Laba Bank Mandiri meroket 43,7 persen jadi Rp 5,7 triliun di kuartal 1/2018
Merdeka.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan laba bersih Rp 5,9 triliun di kuartal 1/2018. Angka laba ini naik 43,7 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang hanya Rp 4,1 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo mengakui, kinerja perusahaan tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba pun sejalan dengan pertumbuhan volume bisnis perseroan.
"Laba masih naik signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 yang lalu," kata pria yang akrab disapa Tiko tersebut dalam acara Paparan Publik Laporan Keuangan Kuartal I-2018 Bank Mandiri, di Gedung Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (24/4).
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Bagaimana Bank Jatim tingkatkan kinerja syariah? Dalam kegiatan tersebut, juga ada sharing session dari Ust. Ahmad Ifham Sholihin dengan topik Logika Bisnis Keuangan Syariah. Dalam diskusi tersebut dipaparkan secara lengkap tentang pemahaman Bank Syariah dan perilaku pegawai di Bank Syariah. Sehingga diharapkan semua karyawan Bank Jatim dapat memahami pola kerja Bank Syariah demi akselerasi bisnis.
-
Apa prestasi Bank Jatim yang terbaru? PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) kembali menorehkan prestasi. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) kembali menorehkan prestasi. Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja keuangannya? 'Kontributor utama penopang kinerja positif BRI tersebut diantaranya adalah penyaluran kredit yang tumbuh double digit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan dana murah yang juga tumbuh double digit, kualitas kredit yang terjaga, serta proporsi fee-based income yang porsinya terus meningkat terhadap keseluruhan pendapatan BRI', jelas Sunarso.
-
Mengapa BRI optimis dengan kinerjanya? Meskipun demikian, Sunarso tetap optimistis dengan kinerja BRI ke depan dan akan lebih fokus terhadap tantangan domestik.
-
Bagaimana Lippo Karawaci meningkatkan nilai jual propertinya? Keunggulan yang dimiliki FiberStar dan CBN akan memberikan nilai tambah bagi konsumen kami.
Meski berhasil meraup laba, Tiko mengatakan ada hal yang harus di garis bawahi, yaitu adanya perlambatan pada penyaluran kredit. Tercatat selama kuartal-I 2018, Bank Mandiri menyalurkan kredit sebesar Rp 703,0 triliun atau hanya naik 7,1 persen dari penyaluran di periode sebelumnya sebesar Rp 656,2 triliun.
"Ada sedikit perlambatan pada penyaluran kredit, karena kita fokus untuk meningkatkan dana murah dan kita turunkan deposito mahal. Kredit turun signifikan terutama kita turunkan pada kredit korporasi dan konsumer," ujarnya.
Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan 5,2 persen dari periode yang sama pada tahun lalu menjadi Rp 769,3 triliun dari semula Rp 731,1 triliun. Perbankan pelat merah ini juga berhasil menekan kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) menjadi 3,32 persen dari sebelumnya 3,98 persen di Maret tahun lalu. Tiko optimis di akhir tahun NPL akan berhasil ditekan hingga angka 2,7 persen.
Sementara itu, untuk aset, Mandiri juga bertumbuh sebesar 6,2 persen dari sebelumnya Rp 1.034,3 triliun di Maret 2017 menjadi Rp 1.098,2 triliun di tiga bulan pertama tahun ini.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyaluran kredit tersebut turut mendorong perolehan aset Bank Mandiri yang menembus Rp2.258 triliun secara konsolidasi di akhir Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPencapaian tersebut turut ditopang realisasi penyaluran kredit, yang secara konsolidasi tumbuh 20,8 persen (YoY) menjadi Rp1.590 triliun.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebut mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid
Baca SelengkapnyaPendapatan bunga Bank DKI hingga Juni 2023 tumbuh sebesar 22,47 persen menjadi Rp2,64 triliun, dari Rp2,16 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDari sisi Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga September 2024 perseroan telah menyalurkan Rp32,2 triliun dan menjangkau lebih dari 293.000 pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaPembukuan ini merupakan pencapaian laba bersih tertinggi sejak Bank DKI berdiri tahun 1961.
Baca SelengkapnyaLaba bersih ini meningkat 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaLaba bersih ini merupakan laba dari entitas induk. Jika dilihat secara laba keseluruhan, nilainya mencapai Rp72 triliun.
Baca SelengkapnyaKinerja positif Bank Mandiri tidak terlepas dari kontribusi kinerja anak perusahaan.
Baca SelengkapnyaTotal aset Bank DKI tumbuh menjadi sebesar Rp78,88 triliun, yang didukung oleh pertumbuhan Kredit sebesar 23,53 persen dan pertumbuhan DPK sebesar 12,82 persen.
Baca SelengkapnyaBank DKI mampu mencatatkan laba sebesar Rp693,27 miliar pada kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaBank DKI membukukan laba sebesar Rp693,27 miliar pada periode yang sama.
Baca Selengkapnya