Kuartal I 2021, Citibank Bukukan Penjualan 3 Obligasi Total Rp 88,24 Triliun
Merdeka.com - Dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional, Citibank telah membukukan beberapa transaksi penjualan obligasi senilai Rp 88,24 triliun. Setidaknya ada 3 transaksi yang dibantu Citibank sebagai Lead Managers, Joint Bookrunners dan Joint Sustainability Advisors.
Pertama, pada 6 Januari 2021, Citibank sebagai Joint Lead Managers dan Joint Bookrunners menerbitkan obligasi Kementerian Keuangan. Dalam transaksi ini terkumpul investasi sebesar 1 miliar Euro dan USD 3 miliar atau setara Rp 59,37 triliun.
CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi mengatakan, pengaturan waktu transaksi sangat efektif karena Pemerintah berhasil memanfaatkan momentum pasar yang kuat. Pendanaan ini nantinya akan digunakan untuk membiayai program pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Siapa yang mengumumkan realisasi investasi? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0 persen dari target Renstra sebesar Rp 1.099,8 triliun.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Siapa yang mendorong investasi berkolaborasi? Di sisi lain, pihaknya mendorong setiap investasi yang masuk ke daerah, wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan pelaku UMKM setempat. Maka dari itu, ia meminta praja IPDN yang sudah lulus bisa berkontribusi untuk merealisasikan target.
-
Bagaimana Bank BRI menerapkan konsep triple bottom line? Konsistensi dalam menerapkan praktik bisnis berkelanjutan menjadi salah satu ciri perusahaan modern yang mengacu pada konsep triple bottom line yaitu profit, people dan planet.
"Penggunaan dari obligasi ini adalah untuk membiayai berbagai program pemerintah, termasuk diantaranya pembiayaan penanganan dan pemulihan Covid-19," kata dia Batara dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (24/2).
Kedua, pada 20 Januari 2021 Citibank juga berhasil membantu PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menerbitkan obligasi keberlanjutan (sustainability bond) senilai USD 150 juta. Dalam hal ini Citibank berperan sebagai PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) berhasil menerbitkan obligasi keberlanjutan (sustainability bond) senilai USD 150 juta atau setara Rp 2,11 triliun.
Hasil obligasi ini akan digunakan untuk pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang berkelanjutan dan/atau yang dinilai sebagai proyek yang bertanggung jawab sosial. Hal ini sejalan dengan ketentuan Obligasi keberlanjutan yang ditentukan dalam Kerangka Pembiayaan Keberlanjutan.
Selanjutnya
Ketiga, pada 3 Februari 2021, Citigroup berhasil membantu PT Pertamina (Persero) menerbitkan obligasi dengan jangka waktu 5 dan 10 tahun senilai USD 1,9 miliar atau Rp 26,76 triliun. Obligasi tersebut berhasil mencapai kupon terendah untuk Pertamina sepanjang perjalanan penerbitan obligasi globalnya selama ini.
Batara mengatakan sebagai bank global Citibank bangga bisa membantu para klien untuk mendapatkan pendanaan dari obligasi. Pihaknya akan terus mendukung program pemerintah dengan membantu mengumpulkan pendanaan.
"Kami dan akan senantiasa mendukung upaya pemerintah dan lembaga terkait lainnya dalam mengumpulkan pendanaan yang sah dari berbagai sumber di seluruh dunia khususnya dalam upaya pemulihan ekonomi yang berkelanjutan" kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laba bersih ini meningkat 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBerbagai lini bisnis Citi Indonesia mencatatkan kinerja yang positif selama kuartal I-2024.
Baca SelengkapnyaBRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen
Baca SelengkapnyaKontribusi terhadap penerimaan negara tersebut berasal dari sumbangan pajak sebesar Rp53,4 triliun dan dividen Rp23,6 triliun.
Baca SelengkapnyaPendapatan laba perseroan juga ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit yang positif.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, Bank DKI mencatatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi sebesar Rp63,66 triliun.
Baca SelengkapnyaPada kuartal II-2024 BRI Grup berhasil cetak laba bersih Rp29,9 triliun.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaSanksi denda Rp3,6 miliar itu dijatuhkan kepada empat pihak. Di antaranya, tiga manajer investasi dan satu emiten.
Baca SelengkapnyaDari angka tersebut disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp120,9 triliun, bank Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) sebesar Rp110,9 triliun.
Baca SelengkapnyaDari nominal tersebut, salah satunya berasal penggalangan dana dari penawaran saham perdana mencapai Rp4,39 triliun.
Baca Selengkapnya