Lapor ke Presiden, bos Pertamina ngotot ikut kelola Blok Masela
Merdeka.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto membeberkan alasan kedatangannya dalam rapat terbatas di Istana Presiden. Salah satunya adalah untuk menyampaikan permohonan pengelolaan Blok Masela di Maluku. Dia menyebut pihaknya siap mengambil alih sebesar 25 persen.
"Tadi Kami sampaikan dalam Ratas (rapat terbatas) bahwa Pertamina sudah beberapa kali menyampaikan permohonan agar kami bisa ikut mengelola Blok Masela. Kami siap ambil posisi paling tidak sampai 25 persen," ujar Dwi di Jakarta, Selasa (29/12).
Namun demikian, Pertamina hingga kini belum mendapat respon dari operator Blok Masela. Dia juga masih menargetkan untuk Participating Interest (PI) hanya sebesar 25 persen.
-
Kenapa Pertamina berpartisipasi? Pertamina akan berperan aktif dalam flagship event ASEAN Summit 2023. Hal ini merupakan Upaya bersama Kementerian BUMN dan BUMN mendukung AIPF sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN melalui kolaborasi dengan mitra global.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi di Blok Mahakam? Melalui beragam inovasi dan penerapan teknologi yang tepat, Pertamina berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah dan sekaligus meningkatkan produksi migas Pertamina yang sangat penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan energi Indonesia.
-
Dimana Pertamina bantu? Menyikapi kondisi musim kemarau yang berkepanjangan dan terjadinya kebakaran lahan di beberapa wilayah Sumatera Selatan, Pertamina Group berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk membantu menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut dengan mengerahkan 206 personel Fireman tersertifikasi serta peralatan pendukung penanggulangan bencana.
-
Mengapa Pertamina ikut serta dalam program ini? Pertamina mendukung penuh tujuan tersebut dengan memfasilitasi kegiatan kali ini di Balikpapan. Harapannya insan BUMN dapat semakin menggali potensinya dalam bidang konten kreator, guna menyebarkan kebaikan melalui pemberitaan positif khususnya melalui media sosial.
-
Bagaimana Pertamina bantu? Dukungan Pertamina juga dilakukan melalui bantuan berupa selang pemadam, dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), nozzle, serta pompa pemadam. Terdapat juga 39 unit mobil dan 2 unit motor kebakaran yang dikerahkan. Selain itu, Pertamina Patra Niaga Region Sumbagsel memberikan bantuan berupa 300 paket makanan, minuman dan vitamin/suplemen penambah daya tahan tubuh, serta 100 unit kacamata dan masker pemadam.
-
Dimana Pertamina akan berpartisipasi? PT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung di Jakarta pada 5 - 6 September 2023.
"Sejauh ini kami juga belum mendapat respon dari Inpex dan Shell selaku existing operator. Jadi target kami sejauh ini ya di angka itu sesuai dengan kemampuan finansial kami," jelasnya.
Saham mayoritas Blok Masela dimiliki INPEX sebesar 65 persen dan sisahnya dipegang oleh Shell.
Perhomonan pengelolaan Blok Masela ini sebenarnya sudah bergulir sejak 2012 silam. PT Pertamina kala itu ngotot untuk bisa ikut serta dalam pengelolaan Blok Masela. Rencananya, Pertamina akan mengajukan permohonan sinergi dengan mengajukan hak partisipasi baik denganIndonesia Participate (IP) melalui BUMD maupun mengajukan permintaan participating interest (PI) bussines to bussines (B to B) dengan operator.
Direktur Hulu Pertamina Muhammad Husen pada 2012 lalu mengatakan, pihaknya masih berminat untuk turut mengelola Blok Masela meskipun kesempatan tersebut kecil. "Meski kecil kami masih sangat berminat," kata Husen di Jakarta, Senin (13/8).
Husen menegaskan, Pertamina akan mecoba kedua sistem kerja sama tersebut. Alasannya, kedua kerja sama tersebut sama-sama mengeluarkan dana investasi. "Kalau B to B kan beli, tapi kalau PI tidak beli cuma ikut share pengeluaran saja," jelasnya.
Tiga tahun lalu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyerahkan seluruh keputusan kepada BUMD Pemerintah Provinsi Maluku jika ingin melibatkan PT Pertamina (Persero) untuk mengelola 10 persen hak partisipasi Blok Masela. Pemerintah juga membebaskan Pertamina untuk memilih apakah akan bersinergi dengan BUMD atau meminta PI melalui B to B dengan Inpex Masela Ltd.
Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini kala itu mengatakan, hak partisipasi sebesar 10 persen dalam pengelolaan Blok Masela merupakan hak dari BUMD. Jika Pertamina ingin turut mengelola, maka Pertamina harus bekerja sama dengan BUMD atau menggunakan sistem B to B dengan Inpex Masela Ltd selaku operator Blok Masela.
"Siapapun bisa masuk, jangan diributkan. Kalau BUMD sudah kewajiban masuk, tapi kalau Pertamina mau mengelitik BUMD, itu juga boleh. Mengenai berapa persennya, itu hak BUMD yang menentukan, ujar Rudi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PHE nantinya akan mengelola 20 persen dari kepemilikan tersebut dan 15 persen akan dikelola oleh Petronas Masela.
Baca SelengkapnyaMasuknya Pertamina menjadi bukti negara hadir untuk menjamin ketahanan energi nasional.
Baca SelengkapnyaSKK Migas minta rencana pengembangan di Blok Masela oleh Pertamina rampung dalam satu bulan.
Baca SelengkapnyaTidak hanya pertumbuhan ekonomi yang meningkat, tapi diharapkan juga semakin menggerakkan roda ekonomi masyarakat.
Baca SelengkapnyaDengan mengelola laut lepas termasuk Blok Masela, ke depan PHE akan lebih berpeluang untuk pengerjaan wilayah kerja lain.
Baca SelengkapnyaBahlil tidak mempermasalahkan apakah BUMN atau swasta yang mengelola, selama itu masih perusahaan nasional .
Baca SelengkapnyaPertamina dan Petronas ambil alih 35 persen participating interest milik Shell.
Baca SelengkapnyaProgram Tapera hingga kini masih menuai pro dan kontra
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi VII, Muhammad Nasir blak-blakan aksi mafia migas di Inhil.
Baca SelengkapnyaDalam hal ini, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mendapat porsi 20 persen. Sementara Petronas Masela Sdn Bhd sebesar 15 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan Blok Rokan menyumbang 25 persen dari seluruh produksi nasional Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam kurun waktu tiga tahun terakhir sejak 2020 hingga 2023 pertumbuhan produksi migas domestik mengalami peningkatan sebesar 1,45 persen.
Baca Selengkapnya