Kuartal II-2022, Aset Industri Asuransi Tumbuh 13,2 Persen
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari dua tahun ini banyak mengubah iklim pasar industri asuransi di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi lesu, daya beli masyarakat pun ikut menurun sehingga berdampak pada kinerja industri asuransi.
Kendati demikian, pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia dan ratusan negara lain ini juga membawa dampak positif bagi perusahaan asuransi yang mampu bertahan. Hal itu lantaran masyarakat pada akhirnya menyadari pentingnya perlindungan asuransi untuk memitigasi risiko kesehatan bagi setiap individu.
Makin baiknya kesadaran masyarakat atas perlindungan diri saat pandemi Covid-19 ini kemudian menjadi katalis positif bagi pertumbuhan industri asuransi jiwa di kuartal II-2022. Berdasarkan catatan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), aset industri asuransi mengalami pertumbuhan 13,2 persen pada kuartal II-2022 atau mencapai Rp 1.675,8 triliun.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa perubahan iklim menjadi ancaman serius bagi sistem kesehatan Indonesia? 'Kita mengetahui resiko perubahan iklim berdampak kepada kesehatan dan sistem kesehatan,' sebutnya. 'Di satu sisi juga kita menyadari perubahan iklim juga dipengaruhi oleh kombinasi di berbagai kerentanan dan juga berbagai bahaya.' 'Meningkatnya suhu global meningkatkan panas dan kematian yang terkait dengan penyakit-penyakit seperti kardiovaskular, gagal pernapasan, dan ginjal khususnya di kelompok orang rentan seperti lanjut usia, anak-anak. Juga berdampak pada kesehatan ibu.'
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Untuk asuransi jiwa tumbuhnya 7,9 persen (Rp 559,5 triliun) dengan porsi 36 persen, sementara di asuransi umum porsinya 12 persen dan 7,2 persen tumbuhnya (Rp 196,6 triliun). Sedangkan untuk reasuransi, memiliki porsi 2 persen dengan pertumbuhan aset sebanyak 13,8 persen atau mencapai Rp 33,7 triliun.
Pertumbuhan juga dicatatkan oleh premi industri asuransi yang mencapai Rp266 triliun atau tumbuh tipis 2,8 persen. Kemudian secara klaim, industri asuransi pada triwulan II juga mencatatkan kenaikan sebesar 13,8 persen dengan jumlah klaim mencapai Rp186,4 triliun.
Adapun per Juni 2022, AAUI mencatat sebanyak 71 perusahaan terdaftar sebagai perusahaan asuransi umum, lalu reasuransi berjumlah 7 perusahaan, sebanyak 155 pialang asuransi dan 41 perusahaan pialang reasuransi. Sedangkan untuk agen asuransi umum baru bersertifikat, terdapat penurunan dari 6.094 di 2021 menjadi 1.829 hingga pertengahan 2022.
"Salah satu faktor penyebab penurunan agen asuransi ini karena adanya pandemi Covid-19. Namun banyak juga perusahaan asuransi yang mampu bertahan dan perlahan bangkit seiring fase pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 saat ini," tulis AAUI, Jumat (14/10).
Untuk itu, Akurat.co memberikan apresiasi dan penghargaan bagi para insan asuransi melalui Golden Insurance Awards 2022. Acara ini diharapkan mampu menjadi salah satu pemicu bangkitnya sektor asuransi yang diperkirakan mulai membaik di tahun ini dan meningkat di 2023 mendatang.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada peningkatan jumlah aset industri reasuransi di Indonesia dalam 5 tahun terakhir. Pada 2022 saja, tercatat ada kenaikan sebesar 12 persen.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaAset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun, angka ini naik 1,3 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaEkosistem investasi yang terjaga stabil di awal tahun 2024 memberikan kepercayaan kepada investor.
Baca SelengkapnyaIndonesia Re melihat perlu adanya transformasi pengelolaan aset terutama dalam hal digitalisasi data dan knowledge management.
Baca SelengkapnyaAda banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap asuransi. Aspek penipuan menjadi salah satu yang jadi perhatian.
Baca SelengkapnyaPerusahaan asuransi di Indonesia melaporkan data klaim kesehatan yang menunjukkan bahwa ISPA merupakan penyakit dengan jumlah pengajuan klaim tertinggi.
Baca SelengkapnyaLiterasi pada sektor perasuransian hanya sebesar 31,7 persen dan inklusi sebesar 16,6 persen. Pencapaian ini masih jauh di bawah sektor perbankan.
Baca SelengkapnyaPT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo mengantongi laba bersih Rp102,88 miliar pada 2023.
Baca SelengkapnyaPenyebab utamanya adalah harga dasar (base pricing) yang terlalu rendah, penyesuaian tarif yang belum sesuai dengan inflasi medis.
Baca SelengkapnyaSituasi ini menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaPencapaian ini didukung oleh peningkatan pendapatan premi pada lini usaha yang menjadi core competence perusahaan.
Baca Selengkapnya