Penjualan pada kuartal I-2018 sebesar 4,4 juta ton," jelas dia di Wisma Indocement, Jakarta, Selasa (21/5).
Pendapatan neto perusahaan di kuartal I-2019 tercatat menjadi Rp3,7 triliun. Angka ini meningkat sebesar 8,5 persen dibandingkan kuartal I-2018 sebesar Rp3,4 triliun. "Didorong oleh peningkatan harga jual sebesar 6,0 persen dan juga ditopang oleh peningkatan volume penjualan sebesar 2,4 persen," jelas dia.
Indocement mencatat Pendapatan Keuangan Neto yang lebih tinggi sebesar 16,1 persen dari Rp86,2 miliar pada Kuartal l-2018 menjadi Rp100,1 miliar pada Kuartal I-2019 karena meningkatnya tingkat suku bunga.
Laba Periode Berjalan pada Kuartal I-2019 naik sebesar 50,2 persen menjadi Rp396,9 miliar dibandingkan laba pada Kuartal 1-2018 sebesar Rp264,3 miliar. Hal ini terutama disebabkan karena perbaikan faktor makro ekonomi.
Pada periode Kuartal I-2019, Perseroan membukukan neraca keuangan yang solid. Posisi kas bersih di mana kas dan setara kas sebesar Rp7,0 triliun. Arus kas yang kuat yang dihasilkan dari operasional dan upaya manajemen untuk meningkatkan modal kerja merupakan kunci untuk mempertahankan neraca yang kuat.
"Dengan neraca yang kuat dengan tanpa utang pada Bank, Perseroan akan siap menghadapi kompetisi di pasar semen yang sangat ketat di tahun 2019," tandas dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Industri semen domestik mengalami kontraksi pada kuartal I tahun 2024 terutama segmen semen kantong (ritel).
Baca SelengkapnyaPenjualan domestik SIG di 2023 tumbuh di atas pertumbuhan permintaan domestik, terutama di segmen curah.
Baca SelengkapnyaSelain itu, perusahaan membukukan volume penjualan keseluruhan (semen dan clinker) sebesar 19,3 juta ton pada 2023.
Baca SelengkapnyaPerusahaan sempat mengalami kerusakan mesin yang mengakibatkan penurunan produksi klinker hampir 10 persen, sehingga menyebabkan kerugian.
Baca SelengkapnyaCapaian ini meningkat 1,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaVolume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSepanjang semester pertama tahun 2024, perusahaan klaim mampu menjaga ketahanan keuangan.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaSemen Indonesia dinilai mampu mempertahankan kinerja positif dengan mengamankan sektor penjualan dan pendapatan.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca Selengkapnya