Kuartal III-2018, Bank Mega bukukan laba bersih Rp 1,12 triliun
Merdeka.com - PT Bank Mega Tbk (MEGA) membukukan laba bersih sebesar Rp 1,129 triliun atau Rp 162,15 per saham pada kuartal III-2018. Perolehan laba bersih ini tumbuh 12,7 persen, dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,002 triliun atau Rp 143,85 per saham.
Laba bersih Bank Mega antara lain ditopang oleh pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) yang mencapai Rp 2,70 triliun per September 2018. Pendapatan bunga bersih Perseroan turun 1,5 persen dari Rp 2,74 triliun per September 2017.
Sebagaimana tergambar dalam laporan keuangan Bank Mega per September 2018 yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (02/11) pendapatan komisi, fee, provisi dan administrasi mengalami peningkatan 10,5 persen, dari Rp 1,169 triliun menjadi Rp 1,292 triliun. Sementara laba operasional Perseroan naik 14,5 persen, dari Rp 1,17 triliun menjadi Rp 1,34 triliun per September 2018.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Mengapa realisasi investasi tahun 2023 meningkat? 'Alhamdulillah, Januari sampai Desember 2023 sebesar Rp 1.418 triliun, tumbuh 17,5 persen secara tahunan dan 101,3 persen dari target investasi tahun 2023,' ujar Bahlil dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
-
Kenapa saham BRI naik 61,5 kali lipat? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
Selama periode Januari hingga September 2018, Bank Mega telah menyalurkan kredit sebesar Rp 40,19 triliun. Pinjaman yang disalurkan Perseroan naik 14,11 persen ketimbang Rp 35,22 triliun per Desember 2017.
Adapun dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun oleh Bank Mega pada sembilan bulan pertama tahun ini tercatat Rp 57,42 triliun. Raihan ini turun 6,3 persen dari Rp 61,28 triliun per Desember 2017.
Sementara itu, aset emiten bank yang 57,82 persen sahamnya dimiliki oleh PT Mega Corporate itu tercatat Rp 77,36 triliun per September 2018. Aset Perseroan juga lebih rendah 5,99 persen dari Rp 82,29 triliun per Desember 2017.
Sumber: Liputan6
Reporter: Bawono Yadika Tulus
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaAdapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaJahja menyebut, torehan laba BCA ditopang oleh peningkatan total kredit yang tumbuh sebesar 14,5 persen secara tahunan (YoY).
Baca SelengkapnyaDalam waktu 3 bulan, BCA sudah meraup keuntungan Rp12,9 triliun di awal tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih Rp24,2 triliun di semester I-2023. Capaian laba ini meningkat sebesar 34,0 persen secara year on year.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca Selengkapnyapertumbuhan kredit dan pembiayaan UMKM didorong oleh pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen mikro sebesar 39,77 persen.
Baca SelengkapnyaPembukuan ini merupakan pencapaian laba bersih tertinggi sejak Bank DKI berdiri tahun 1961.
Baca SelengkapnyaRUPST perusahaan kali ini juga memutuskan bahwa sisa laba perusahaan akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah saldolaba/retained earnings.
Baca SelengkapnyaSelain sepakat untuk pembagian dividen, terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.
Baca SelengkapnyaDari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) Bank BCA naik 5 persen yoy menyentuh Rp1.125 triliun.
Baca Selengkapnya