Kuliah umum di UI, Sri Mulyani sebut ekonomi dunia tengah rapuh
Merdeka.com - Managing Director and Chief Operating Officer World Bank Sri Mulyani mengadakan kuliah umum di Universitas Indonesia. Dia mengaku senang kembali ke kampus almamaternya tersebut.
"Saya senang dapat kembali ke kampus, ke almamater saya. Saya merasa pulang kampung. Disinilah saya mulai belajar ilmu Ekonomi, sebuah disiplin ilmu yang telah membekali saya dengan pengetahuan teknis tentang berbagai masalah pembangunan dan ekonomi," ujar Sri di kampus UI, Depok, Selasa (26/7).
Dalam kuliah umum tersebut, Sri Mulyani mengaku khawatir rapuhnya pertumbuhan ekonomi dunia. Bahkan, Bank Dunia telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 2,9 persen menjadi 2,4 persen.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
Bank Dunia, kata dia, melihat perlambatan ekonomi tersebut disebabkan perubahan struktural ekonomi Tiongkok, rendahnya harga-harga komoditas, menurunnya aliran modal ke negara berkembang, meluasnya konflik dan serangan terorisme, serta perubahan iklim global.
"Saya baru kembali dari Argentina minggu lalu, dimananya ekspor ke Tiongkok telah melemahnya ekspor ke Tiongkok telah melemahkan ekonomi di Argentina, yang memiliki 35 persen ekspor ke Tiongkok," jelasnya.
"Kondisi yang sama juga dialami negara-negara Amerika Latin, Afrika, Asia Tengah, Serta Asia Tenggara termasuk Indonesia, Tiongkok menerima 11 persen barang ekspor dari Indonesia," tambahnya.
Sebaliknya, Menurut Mantan Menteri Keuangan ini, pertumbuhan penduduk semakin meluas. "Kesediaan untuk bekerja sama antar negara berada di titik terendah sepanjang sejarah. Apa yang terjadi di Inggris dengan keputusan untuk keluar dari Uni Eropa atau Brexit adalah salah satu contohnya," tuturnya.Managing Director and Chief Operating Officer World Bank Sri Mulyani mengadakan kuliah umum di Universitas Indonesia. Dia mengaku senang kembali ke kampus almamaternya tersebut.
"Saya senang dapat kembali ke kampus, ke almamater saya. Saya merasa pulang kampung. Disinilah saya mulai belajar ilmu Ekonomi, sebuah disiplin ilmu yang telah membekali saya dengan pengetahuan teknis tentang berbagai masalah pembangunan dan ekonomi," ujar Sri di kampus UI, Depok, Selasa (26/7).
Dalam kuliah umum tersebut, Sri Mulyani mengaku khawatir rapuhnya pertumbuhan ekonomi dunia. Bahkan, Bank Dunia telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 2,9 persen menjadi 2,4 persen.
Bank Dunia, kata dia, melihat perlambatan ekonomi tersebut disebabkan perubahan struktural ekonomi Tiongkok, rendahnya harga-harga komoditas, menurunnya aliran modal ke negara berkembang, meluasnya konflik dan serangan terorisme, serta perubahan iklim global.
"Saya baru kembali dari Argentina minggu lalu, dimananya ekspor ke Tiongkok telah melemahnya ekspor ke Tiongkok telah melemahkan ekonomi di Argentina, yang memiliki 35 persen ekspor ke Tiongkok," jelasnya.
"Kondisi yang sama juga dialami negara-negara Amerika Latin, Afrika, Asia Tengah, Serta Asia Tenggara termasuk Indonesia, Tiongkok menerima 11 persen barang ekspor dari Indonesia," tambahnya.
Sebaliknya, Menurut Mantan Menteri Keuangan ini, pertumbuhan penduduk semakin meluas. "Kesediaan untuk bekerja sama antar negara berada di titik terendah sepanjang sejarah. Apa yang terjadi di Inggris dengan keputusan untuk keluar dari Uni Eropa atau Brexit adalah salah satu contohnya," tuturnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ekonomi global 2023 diprediksikan oleh banyak lembaga internasional merupakan tahun yang cukup gelap.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaSituasi ini memberikan tekanan pada pasar keuangan dunia.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaInflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca Selengkapnya