Lagi, China keluarkan aksi untuk dongkrak perekonomian
Merdeka.com - China kembali mengeluarkan aksi baru untuk meningkatkan atau menopang pertumbuhan ekonominya. Bank sentral China atau People's Bank of China baru saja menyuntikkan dana sekitar 140 miliar Yuan atau USD 21,8 miliar ke pasar antar bank di china.
Dilansir dari CNBC, kebijakan diambil untuk menghentikan ketakutan investor akan merosotnya ekonomi China belakangan ini. Kebijakan penambahan modal antar bank dilakukan melalui operasi likuiditas jangka pendek.
Operasi likuiditas jangka pendek diperkenalkan China awalnya pada 2013 silam. Ini diperlukan untuk menjaga kelancaran fluktuasi likuditas dan menstabilkan pendanaan antar bank.
-
Apa yang dimiliki China? Tidak mengherankan, mengingat populasinya yang besar, China memimpin dengan jumlah pengguna internet global, diperkirakan mencapai 1,05 miliar.
-
Bagaimana pengaruh politik uang? Politik uang memengaruhi hasil pemilu dengan beberapa cara, antara lain: Merusak integritas demokrasi: Politik uang merusak integritas pemilihan umum dan mencederai prinsip demokrasi yang adil dan transparan. Kandidat atau partai politik yang menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilihan dapat memperoleh keuntungan tidak adil dan mengorbankan kepentingan rakyat.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Mengapa China tenggelam? Penulis studi tersebut mengatakan bahwa faktor utama yang paling berpengaruh terhadap penurunan permukaan tanah adalah adanya kehilangan air tanah, yaitu dengan pengambilan air di bawah atau di dekat kota-kota untuk digunakan penduduk setempat.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Bagaimana cara Bank Pemerintah mengelola keuangan negara? Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat.
Sebelumnya, pemerintah China telah memangkas suku bunga acuan guna menghadapi pasar yang makin merosot.
"Bank sentral China telah memangkas suku bunga dalam menanggapi gejolak pasar," kata theguardian.com, dalam laporannya, Selasa (25/8).
Bank Rakyat China (Peoples Bank of China/PBOC) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Meski tidak besar, pemangkasan ini diyakini mempunyai dampak sangat signifikan bagi dunia perekonomian.
PBOC memotong satu tahun lending rate atau suku bunga pinjaman menjadi 4,6 persen, dan suku bunga deposito satu tahun menjadi 1,75 persen.
Hal ini juga menurunkan ketentuan rasio giro wajib minimum perbankan China yang turun 50 basis poin menjadi 18 persen.
"Pasar telah memperkirakan PBOC untuk melakukan ini pada akhir pekan."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Ketenagakerjaan, menyangkut kepentingan vital rakyat."
Baca SelengkapnyaLangkah ini sebagai upaya China untuk mendongkrak perekonomian mereka yang tengah lesu.
Baca SelengkapnyaDaya beli masyarakat China tetap lemah meski pemerintah telah menggelontorkan sejumlah insentif.
Baca SelengkapnyaDia mengaku siap membantu langsung para investor asal China yang ingin berinvestasi di ibu kota baru.
Baca SelengkapnyaMeski permintaan domestik sudah mulai pulih, industri manufaktur China masih tertekan.
Baca SelengkapnyaAda kota yang membebaskan pemilik rumah tempat tinggal dari kewajiban membayar pajak keuntungan.
Baca SelengkapnyaNamun ada tantangan besar yang mampu mempengaruhi likuiditas dan kebijakan moneter tetap ketat di tahun depan.
Baca SelengkapnyaShenzen adalah kota yang didesain menjadi Zona Ekonomi Ekslusif oleh Pemerintah China.
Baca SelengkapnyaPersaingan teknologi antar kedua negara makin sengit.
Baca SelengkapnyaTensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.
Baca SelengkapnyaTotal Insentif Kendaraan Listrik di China Gila-gilaan
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan, Indonesia akan menjajaki kerja sama pembangunan R & D Center antara UGM dengan CNGR Co.Ltd.
Baca Selengkapnya