Laba Saudi Aramco Tembus Rp 1.154 T, Nyaris Sama dengan Pendapatan Pajak RI 2018
Merdeka.com - Produsen minyak terbesar dunia, Saudi Aramco meraup laba bersih hingga USD 111,1 miliar atau sekitar Rp 1.154 triliun sepanjang tahun lalu. Laba Saudi Aramco ini jauh lebih tinggi dibanding Apple Inc yang hanya USD 59,5 miliar dan Exxon Mobil yang tercatat hanya USD 20,8 miliar.
Mengutip data yang dipublish Bloomberg, Samsung menjadi perusahaan perolehan laba terbesar ketiga dunia setelah Saudi Aramco dan Apple yaitu USD 35,1 miliar. Selanjutnya disusul Alphabet dengan laba bersih USD 30,7 miliar sepanjang tahun lalu.
JPMorgan Chase berada diurutan kelima dengan perolehan laba terbesar dunia yaitu USD 30,7 miliar yang kemudian disusul Shell dengan laba bersih USD 23,4 miliar. Sedangkan Exxon Mobil berada di di urutan ke-7 dengan laba USD 20,8 miliar.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Apa yang ditemukan di Arab Saudi tahun 2018? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Apa yang dicapai Timnas Indonesia di Arab Saudi? Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah pada Kamis (5/9/2024), Timnas Indonesia berhasil menahan imbang Arab Saudi dengan skor 1-1 pada laga pertama Putaran Ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
-
Siapa pemain termahal di timnas Arab Saudi? Firas Al-Buraikan kini menduduki posisi teratas dalam daftar lima pemain dengan nilai tertinggi di tim nasional Arab Saudi. Pemain depan yang serba bisa berusia 24 tahun ini diperkirakan memiliki nilai pasar sekitar Rp105,29 miliar.
-
Apa yang Timnas Indonesia capai saat melawan Arab Saudi? Indonesia berhasil menahan imbang Arab Saudi dengan skor 1-1 dalam pertandingan pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Menurut laporan Moody, Saudi Aramco memberikan dividen ke negara sebesar USD 58,2 miliar di tahun lalu. Namun, dalam persentasi kepada pemegang obligasi, perusahaan mengatakan memberi dividen ken negara sebesar USD 52 miliar. Tak ada kejelasan terkait perbedaan data ini.
Laba Saudi Aramco yang mencapai Rp 1.154 triliun hampir menyamai pendapatan pajak Indonesia selama 2018. Di mana, pendapatan pajak negara sepanjang 2018 tercatat Rp 1.315 triliun atau 92 persen realisasi dari target APBN 2018 sebesar Rp 1.424 triliun. Artinya kekurangan penerimaan (shortfall) pajak sebesar Rp 108,1 triliun tahun lalu.
Namun demikian, realisasi penerimaan pajak 2018 sebenarnya lebih baik dari tahun lalu. Pada 2017, realisasi penerimaan pajak hanya mencapai Rp 1.151,1 triliun atau sekitar 89 persen dari target yang dipatok Rp 1.283,57 triliun. Artinya, tahun ini terjadi peningkatan sebesar 14,3 persen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaAngka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaPer Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.
Baca SelengkapnyaAdapun total penerimaan pajak berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas Rp810,76 triliun atau 76,24 persen dari target.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPajak penghasilan (PPh) non migas terkontraksi sebesar 5,41 persen dengan realisasi sebesar Rp443,72 triliun, sekitar 41,73 persen dari target.
Baca SelengkapnyaHingga September 2023, penerimaan pajak capai Rp1.387,78 Triliun.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca Selengkapnya