Kurang infrastruktur, harga BBM di Papua 5 kali lipat dari Jakarta
Merdeka.com - Wilayah Papua memang saat ini masih kekurangan infrastruktur. Hal ini yang jadi penyebab distribusi logistik menjadi terhambat.
Salah satunya, distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tak merata. Bahkan, pembeli harus rela mengeluarkan kocek hingga lima kali lipat dari harga biasanya.
Harga bensin eceran yang dijual di daerah Merdey, Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat saja mencapai Rp 30.000 per liter.
-
Dimana harga BBM Pertamina beda? Di area DKI Jakarta, harga bahan bakar Pertamax (RON 92) tetap stabil di angka Rp12.100 per liter. Sementara itu, harga Pertamax Turbo (RON 98) mengalami peningkatan menjadi Rp13.550 per liter.
-
Dimana harga BBM termahal di dunia? Biaya satu galon bahan bakar di Hong Kong mencapai Rp187.000.
-
Dimana saja tanki BBM & LPG Pertamina di Indonesia Timur? Tanki BBM yang telah beroperasi antara lain berada di Badas Nusa Tenggara Barat, Waingapu Nusa Tenggara Timur, Pare Pare Sulawesi Selatan, lalu di Maluku tersebar di Ternate Utara, Masohi, Bula, Dobo, Labuha, Saumlaki, Namlea, dan Wayame serta di Papua berlokasi di Merauke dan Nabire. Untuk 2 tanki LPG, saat ini yang telah beroperasi di Wayame Maluku dan Jayapura Papua.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
"Tingginya harga bensin di Merdey Kabupaten Teluk Bintuni karena kesulitan transportasi menjangkau daerah itu," ujar salah seorang warga Merdey Omen Hamo Pimbai seperti dilansir Antara, Sabtu (18/6).
Dia mengatakan, pedagang setempat harus mengeluarkan biaya tinggi untuk sewa transportasi guna mengangkut barang sehingga wajar mereka menjual dengan harga yang tinggi.
"Sewa kendaraan mengangkut barang ke Merdey Kabupaten Teluk Bintuni mencapai Rp 15 juta karena kondisi jalan yang tidak layak," kata dia.
Untuk itu, kata dia, para pedagang bensin di Merdey Bintuni terpaksa menjual bensin Rp 30.000 per liter, jika tidak demikian mereka tidak memperoleh keuntungan. Masyarakat Merdey meminta kepada Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, Pemerintah Provinsi Papua Barat serta Pemerintah Pusat membangun jalan aspal yang memadai ke daerah itu.
"Salah satu cara untuk mengatasi kemahalan harga dan kesulitan yang dialami masyarakat Merdey adalah membangun jalan aspal yang memadai sehingga transportasi lancar harga barang pun turun," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Puncak Jaya mengalami kelangkaan BBM karena adanya penembakan oleh KKB dan jalanan yang terputus akibat longsor.
Baca SelengkapnyaSebelum SPBU dibuka antrean kendaraan pengantre sudah berjejer panjang, meskipun sudah dilakukan pembagian jalur antrean.
Baca SelengkapnyaBiaya cas mobil listrik sangat bergantung pada jenis baterai
Baca SelengkapnyaJenis BBM di SPBU Shell juga mengalami penurunan pada Shell Super yang sebelumnya Rp13.990 per liter kini Rp13.390 per liter.
Baca SelengkapnyaHarga Bahan Bakar Minyak (BBM) di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami penyesuaian.
Baca SelengkapnyaKini semua jenis SPBU di Indonesia seperti Pertamina, Shell hingga BP AKR Indonesia menaikkan harga BBM.
Baca SelengkapnyaSaat ini, banyak masyarakat terpaksa menggunakan tabung gas non subsidi 12 Kg seharga Rp200.000. Sehingga harus mengeluarkan dana lebih.
Baca Selengkapnya