Lahan terbatas, target swasembada bawang putih 2021 terancam gagal
Merdeka.com - Aturan wajib tanam untuk para importir yang diharapkan mampu menjadi solusi mewujudkan swasembada bawang putih pada tahun 2021, tampak jauh panggang dari api. Nyatanya, realisasi tanam untuk rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) komoditas ini masih jauh dari target.
Data Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) per 16 Juli 2018, dari volume Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) sebesar 570,05 ribu ton, realisasi tanam baru terealisasi mencapai 27,96 persen. Dengan kata lain, dari kewajiban tanam para importir dari Juli tahun 2017 hingga 2018 sebesar 4,75 ribu hektare, yang terealisasi baru 1,33 ribu hektare.
Pengamat Pertanian, Dwi Andreas Santosa menilai, persoalan keterbatasan lahan bisa menjadi kendala utama dalam pencapaian target swasembada bawang putih pada 2021 tersebut.
-
Apa masalah yang dihadapi petani bawang merah Brebes? Petani bawang merah mengaku mengalami kerugian ketika ditemui di ladangnya di Brebes, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024). Kerugian tersebut terjadi pada musim panen di awal tahun ini akibat cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan kualitas bawang merah menurun.
-
Mengapa petani di Banyumas terancam gagal panen? BMKG memprediksi musim kemarau 2023 akan lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya atau biasa disebut dengan fenomena El Nino. Adanya El Nino membuat para petani terancam gagal panen.
-
Apa yang menjadi kendala utama terkait pangan di Jakarta? 'Dari hasil survei, itu ternyata yang masih jadi kendala di Jakarta adalah persoalan pangan. Artinya, harga yang masih belum terjangkau oleh sebagian masyarakat,' tutur Suswono di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2024).
-
Kenapa petani bawang merah Brebes rugi? Kerugian tersebut terjadi pada musim panen di awal tahun ini akibat cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan kualitas bawang merah menurun.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Kenapa Kementan fokus pada swasembada beras? 'Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri.
Menurut Dwi Andreas, saat ini tidak banyak lahan di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan tidak terlalu tinggi yang cocok untuk penanaman bawang putih. "Kalaupun ada, sudah penuh sesak dengan komoditas lain, seperti kentang atau wortel," ujarnya seperti ditulis Antara, Kamis (19/4).
Keterbatasan lahan ini yang membuat impor menjadi pilihan utama untuk menjaga pasokan bawang putih agar permintaan masyarakat atas komoditas ini tidak terganggu.
Namun, tidak hanya persoalan tanah, karena juga ada permasalahan lainnya seperti infrastruktur, kemampuan sumber daya manusia serta kepastian pasar. Untuk itu, menurut dia, penempatan sentra produksi bawang putih yang ideal hanya di sekitar wilayah Jawa dan Sumatera.
Padahal lahan potensial di kawasan ini sudah berkurang jauh dan tanah kosong hanya tersedia sebanyak 56,4 ribu hektare.
Saat ini, lahan yang cocok untuk penanaman bawang putih lebih banyak terdapat di kawasan timur Indonesia, salah satunya Timor Tengah Selatan di Nusa Tenggara Timur yang memiliki luas 166,1 ribu hektare.
Namun, Dwi Andreas mengatakan penanaman di kawasan tersebut tidak terlalu ideal karena berada di wilayah perbatasan dengan pasar yang tidak jelas.
"Siapa yang mau beli disana? Nanti kasusnya seperti Jeruk di Kalimantan zaman pak Harto. Tanam besar-besaran, tidak ada yang beli, akhirnya malah terbuang," kata Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Meski demikian, Kementerian Pertanian masih menyakini jumlah lahan untuk produksi bawang putih dalam negeri masih banyak dengan angka potensial mencapai 200 ribu hektare.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kalau pada masa Orde Baru, 65 persen pekerja dari sektor pertanian. Sekarang 25 persen."
Baca SelengkapnyaBanyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kebutuhan pangan sejalan dengan pertumbuhan laju penduduk.
Baca SelengkapnyaUntuk itu, ia menyebut saat ini pemerintah perlu menyusun terlebih dahulu Kawasan Pangan Pertanian Berkelanjutan atau KP2B.
Baca SelengkapnyaAnggaran Kementan untuk tahun 2025 mengalami pengurangan dibandingkan tahun 2024, meskipun peran Kementan sangat vital.
Baca SelengkapnyaData Badan Pangan Nasional pada tahun 2022, bahwa tingkat kerawanan pangan di Wakatobi sudah mencapai 50 persen
Baca SelengkapnyaBPS memperkirakan Indonesia akan mengalami surplus beras akibat panen raya petani yang terjadi sejak Januari hingga April 2024.
Baca SelengkapnyaAtas situasi tersebut, Badan Pangan Nasional telah meminta Bulog untuk terus menerus melakukan optimalisasi serapan produksi dalam negeri selama 2 bulan ini.
Baca SelengkapnyaAmran menyampaikan, komoditas beras akan menjadi fokus utama dalam menyukseskan swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Bakal Calon Presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan, Surya Tjandra mengkritik program food estate
Baca SelengkapnyaBerbagai faktor memperburuk jumlah produksi beras Indonesia yang selalu turun.
Baca SelengkapnyaJumlah panen raya saat ini sangat melimpah, namun karena cuaca yang tidak mendukung menyebabkan waktu panen yang singkat.
Baca Selengkapnya