Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kuartal II-2018, industri asuransi jiwa catatkan pendapatan Rp 89,73 triliun

Kuartal II-2018, industri asuransi jiwa catatkan pendapatan Rp 89,73 triliun Asuransi. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatatkan pendapatan industri asuransi jiwa sebesar Rp 89,73 triliun di kuartal II-2018. Angka ini turun 22,9 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 116,35 triliun.

Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu menjelaskan, total pendapatan premi merupakan kontributor terbanyak atas total pendapatan industri asuransi jiwa, yakni sebesar 104,3 persen.

"Nilai pendapatan premi ini lebih besar dibandingkan total pendapatan yang disebabkan nilai negatif dari hasil investasi yang cukup tinggi," kata dia di Jakarta, Senin (27/8).

Pada kuartal kedua 2018, total pendapatan premi tumbuh 5,5 persen sebagai hasil dari meningkatnya pertumbuhan total premi bisnis baru dan total premi lanjutan, menjadi Rp 93,58 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 88,66 triliun.

Pertumbuhan total pendapatan premi didorong oleh meningkatnya pendapatan premi dari saluran distribusi bancassurance yang meningkat sebesar 9,5 persen dan berkontribusi sebesar 44,9 persen.

"Selanjutnya dari saluran keagenan mengalami pertumbuhan tertinggi di antara saluran distribusi yang ada sebesar 9,9 persen dengan kontribusi 39,3 persen, sementara saluran distribusi alternatif mengalami perlambatan 12,2 persen dan memiliki kontribusi sebesar 15,9 persen," ujar dia.

Dari sisi pertumbuhan bisnis baru, hal ini ditopang oleh meningkatnya kinerja saluran distribusi keagenan sebesar 27,9 persen dan saluran bancassurance yang naik 8,5 persen, dengan masing-masing berkontribusi sebesar 27,5 persen dan 55,7 persen terhadap premi bisnis baru.

Pertumbuhan industri masih didorong oleh jenis produk asuransi terkait investasi (unit link) yang berkontribusi 59,5 persen dari total premi, dan berkontribusi 52,4 persen dari bisnis baru. "Sementara itu, produk tradisional berkontribusi 40,5 persen dari total premi, dan berkontribusi 47,6 persen dari bisnis baru," ujarnya.

Dari sisi jumlah investasi, pada kuartal II-2018 turut mengalami pertumbuhan sebesar 2,4 persen menjadi Rp 445,83 triliun. Kenaikan jumlah investasi menjadi kontributor utama dari kenaikan total aset sebesar 1,2 persen menjadi Rp 499,96 triliun dibanding pencapaian periode yang sama tahun 2017 senilai Rp 493,99 triliun.

Selain itu, total klaim dan manfaat yang dibayarkan pada kuartal II-2018 menjadi Rp 60,78 triliun, meningkat 14,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 53,08 triliun.

Proporsi terbesar pembayaran klaim dan manfaat adalah dari klaim nilai tebus (surrender) yang mencapai 57,3 persen dari total klaim dan manfaat, meningkat sebesar 16,2 persen menjadi Rp 34,80 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 29,96 triliun.

"Peningkatan ini menandakan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat yang semakin tumbuh terhadap produk asuransi," tegasnya.

Pihaknya juga mencatat, sampai akhir kuartal II 2018, pertumbuhan total tertanggung industri asuransi jiwa mengalami penurunan 9,0 persen dari 58.509.690 orang menjadi 53.271.946 orang. "Hal ini disebabkan karena terjadinya penurunan jumlah tertanggung, baik perorangan maupun kumpulan, d imana banyaknya klaim nilai tebus (surrender) dengan proporsi terhadap total klaim mencapai 57,3 persen."

AAJI mencatat, penetrasi asuransi jiwa yang dilihat dari besarnya jumlah tertanggung perorangan terhadap jumlah penduduk menunjukkan nilai di angka 6,6 persen.

"Dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bangsa, AAJI terus berkomitmen penuh untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat dengan merekrut dan mengembangkan tenaga pemasaran yang handal dan berkualitas melalui para anggotanya," tandasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prudential Klaim Masih Unggul di Industri Asuransi
Prudential Klaim Masih Unggul di Industri Asuransi

Kepemimpinan di industri asuransi didukung oleh kinerja bisnis yang solid.

Baca Selengkapnya
OJK Catat Aset Industri Asuransi Naik Jadi Rp1.120 Triliun pada Mei 2024
OJK Catat Aset Industri Asuransi Naik Jadi Rp1.120 Triliun pada Mei 2024

Aset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun, angka ini naik 1,3 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Aset Industri Asuransi-Dana Pensiun Tumbuh 2,08 Persen pada Februari 2024
Aset Industri Asuransi-Dana Pensiun Tumbuh 2,08 Persen pada Februari 2024

Tren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.

Baca Selengkapnya
BUMN Jasindo Catat Kenaikan Laba 656 Persen, Tembus Rp120 Miliar di Semester I-2024
BUMN Jasindo Catat Kenaikan Laba 656 Persen, Tembus Rp120 Miliar di Semester I-2024

Pencapaian ini didukung oleh peningkatan pendapatan premi pada lini usaha yang menjadi core competence perusahaan.

Baca Selengkapnya
Data OJK: Premi Asuransi Tembus Rp210 Triliun, Klaim Dibayar Rp166 Triliun per Mei 2024
Data OJK: Premi Asuransi Tembus Rp210 Triliun, Klaim Dibayar Rp166 Triliun per Mei 2024

Di sisi lain, aset asuransi non komersial tercatat sebesar Rp219,58 triliun. Ini mencakup asuransi BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, dan Asabri.

Baca Selengkapnya
Naik 55 Persen, Asuransi BRI Life Raup Untung Rp535 Miliar Sepanjang 2023
Naik 55 Persen, Asuransi BRI Life Raup Untung Rp535 Miliar Sepanjang 2023

Sampai Desember 2023, BRI Life mencatat aset investasi sebesar Rp19 triliun atau meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar Rp17,0 triliun.

Baca Selengkapnya
Investasi Asuransi Jiwa Capai Rp12,32 Triliun di Q1 2024
Investasi Asuransi Jiwa Capai Rp12,32 Triliun di Q1 2024

Ekosistem investasi yang terjaga stabil di awal tahun 2024 memberikan kepercayaan kepada investor.

Baca Selengkapnya
Asuransi AIA Bayar Total Klaim Rp10 Triliun Sepanjang 2023
Asuransi AIA Bayar Total Klaim Rp10 Triliun Sepanjang 2023

Kondisi keuangan perusahaan tetap solid dengan rasio Risk Based Capital (RBC) untuk lini bisnis konvensional mencapai 434 persen.

Baca Selengkapnya
Tri Pakarta Semakin Kompetitif di Industri Asuransi
Tri Pakarta Semakin Kompetitif di Industri Asuransi

Kinerja positif ini juga berlanjut di 2023 di mana pada Oktober 2023, perseroan telah mencacatkan total aset sebesar Rp3,25 triliun.

Baca Selengkapnya
PT BRI Life Catat Laba Bersih Kuartal I 2024 Rp149,3 Miliar
PT BRI Life Catat Laba Bersih Kuartal I 2024 Rp149,3 Miliar

Capaian laba bersih pada kuartal tahun ini cukup positif di tengah pemulihan industri asuransi pasca Covid-19.

Baca Selengkapnya
Asuransi Ciputra Life Kantongi Premi Rp295 Miliar, Cetak Laba 10,8 Miliar di Semester I-2024
Asuransi Ciputra Life Kantongi Premi Rp295 Miliar, Cetak Laba 10,8 Miliar di Semester I-2024

Pencapaian pendapatan premi ini mayoritas didorong oleh kontribusi dari produk Asuransi Jiwa Kredit, baik untuk melindungi nasabah yang mengambil kredit KPR.

Baca Selengkapnya
Aset Industri Reasuansi Indonesia Capai Rp34 Triliun dan Klaim Rp53 Triliun Per 2022
Aset Industri Reasuansi Indonesia Capai Rp34 Triliun dan Klaim Rp53 Triliun Per 2022

Ada peningkatan jumlah aset industri reasuransi di Indonesia dalam 5 tahun terakhir. Pada 2022 saja, tercatat ada kenaikan sebesar 12 persen.

Baca Selengkapnya