Laba BCA naik 14 persen jadi Rp 20,6 triliun di 2016
Merdeka.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan para entitas anak mencatat laba bersih Rp 20,6 triliun di 2016 silam. Angka ini naik 14,4 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp 18 triliun.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, peningkatan laba bersih ini ditopang oleh tingkat beban dana (cost of funds) yang rendah, kualitas portofolio kredit, serta pertumbuhan aset produktif yang solid. Pendapatan bunga bersih BCA meningkat 12 persen menjadi Rp 40,2 triliun pada tahun 2016 dari Rp 35,9 triliun pada tahun 2015.
"Kinerja BCA pada tahun 2016 dicapai melalui berbagai inisiatif dalam memanfaatkan peluang-peluang bisnis sena upaya berkelanjutan dalam mengoptimalkan efisiensi operasional, sehingga memungkinkan Bank untuk menutup tahun dengan tingkat pertumbuhan laba bersih yang Iebih baik dari tahun sebelumnya," kata Jahja di Jakarta, Senin (13/3).
-
Siapa pemilik saham terbesar BCA? Tidak berhenti di situ, kedua bersaudara ini merambah bisnis properti.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja keuangannya? 'Kontributor utama penopang kinerja positif BRI tersebut diantaranya adalah penyaluran kredit yang tumbuh double digit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan dana murah yang juga tumbuh double digit, kualitas kredit yang terjaga, serta proporsi fee-based income yang porsinya terus meningkat terhadap keseluruhan pendapatan BRI', jelas Sunarso.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Apa keuntungan kartu kredit BCA? Beberapa keuntungan yang bisa didapatkan berupa besaran bunga yang kompetitif, tambahan limit kartu, hingga perlindungan asuransi.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
Pendapatan operasional lainnya tumbuh 13,2 persen menjadi Rp 13,6 triliun pada akhir tahun 2016. Pendapatan operasional yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya tumbuh 12,3 persen menjadi Rp 53,8 triliun pada tahun 2016.
Di lain hal, BCA mencatatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp 530,1 triliun di 2016. Angka ini meningkat 11,9 persen dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 473,7 triliun. Dana CASA atau dana murah masih mendominasi DPK BCA yaitu sebesar 77 persen, sementara deposito berkontribusi sebesar 23 persen terhadap total.
Di dalam komposisi CASA, dana giro tumbuh 19,2 persen menjadi Rp 137,9 triliun dari Rp 115,7 triliun di tahun sebelumnya, dan dana tabungan naik 10,5 persen mencapai Rp 270,3 triliun pada akhir tahun 2016 dibandingkan Rp 244,6 triliun pada tahun 2015.
Jahja memperkirakan, prospek ekonomi Indonesia pada 2017 masih akan terus membaik. Hal ditopang oleh kebijakan ekonomi pemerintah yang prudent, dampak keberlanjutan program tax amnesty, dan pembangunan infrastruktur yang terus berjalan.
"lnvestasi pada infrastruktur multi-channel perbankan transaksi dan peningkatan kapabilitas penyaluran kredit akan berlanjut, sehingga BCA mampu memaksimalkan dan meraih berbagai peluang di tahun 2017 dan prospek jangka panjang industri perbankan lndonesia yang positif," pungkasnya
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaJahja menyebut, torehan laba BCA ditopang oleh peningkatan total kredit yang tumbuh sebesar 14,5 persen secara tahunan (YoY).
Baca SelengkapnyaPT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih Rp24,2 triliun di semester I-2023. Capaian laba ini meningkat sebesar 34,0 persen secara year on year.
Baca SelengkapnyaDalam waktu 3 bulan, BCA sudah meraup keuntungan Rp12,9 triliun di awal tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 BNI meraup laba bersih Rp20,9 triliun, naik 14,2 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPendapatan laba perseroan juga ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit yang positif.
Baca SelengkapnyaDari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) Bank BCA naik 5 persen yoy menyentuh Rp1.125 triliun.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan tersebut tidak terlepas dari inovasi layanan perbankan, diversifikasi bisnis, serta pengelolaan risiko yang matang.
Baca SelengkapnyaRasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) terus meningkat dari 18,9 persen per September 2022 menjadi 21,9 persen per September 2023.
Baca SelengkapnyaPembukuan ini merupakan pencapaian laba bersih tertinggi sejak Bank DKI berdiri tahun 1961.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan laba bersih ditopang dengan kontribusi pengembangan pembiayaan UMKM.
Baca Selengkapnya