Kuartal III 2017, kredit BNI tumbuh 13,3 persen dan raup laba Rp 10,16 T
Merdeka.com - PT Bank Nasional Indonesia (BNI) mencatat laba kuartal III 2017 sebesar Rp 10,16 triliun. Laba BNI tumbuh 31,6 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 7,72 triliun.
Pencapaian laba bersih ditunjang oleh pertumbuhan penyaluran kredit yang mencapai 13,3 persen atau lebih tinggi dari capaian industri di 8,2 persen (per Juli 2017). Nilai kredit kuartal III BNI mencapai Rp 421,41 triliun dari periode sama tahun lalu Rp 372,02 triliun.
"Penyaluran kredit tidak hanya bertumbuh, melainkan juga disertai peningkatan kualitas," ungkap Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional BNI, Adi Sulistyowati, di Kantor Pusat BNI, Jakarta Pusat, Kamis (12/10).
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Kapan BNI tingkatkan kredit? Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
-
Apa yang BNI lakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? BNI terus berupaya menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui agenda transformasi yang dijalankan secara komprehensif dan tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.
-
Ke mana BNI salurkan kredit BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog.
Adi mengatakan Credit Cost BNI menurun dari 2,4 persen pada kuartal III 2016 menjadi 1,7 persen pada kuartal III 2017. Laba bersih BNI, lanjutnya, juga terbentuk berkat Pendapatan Bunga Bersih (Net Interest Income/NII) yang tumbuh 7,5 persen dari Rp 21,87 triliun pada kuartal III 2016 menjadi Rp 23,51 triliun pada kuartal III 2017.
"Ini seiring juga dengan peningkatan kualitas kredit BNI dengan tetap menjaga Net Interest Margin (NlM) di level 5,5 persen."
Selain itu, menurut dia, laba juga ditopang oleh Pendapatan Non-Bunga kuartal III 2017 yang naik 15,1 persen, dari Rp 6,24 triliun pada kuartal III 2016 menjadi Rp 7,18 triliun pada Kuartal III 2017. "Peningkatan Pendapatan Non-Bunga tersebut dikontribusi dari trade finance, bancassurance, bank guarantee, loan sindication, dan bisnis kartu," tuturnya.
Dana pihak ketiga (DPK) BNI per kuartal III 2017 mencapai Rp 480,53 triliun atau meningkat 19,6 persen dari periode sama tahun lalu Rp 401,88 triliun. Komponen dana murah (CASA) juga meningkat 60,4 persen.
"BNI terus mendorong efisiensi, terlihat dari cost to income ratio (CIR) di kuartal III 2017 sebesar 41,9 persen atau menurun dari 42,3 persen di kuartal III-2016," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6 persen.
Baca SelengkapnyaRasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) terus meningkat dari 18,9 persen per September 2022 menjadi 21,9 persen per September 2023.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 BNI meraup laba bersih Rp20,9 triliun, naik 14,2 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPencapaian laba ini didukung kinerja kredit yang mengalami percepatan di kuartal kedua.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan laba bersih ditopang dengan kontribusi pengembangan pembiayaan UMKM.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBTN menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp356,1 triliun per akhir September 2024 atau tumbuh sebesar 11,9 persen.
Baca SelengkapnyaDalam waktu 3 bulan, BCA sudah meraup keuntungan Rp12,9 triliun di awal tahun 2024.
Baca SelengkapnyaRealisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaJahja menyebut, torehan laba BCA ditopang oleh peningkatan total kredit yang tumbuh sebesar 14,5 persen secara tahunan (YoY).
Baca SelengkapnyaPendapatan laba perseroan juga ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit yang positif.
Baca Selengkapnya