Kuartal III-2018, belanja pemerintah tumbuh 6,28 persen
Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mencatat konsumsi pemerintah tumbuh 6,28 persen di kuartal III 2018, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di 2017 sebesar 3,48 persen. Juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan di kuartal I dan kuartal II 2018 yang sebesar 2,71 persen dan 5,21 persen.
"Konsumsi pemerintah tumbuh bagus 6,28 persen di kuartal III 2018. Bandingkan pada kuartal III 2017 jauh lebih tinggi yang sebesar 3,48 persen dan kuartal III 2016 -2,95 persen," ujar dia di Kantor BPS, Jakarta, Senin (5/11).
Dia mengungkapkan, faktor pendorong konsumsi pemerintah ini yaitu realisasi belanja barang dan jasa tumbuh 24,88 persen serta belanja pegawai tumbuh 16,54 persen dibandingkan kuartal III 2017.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
-
Bagaimana Purchasing Manager's Index (PMI) menunjukkan pertumbuhan? Pencapaian ini mencerminkan bahwa sektor manufaktur Indonesia sedang berada dalam fase ekspansi, dengan PMI di atas level 50 yang menandakan pertumbuhan.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
Menurut Suhariyanto, kenaikan realisasi belanja dan jasa untuk konsumsi kolektif dan individu terjadi pada semua jenis belanja.
"Karena naiknya realisasi belanja barang dan jasa yang tumbuh 24,88 persen, dan naiknya realisasi belanja pegawai tumbuh 16,54 persen, dengan catatan kenaikan realisasi belanja pegawai lebih didorong oleh belanja kontribusi sosial berupa uang pensiun, honorarium dan tunjangan. Jadi bukan kenaikan gaji," ungkap dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan bahwa realisasi belanja pemerintah pusat mengalami pertumbuhan 2,6 persen dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni 7,6 persen secara tahunan
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca SelengkapnyaPemerintah selama 8 bulan terakhir sukses menjaga realisasi pendapatan lebih besar dibanding pengeluaran atau belanja pemerintah.
Baca SelengkapnyaRealisasi belanja ini dalam bentuk distribusi jaminan sosial, hingga bantuan sosial.
Baca SelengkapnyaRealisasi belanja negara tumbuh sebesar 10,9 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaBPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Baca SelengkapnyaEdy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.
Baca SelengkapnyaBelaja Pemerintah pusat periode Januari hingga Agustus 2023 terpantau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Thailand, didorong oleh peningkatan ekspor dan belanja pemerintah.
Baca Selengkapnya