Kuartal I-2021, Program Sejuta Rumah Capai 164.071 Unit
Merdeka.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat program Sejuta Rumah pada kuartal I-2021 telah mencapai 164.071 unit rumah. Capaian tersebut terdiri atas pembangunan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 146.766 unit dan rumah non-MBR 17.305 unit.
"Capaian program Sejuta Rumah pada triwulan pertama atau per 31 Maret 2021 sebanyak 164.071 unit rumah di seluruh Indonesia," kata Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid di Jakarta, dikutip Antara, Rabu (14/4).
Menurut dia, angka capaian program Sejuta Rumah akan terus disampaikan ke masyarakat oleh Kementerian PUPR untuk menunjukkan kinerja pemerintah bersama para pemangku kepentingan bidang perumahan dalam menyediakan hunian layak bagi masyarakat.
-
Apa saja yang dibangun Kementerian PUPR untuk air? Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi.
-
Bagaimana PNM bantu nasabah dapat hunian layak? PNM bekerja sama dengan Sarana Multifungsi Finansial (SMF) (Persero) untuk menyalurkan dukungan affordable housing bagi nasabah yang sudah diuji kelayakannya.
-
Bagaimana Kementerian PUPR meningkatkan akses air bersih? Melalui investasi yang strategis dan pendekatan inovatif, Indonesia pun juga berhasil memperluas dan meningkatkan akses air bersih bagi banyak komunitas.
-
Apa jenis rumah yang disediakan? Mengutip Liputan6, Kamis (13/7) Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan jika unit-unit rumah itu nantinya akan berbentuk rumah susun yang memiliki 10-11 lantai.
-
Gimana KKP bantu Rumah Puspita? Selain itu, melalui dukungan dan fasilitasi penguatan legalitas, mutu produk, pemberdayaan usaha, promosi dan pemasaran, Rumah Puspita diharapkan dapat berperan untuk meningkatkan produksi dan kapasitas usahanya secara berkelanjutan.
-
Kenapa PNM bantu nasabah punya hunian layak? Dari 14,6 juta nasabah PNM di seluruh Indonesia, tidak sedikit dari mereka yang belum memiliki hunian layak. Dikarenakan akses dan biaya yang cukup terbatas menjadikan rumah yang ditinggalinya sangat sederhana.
Berdasarkan data yang dimiliki Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, dalam pelaksanaan program Sejuta Rumah, pemerintah menargetkan 70 persen untuk MBR dan sisanya 30 persen untuk rumah non-MBR. Capaian untuk rumah MBR berasal dari pembangunan yang dilaksanakan pemerintah yakni rumah susun 325 unit, rumah swadaya sebanyak 46.415 unit, dan DAK 646 unit.
Pemerintah daerah juga tercatat telah membangun rumah masyarakat melalui peningkatan kualitas rumah sebanyak 1.353 unit. Sedangkan pengembang perumahan membangun 94.684 unit dan masyarakat membangun sendiri rumah secara swadaya 3.343 unit.
Adapun capaian pembangunan rumah untuk non-MBR berasal dari pembangunan rumah oleh pengembang yakni rumah tapak sebanyak 5.682 unit dan rumah susun sebanyak 2.574 unit. Sedangkan pembangunan rumah non-MBR oleh masyarakat sendiri tercatat sebanyak 9.049 unit.
Sebelumnya, Khalawi juga sudah mengajak para insinyur di Indonesia untuk mendukung program pembangunan infrastruktur dan perumahan rakyat khususnya program Sejuta Rumah.
"Sumbangsih dan dukungan para infrastruktur di bidang infrastruktur dan perumahan sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia. Kami juga mengajak para insinyur Indonesia untuk ikut mendukung program perumahan yakni Program Sejuta Rumah untuk masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, peran insinyur dalam program Sejuta Rumah sangat dibutuhkan untuk mewujudkan hunian yang layak dengan struktur dan konstuksi bangunan yang baik. Selain itu, para insinyur juga harus mampu mengawasi pelaksanaan pembangunan dengan baik serta jangan kalah bersaing dengan insinyur dari luar negeri.
Lebih lanjut, Khalawi menerangkan, profesi insinyur sebagai salah satu profesi penting dalam pembangunan infrastruktur dan perumahan juga sesuai dengan amanah Undang-undang Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rumah Susun. Dia memaparkan, saat ini ada sekitar 260.000 lulusan insinyur yang tersebar di Indonesia maupun negara lain.
"Namun demikian, masalah penyediaan perumahan bagi masyarakat menjadi tantangan besar bagi para insinyur Indonesia Dari data yang ada saat ini tercatat backlog perumahan masyarakat masih cukup tinggi yakni sekitar 7,8 juta unit," ujar Khalawi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak era kabinet kerja Presiden Joko Widodo dari tahun 2015-2022 ini telah membangun atau memfasilitasi sebanyak 1.553.459 unit rumah layak huni.
Baca SelengkapnyaDalam rentang waktu 2010 hingga Juli 2023, program FLPP telah mendukung kepemilikan rumah sebanyak 1.289.748 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaTahun 2024 ini BP Tapera ditargetkan menyalurkan dana FLPP sebanyak 170.000 unit rumah dengan nilai Rp13,72 triliun.
Baca SelengkapnyaAkad massal serentak KPR Bank BTN ini sekaligus sebagai rangkaian kegiatan Hari Perumahan Nasional atau Hapernas tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKementerian ATR/BPN sudah melakukan koordinasi awal dengan Satgas Perumahan mengenai penataan satu juta rumah.
Baca SelengkapnyaPembangunan Rumah Gratis tersebut berdiri di lahan sumbangan milik Menteri PKP Maruarar seluas 2,5 hektare (ha).
Baca SelengkapnyaBP Tapera diamanahkan untuk menyalurkan sebanyak 166.000 unit senilai Rp21,6 triliun melalui Kementerian Keuangan
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto melantik mantan kader PDIP Maruarar Sirait menjadi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Baca SelengkapnyaDirinya sudah menyampaikan kepada Presiden RI Prabowo Subianto bahwa harus terbangun ekosistem yang baik di perumahan gratis tersebut.
Baca SelengkapnyaErick Thohir menilai, gaya hidup konsumtif bisa dialihkan menjadi belanja yang lebih bermanfaat bagi masa depan.
Baca SelengkapnyaNamun, Ara tidak menyebutkan secara spesifik lokasi dan pemilik lahan tersebut.
Baca SelengkapnyaBTN telah merealisasikan sekitar 112.000 unit KPR subsidi.
Baca Selengkapnya