Kuartal III 2017, industri minuman tumbuh paling tinggi
Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, mencatat pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III-2017 naik sebesar 2,27 persen terhadap triwulan II-2017. Angka tersebut mengalami pertumbuhan yang signifikan yang nantinya akan berpengaruh besar terhadap produk domestik bruto (PDB).
Di mana industri yang mengalami kenaikan produksi tertinggi adalah industri minuman sebesar 7,7 persen. Sedangkan industri yang mengalami penurunan terbesar adalah industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 1,12 persen.
"Kalau kita lacak ke belakangan, memang dalam 3 bulan terakhir impor dari bahan baku sudah mengalami kenaikan yang lumayan signifikan," katanya di gedung BPS, Jakarta, Rabu (1/11).
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Kenapa PMI manufaktur mencapai titik tertinggi? Angka ini merupakan posisi tertinggi sejak Oktober 2021, atau dalam 29 bulan terakhir.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
Sementara itu, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III-2017, naik sebesar 5,51 persen terhadap triwulan III-2016. Industri yang mengalami kenaikan adalah industri logam dasar sebesar 11,97 persen.
Sedangkan, industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah industri pengolahan lainnya sebesar 4,88 persen. "Secara umum industri manufaktur besar dan sedang mengalami pertumbuhan yang bagus, banyak industri yang tumbuh tetapi ada beberapa industri yang perlu dicermati ke depannya," imbuhnya.
Sementara itu, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil pada triwulan III-2017 naik sebesar 0,66 persen terhadap triwulan II-2017. Sedangkan, dibandingkan triwulan III-2016, produksi industri manufaktur mikro dan kecil juga mengalami kenaikan sebesar 5,34 persen.
Suhariyanto menambahkan, dilihat dari tahun ke tahun (year-on-year), jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan tertinggi adalah industri komputer, barang elektronika dan optik sebesar 35,98 persen. Sedangkan yang mengalami penurunan adalah industri pengolahan tembakau sebesar 21,92 persen.
Dilihat dari kuartal ke kuartal (q-to-q), jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan tertinggi adalah industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 16,67 persen. Sedangkan yang mengalami penurunan tertinggi adalah industri mesin dan perlengkapan ytdl sebesar 26,05 persen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSejalan dengan proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,0% pada 2024, realisasi investasi menunjukkan tren
Baca SelengkapnyaIndustri manufaktur di dalam negeri saat ini mengalami geliat pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut menegaskan ketangguhan industri nasional di tengah tantangan global.
Baca SelengkapnyaBahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaRealisasi tersebut telah mencapai 48,1 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024
Baca SelengkapnyaAdapun sepanjang Januari - Desember 2023, realisasi investasi telah mencapai Rp1.418,9 triliun atau melebihi target 101,3 persen dari target.
Baca SelengkapnyaHal itu dampak dari rencana Kementerian Keuangan yang akan menerapkan cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK).
Baca SelengkapnyaPenerimaan ini tumbuh signifikan sebesar 59,3 persen.
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaASRIM mencatat, tingkat penjualan secara umum mengalami pertumbuhan sebesar 3,1 persen dari 2022 hingga 2023 secara year on year.
Baca Selengkapnya