Kunci Ekonomi China dan Vietnam Tumbuh Positif di 2020
Merdeka.com - Indonesia resmi masih terjebak di jurang resesi, setelah pertumbuhan ekonominya minus 2,07 persen pada kuartal IV 2020. Tak hanya Indonesia, negara-negara mitra dagang Indonesia lain seperti Amerika Serikat (AS), Jepang hingga Korea Selatan pertumbuhan ekonominya juga mandek akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan.
Namun, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mencatat, pengecualian diberikan kepada China dan Vietnam yang perekonomiannya tetap tumbuh positif di sepanjang 2020 lalu. Itu terlihat pada pertumbuhan ekonomi China yang melambung hingga 6,5 persen pada kuartal IV 2020 karena berbagai indikator.
"Kita lihat bahwa pada triwulan IV tahun 2020 perekonomian China tumbuh 6,5 persen karena adanya kenaikan pada sektor manufaktur dan juga penjualan retail," kata Suhariyanto dalam sesi teleconference, Jumat (5/2).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Dimana negara berkembang di benua Asia? Negara Berkembang di Benua Asia Bhutan, Kazakstan, Mongolia, Armenia, Afghanistan, Bangladesh, Brunei, Kamboja, China, India, Korea Utara, Indonesia, Myanmar, Nepal, Papua Nugini, Palestina.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
Menurut dia, capaian itu turut ditopang oleh kegiatan belanja dengan negara mitra dagang yang tumbuh positif. Seperti dengan Indonesia, yang angka ekspornya ke Negeri Tirai Bambu meningkat pesat di triwulan IV 2020, baik secara kuartalan (qtq) atau secara tahunan (YoY).
Alhasil di sepanjang 2020, pertumbuhan ekonomi China terpantau surplus 2,3 persen. Vietnam bahkan melaporkan pertumbuhan ekonomi yang lebih perkasa. Negara tetangga China ini mencatatkan pertumbuhan 4,5 persen pada kuartal IV 2020, dan surplus 2,9 persen di sepanjang tahun lalu, lebih tinggi dari China.
Kendati begitu, Suhariyanto melanjutkan, Indonesia tak perlu berkecil hati lantaran pertumbuhan ekonominya masih lebih bagus ketimbang beberapa negara mitra dagang besar lainnya.
"Negara-negara mitra dagang lainnya misalnya Amerika Serikat yang jadi negara tujuan ekspor terbesar kedua Indonesia, pertumbuhan ekonominya pada triwulan keempat ini masih kontraksi 2,5 persen. Singapura alami kontraksi 3,8 persen, demikian juga untuk Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, dan Uni Eropa," tuturnya.
Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi negara-negara tersebut juga masih lebih anjlok daripada Indonesia. Amerika Serikat terpantau minus 3,5 persen, Singapura minus 5,8 persen, Hong Kong minus 6,1 persen, dan Uni Eropa minus 6,4 persen.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 sebesar 5,17 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan turunnya kinerja ekonomi tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 ditopang oleh kinerja positif di semua sektor.
Baca SelengkapnyaPerlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaBI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebagai negara maju, Inggris dan Jepang resmi masuk jurang resesi.
Baca SelengkapnyaTren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca SelengkapnyaArtinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca Selengkapnya