LPKR raup laba bersih Rp 487 miliar di Semester I-2017
Merdeka.com - PT Lippo Karawaci Tbk mencatatkan laba bersih pada semester I-2017 sebesar Rp 487 miliar. Angka ini turun tipis 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 497,7 miliar.
Sementara itu, LPKR juga berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,9 triliun atau turun 3 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sedangkan, EBITDA tercatat Rp 962 miliar atau turun 21 persen yoy.
"Model bisnis kami yang seimbang sekali lagi telah menopang total pendapatan ketika permintaan sektor properti melemah selama semester I-2017. Pada semester II-2017, kami dapat melihat adanya perkembangan permintaan pada sektor properti," ujar Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya dalam keterangannya di Jakarta, Senin (9/10).
-
Bagaimana Lippo Karawaci meningkatkan nilai jual propertinya? Keunggulan yang dimiliki FiberStar dan CBN akan memberikan nilai tambah bagi konsumen kami.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Bagaimana PT Timah mengalami kerugian? 'Penurunan produksi, harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply,' sambung Virsal. Virsal mencatat ada sejumlah negara yang produksinya mengalami peningkatan. Salah satu yang disebut Malaysia karena produksinya mampu bertambah sepanjang 2023 lalu.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Siapa yang nilai pasarnya turun? Thom Haye, gelandang berusia 29 tahun dari Almere City, mengalami penurunan nilai pasar yang sangat signifikan.
-
Bagaimana LippoLand meningkatkan kesejahteraan masyarakat? LippoLand juga mengusung misi membangun hunian yang berkualitas dan kehidupan yang berkelanjutan melalui peningkatan produk berkelanjutan serta berupaya meraih kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
Pendapatan divisi Residential & Urban Development menurun sebesar 25 persen yoy menjadi Rp 1,3 triliun. Sementara itu, pendapatan recurring LPKR tumbuh sebesar 8 persen yoy menjadi Rp 3,6 triliun, berkontribusi sebesar 73 persen terhadap total pendapatan LPKR yang didukung oleh pertumbuhan yang kuat dari divisi Healthcare dan Mal.
Pendapatan divisi Healthcare meningkat delapan persen yoy menjadi Rp 2,8 triliun, di mana keenam rumah sakit mapan memberikan kontribusi sebesar Rp 1,3 triliun atau 47 persen dari total pendapatan. Sepanjang tahun ini, LPKR melalui anak usahanya di bidang pelayanan kesehatan,Siloam, telah mengambil alih empat rumah sakit dan juga telah membuka empat rumah sakit greenfield, sehingga jumlah rumah sakit di bawah pengelolaan Siloam menjadi 31 unit.
Pendapatan divisi Manajemen Aset meningkat sebesar 11 persen yoy menjadi Rp 481 miliar, terutama disebabkan oleh berkembangnya basis aset yang dikelola serta meningkatnya fee dan pendapatan dividen dari kedua REITS yang berbasis di Singapura.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatat pra penjualan sebesar Rp628 miliar pada semester I 2023.
Baca SelengkapnyaPT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) mencatat pra penjualan sebesar Rp2,48 triliun pada semester I/2023.
Baca SelengkapnyaPT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mengumumkan perubahan susunan anggota direksi baru.
Baca SelengkapnyaInflasi dan biaya hidup berdampak signifikan terhadap kebiasaan belanja konsumen. Ini berdampak pada keuangan Unilever Indonesia.
Baca SelengkapnyaPT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) meraih pra-penjualan atau marketing sales sebesar Rp941 miliar selama sembilan bulan pertama 2023.
Baca SelengkapnyaPendapatan bunga Bank DKI hingga Juni 2023 tumbuh sebesar 22,47 persen menjadi Rp2,64 triliun, dari Rp2,16 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaData LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaPada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebut mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid
Baca SelengkapnyaAstra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaUnilever Indonesia juga mencatat penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan peningkatan margin kotor sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Baca Selengkapnya