Kuartal II 2016, BI catat NPI surplus USD 2,2 miliar

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal II-2016 surplus sebesar USD 2,2 miliar. Hal ini disebabkan kuatnya transaksi modal dan finansial selama periode tersebut.
Gubernur BI, Agus Martowardojo, mengungkapkan kondisi ini berbanding terbalik dari pencapaian kuartal I-2016. Di mana, saat itu NPI Indonesia mencatat defisit USD 300 juta.
"Kalau liat surplus NPI yang besar itu adanya transaksi modal dan finansial yang cukup kuat, dan tentu membuat NPI kita terjadi peningkatan," katanya di Batam, Sabtu (13/8).
Agus optimistis perbaikan neraca ini masih terjadi sepanjang semester II-2016 ke depan. "Kami masih melihat tren positif itu akan terus berjalan di semester II," ucapnya.
Dia melanjutkan perbaikan NPI ini berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Sebab, positifnya NPI menjadi indikator tingginya aktivitas ekonomi di masyarakat.
Terlebih, saat ini, bank sentral sudah meluncurkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) mengenai pasar uang.
"PBI pasar uang akan menjadi dasar yang jelas, khususnya untuk yang transaksi di jangka waktu di bawah 1 tahun. Khususnya Repo, NCD (Negotiable Certificate of Deposit), commercial paper. Itu semua berdasarkan PBI itu. Kita harapkan sistem keuangan akan menjadi berdaya tahan dan efisien," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya