Kurs Rupiah Berpotensi Merosot Dibayangi Kasus Baru Covid-19 yang Terus Meningkat
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan berpeluang melemah dibayangi kasus baru Covid-19 yang terus meningkat.
Pada pukul 10.14 WIB, Rupiah melemah 47 poin atau 0,33 persen ke posisi Rp14.530 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.483 per USD.
"Nilai tukar Rupiah masih berpotensi melemah hari ini dengan kondisi kasus baru Covid-19 yang meninggi di dunia dan di Indonesia," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Jumat (16/7).
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Apa yang naik dari harga Emas Antam hari ini? Harga emas produksi Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
Ariston menyampaikan, kenaikan kasus tersebut dikaitkan dengan potensi perlambatan ekonomi karena kebijakan pembatasan aktivitas ekonomi oleh pemerintah guna mengendalikan pandemi.
Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) memperingatkan potensi gelombang ketiga di dunia bila tindakan pencegahan tidak dilakukan.
"Kasus baru Covid-19 di Indonesia masih menciptakan rekor baru dan ada potensi pekan darurat diperpanjang yang tentunya akan memberikan tekanan ke perekonomian," ujar Ariston.
Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke arah Rp14.550 per USD dengan potensi support di kisaran Rp14.460 per USD.
Di Indonesia, pada Kamis (15/7) kemarin, jumlah kasus baru Covid-19 mencetak rekor harian baru yaitu 56.757 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 2.726.803 kasus.
Pada Kamis (15/7) lalu, Rupiah ditutup melemah 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.483 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.480 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaDari sisi internal, pelemahan nilai tukar Rupiah dipengaruhi gejolak putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) dibuka naik di tengah surplus neraca perdagangan domestik pada April 2024.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerdagangan Senin depan mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup menguat
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca Selengkapnya