Kurs Dolar perkasa, ukuran tempe makin kecil dan perajin terancam bangkrut
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih terus melemah di level Rp 14.800-an per USD. Imbasnya mulai dirasakan di berbagai sektor ekonomi tak terkecuali para pelaku usaha kecil dan menengah. Seperti halnya para perajin dan pedagang tahu tempe di Karawang yang terkena dampaknya akibat bahan baku kedelai masih mengandalkan kedelai impor.
Perajin tahu dan tempe terpaksa mengurangi ukuran untuk bisa bertahan produksi disebabkan kenaikan harga bahan baku utama tahu tempe tersebut. Ini kemudian mempengaruhi keuntungan yang bisa diraup perajin dan pedagang.
"Sejak beberapa hari terakhir nilai tukar Rupiah terus melemah terhadap USD hingga tembus Rp 14.900 per USD, sehingga mempengaruhi harga bahan baku tahu tempe kedelai impor," kata Herman l perajin tahu tempe di Kelurahan Karangpawitan,Karawang. Jumat (7/9).
-
Bagaimana perajin tempe menghadapi kenaikan harga kedelai? Karena hal ini, para perajin tempe terpaksa mengurangi jumlah produksi tempe. Ada pula dari mereka yang mengecilkan ukuran tempe dan ada juga yang menaikkan harga jual.
-
Bagaimana pengusaha tempe tahu mengatasi kenaikan harga kedelai? Akibat dampak ini, sejumlah produsen menaikkan harga jualnya, memperkecil ukuran tahu dan tempe, hingga mengurangi produksi.
-
Kenapa produsen tahu di Purwakarta perkecil ukuran tahu? Agar tidak merugi saat tidak menaikkan harga, Nana lebih memilih memperkecil ukuran tahu buatannya.'Supaya tak merugi sekaligus menghemat biaya produksi, terpaksa kami memperkecil ukurannya,' kata dia, Kamis (23/11), mengutip Liputan6.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Mengapa petani udang di Kebumen merugi? Hal ini membuat para petani tambak rugi puluhan juta rupiah. Mesin sirkulasi yang seharusnya berfungsi kini dibiarkan karena tak ada lagi air. Sejumlah kolam memang masih beroperasi.
-
Mengapa impor kedelai sangat penting untuk produksi tempe dan tahu? Dari jumlah keseluruhan volume impor tersebut, sekitar 70 persen dialokasikan untuk produksi tempe, sedangkan untuk yang 25 persennya untuk membuat tahu, dan sisanya untuk produksi lain.
Dia menuturkan, ketika harga bahan baku naik, seperti sekarang harga kedelai Rp 800 per Kg, dari sebelumnya Rp 7.500 per Kg, perajin tahu tempe menyiasatinya dengan mengurangi ukuran tahu dan tempe. "Jelas untuk bisa bertahan produksi perajin tahu tempe dipastikan akan mengurangi ukuran, untuk mengurangi kerugian uang lebih besar," katanya.
Sementara pedagang tahu tempe di pasar Trasisional Cikampek, Roheni mengatakan, dibandingkan dengan menaikkan harga, membuat ukuran lebih kecil memang menguntungkan. Sebab, jika harga dinaikkan maka pembeli akan sepi.
"Sebelumnya ukuran tahu 4x4 centimeter dijual dengan harga Rp 3.500 per 10 biji, ukurannya dikurang jadi 3 centimeter dengan harga yang sama," paparnya.
Perajin di sentra tahu tempe di wilayah Gang Kopti, Desa Cikampek Selatan, Kecamatan Cikampek, Karawang berharap Rupiah bisa kembali menguat. Sebab, jika harga bahan baku pembuat tahu tempe tidak terkendali, maka akan banyak perajin tahu tempe sepertinya yang setiap hari memproduksi 25 Kg mengalami kebangkrutan hingga gulung tikar.
"Jika harga kedelai tidak terkendali, khawatir banyak perajin gulung tikar, akibat biaya produksi tinggi," imbuhnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga dolar AS ini menyebabkan nilai tukar Rupiah melemah dan harga kedelai impor pun melonjak drastis.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga kedelai impor sebagai dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah kembali memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
Baca SelengkapnyaKondisi global turut berkontribusi naiknya harga sejumlah komoditas.
Baca SelengkapnyaNaiknya harga kedelai sejak awal November membuat produsen tahu menjerit
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaIndustri tahu di Dusun Kanoman muncul sejak tahun 1956. Kini mereka mengalami masa-masa sulit.
Baca SelengkapnyaKondisi ini yang kemudian menjadi tantangan bagi sektor ritel Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKemarau panjang membuat petani padi di berbagai daerah terancam gagal panen.
Baca SelengkapnyaBahkan, pelanggan terpaksa merogoh uang lebih dari biasanya untuk menambah porsi nasi agar menjadi lebih banyak.
Baca SelengkapnyaBanyak dari produk tersebut mengandalkan bahan baku impor.
Baca SelengkapnyaHarga beras mengalami kenaikan sejak tanggal 1 September. Bahkan untuk harga beras kualitas premium saat ini sudah menyentuh Rp15.000/Kg.
Baca Selengkapnya