Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kuartal III 2017, industri minuman tumbuh paling tinggi

Kuartal III 2017, industri minuman tumbuh paling tinggi Ilustrasi minuman berasa. ©shutterstock.com/zhang kan

Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, mencatat pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III-2017 naik sebesar 2,27 persen terhadap triwulan II-2017. Angka tersebut mengalami pertumbuhan yang signifikan yang nantinya akan berpengaruh besar terhadap produk domestik bruto (PDB).

Di mana industri yang mengalami kenaikan produksi tertinggi adalah industri minuman sebesar 7,7 persen. Sedangkan industri yang mengalami penurunan terbesar adalah industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 1,12 persen.

"Kalau kita lacak ke belakangan, memang dalam 3 bulan terakhir impor dari bahan baku sudah mengalami kenaikan yang lumayan signifikan," katanya di gedung BPS, Jakarta, Rabu (1/11).

Sementara itu, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III-2017, naik sebesar 5,51 persen terhadap triwulan III-2016. Industri yang mengalami kenaikan adalah industri logam dasar sebesar 11,97 persen.

Sedangkan, industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah industri pengolahan lainnya sebesar 4,88 persen. "Secara umum industri manufaktur besar dan sedang mengalami pertumbuhan yang bagus, banyak industri yang tumbuh tetapi ada beberapa industri yang perlu dicermati ke depannya," imbuhnya.

Sementara itu, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil pada triwulan III-2017 naik sebesar 0,66 persen terhadap triwulan II-2017. Sedangkan, dibandingkan triwulan III-2016, produksi industri manufaktur mikro dan kecil juga mengalami kenaikan sebesar 5,34 persen.

Suhariyanto menambahkan, dilihat dari tahun ke tahun (year-on-year), jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan tertinggi adalah industri komputer, barang elektronika dan optik sebesar 35,98 persen. Sedangkan yang mengalami penurunan adalah industri pengolahan tembakau sebesar 21,92 persen.

Dilihat dari kuartal ke kuartal (q-to-q), jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan tertinggi adalah industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 16,67 persen. Sedangkan yang mengalami penurunan tertinggi adalah industri mesin dan perlengkapan ytdl sebesar 26,05 persen.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Rosan Roeslani: Realisasi Investasi Terus Bertumbuh, Indonesia Konsisten Jalankan Hilirisasi
Rosan Roeslani: Realisasi Investasi Terus Bertumbuh, Indonesia Konsisten Jalankan Hilirisasi

Sejalan dengan proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,0% pada 2024, realisasi investasi menunjukkan tren

Baca Selengkapnya
FOTO: Pertumbuhan Industri Manufaktur Tanah Air Menggeliat
FOTO: Pertumbuhan Industri Manufaktur Tanah Air Menggeliat

Industri manufaktur di dalam negeri saat ini mengalami geliat pertumbuhan.

Baca Selengkapnya
Permintaan Domestik & Ekspor Meningkat, Industri Manufaktur Catat Pertumbuhan Tertinggi Terhadap Ekonomi
Permintaan Domestik & Ekspor Meningkat, Industri Manufaktur Catat Pertumbuhan Tertinggi Terhadap Ekonomi

Capaian tersebut menegaskan ketangguhan industri nasional di tengah tantangan global.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Ekonomi RI Tumbuh 5,17 Persen di Kuartal II-2023: Ekonomi Kita Makin Stabil
BPS Catat Ekonomi RI Tumbuh 5,17 Persen di Kuartal II-2023: Ekonomi Kita Makin Stabil

Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Data Sri Mulyani: Penerimaan Bea Cukai Rp154,4 Triliun per Juli 2024
Data Sri Mulyani: Penerimaan Bea Cukai Rp154,4 Triliun per Juli 2024

Realisasi tersebut telah mencapai 48,1 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024

Baca Selengkapnya
Data BKPM: Realisasi Investasi Hilirisasi Tahun 2023 Capai Rp375,4 Triliun, Paling Besar Smelter
Data BKPM: Realisasi Investasi Hilirisasi Tahun 2023 Capai Rp375,4 Triliun, Paling Besar Smelter

Adapun sepanjang Januari - Desember 2023, realisasi investasi telah mencapai Rp1.418,9 triliun atau melebihi target 101,3 persen dari target.

Baca Selengkapnya
Dampak Rencana Penerapan Cukai 2025, Produksi Minuman Berpemanis dalam Kemasan Ajlok Bulan Ini
Dampak Rencana Penerapan Cukai 2025, Produksi Minuman Berpemanis dalam Kemasan Ajlok Bulan Ini

Hal itu dampak dari rencana Kementerian Keuangan yang akan menerapkan cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK).

Baca Selengkapnya
Penerimaan Bea dan Cukai Agustus 2024 Tembus Rp182,2 Triliun
Penerimaan Bea dan Cukai Agustus 2024 Tembus Rp182,2 Triliun

Penerimaan ini tumbuh signifikan sebesar 59,3 persen.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia

Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.

Baca Selengkapnya
BPS: Ekspor Pertanian Agustus 2023 Meningkat
BPS: Ekspor Pertanian Agustus 2023 Meningkat

BPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Ramai Aksi Boikot Produk Israel, Pengusaha Minuman Beri Tanggapan Begini
Ramai Aksi Boikot Produk Israel, Pengusaha Minuman Beri Tanggapan Begini

ASRIM mencatat, tingkat penjualan secara umum mengalami pertumbuhan sebesar 3,1 persen dari 2022 hingga 2023 secara year on year.

Baca Selengkapnya