Lagi, The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan
Merdeka.com - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) kembali memangkas suku bunga sebesar 0,25 persen pada Rabu waktu setempat. Pemangkasan ini untuk kedua kalinya setelah bulan sebelumnya juga melakukan kebijakan yang sama.
Mengutip Wall Street Journal, pemangkasan ini untuk melindungi ekonomi AS terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang diperkuat oleh adanya aksi perang dagang AS dengan China.
Ketua the Fed Jerome Powell mengatakan bahwa ada perbedaan pandangan dari beberapa pejabat the Fed. Ada yang menginginkan suku bunga dipotong tetapi ada juga yang ingin bertahan.
-
Bagaimana AS mengendalikan investasi? Perintah Presiden AS Biden secara resmi memulai upaya untuk membuat peraturan yang melarang perusahaan AS berinvestasi di perusahaan-perusahaan dari 'negara-negara yang menjadi perhatian' yang aktif dalam komputasi kuantum, semikonduktor canggih, dan bidang kecerdasan buatan tertentu.
-
Apa yang dilarang AS investasikan ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
-
Kenapa AS melarang investasi teknologi di China? AS mengatakan tindakan tersebut akan ditargetkan secara sempit. Namun, hal ini akan semakin memperburuk hubungan ekonomi antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
-
Bagaimana penurunan inflasi AS memengaruhi Bitcoin? Penurunan tingkat inflasi AS telah mempengaruhi sentimen pasar secara positif. Hal itu terlihat dari indeks Harga Konsumen (CPI) lebih rendah dari perkiraan, yaitu sebesar 3,4 persen, yang menandakan penurunan tekanan inflasi.
-
Kenapa polisi China mengusur pedagang? Dia diberi imbauan agar tak berjualan di lokasi. Sebab, hal tersebut diungkap sang polisi dapat memicu kecelakaan bagi diri sendiri dan pengguna jalan raya lainnya. 'Anda tidak bisa berjualan semangka di sini. Ini bisa mengganggu lalu lintas,' terangnya.
-
Bagaimana China menghadapi pembatasan teknologi dari AS? China sebagai negara yang memiliki kapasitas komputasi terbesar kedua di dunia masih tetap mengembangkan teknologi di negaranya untuk meningkatkan ekonomi digital serta menangkal pembatasan teknologi dari Amerika.
"Saya kira akan tiba saatnya ketika kita berpikir sudah cukup. Tetapi mungkin juga akan tiba saatnya ketika ekonomi memburuk dan kita kemudian harus memotong lebih agresif," ucap Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell pada konferensi pers.
Tujuh dari 10 pejabat Fed memberikan suara mendukung penurunan suku bunga dana federal ke kisaran antara 1,75 persen dan 2 persen, dengan dua pejabat bank sentral lebih suka mempertahankan suku bunga stabil dan satu mendukung pemotongan setengah poin yang lebih besar.
The Fed juga pada hari Rabu juga telah menyuntikkan uang ke dalam sistem perbankan kedua kalinya untuk meredakan krisis di pasar keuangan. Kemungkinan besar, gelontoran dana tersebut akan dilanjutkan juga pada Kamis. Operasi pasar ini bertujuan untuk menjaga tingkat dana di kisaran target bank sentral.
Powell mengatakan masalah pendanaan dan operasi pasar ini tidak memiliki implikasi terhadap ekonomi atau sikap kebijakan moneter.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membeberkan biang kerok Rupiah anjlok beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaBerdasarkan perkiraan para analis, The Fed masih berpotensi menurunkan suku bunga hingga ke level 3,5-4 persen.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaEkonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan IMF karena kekhawatiran meningkat menjelang kemungkinan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca Selengkapnya