Laris Hingga Swiss, Penjual Kain Tenun Tapanuli Sukses Raup Puluhan Juta
Merdeka.com - Kain tenun tradisional Indonesia memiliki ciri khas yang unik dan beragam. Kain tenun ini juga memiliki harga jual yang berbeda di masing-masing daerah. Seperti misalnya kain tenun asal daerah Tapanuli, Provinsi Sumatera Utara.
Lewat pameran yang diselenggarakan Bank Indonesia bertajuk Karya Kreatif Indonesia (KKI) kain tenun asal daerah tersebut ditawarkan mulai dari Rp 1 juta sampai dengan Rp 9 juta.
"Ada yang Rp 1,5 juta. Yang dipajang ini Rp 9 juta. Motifnya ulos banget. Warnanya cantik," kata Owner Dame Uloe, Renny Manurung, saat ditemui di lokasi pameran, JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7).
-
Apa koleksi Museum Tekstil? Mengutip Instagram Parekraf Jakbar, sampai dengan 2023 kemarin, Museum Tekstil memiliki koleksi hingga 1914 kain tradisional. Kain-kain tersebut terdiri dari berbagai jenis dan bahan seperti tenun, batik, kontemporer dan campuran dari berbagai daerah.
-
Kenapa batik tulis Kebon Indah makin berkembang? Sentra batik tulis Kebon Indah misalnya, yang mengalami peningkatan produksi terutama setelah dibantu oleh program permodala Kredit Usaha Rakyat atau KUR.
-
Apa saja yang ditampilkan di Kemilau Batik Festival Kutai Timur? Festival ini di isi serangkai penampilan wastra batik karya designer lokal Kutim yang diperagakan oleh model.
-
Siapa yang membantu UMKM batik tulis Kebon Indah? Berkat bantuan dari BRI, para perempuan ini bisa tetap bersemangat nguri-uri kebudayaan batik tulis yang merupakan warisan nenek moyang.
-
Dimana batik kinnara kinnari diproduksi? Filosofi Industri batik Kinnara Kinnari terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.
-
Apa itu Tari Kain? Mengenal Tari Kain, Kesenian Tradisional Mirip Gerakan Silat dari Pesisir Selatan Sumbar Sejarah Singkat Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Tari Kain lahir dan berkembang di lapisan masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan.
Renny mengatakan harga yang ditawarkan tersebut tergantung waktu proses pembuatan dan motif yang dikeluarkan. Semakin lama, proses penenunan maka harga yang ditawarkan pun semakin mahal pula.
"Iya karena kalau lama artinya motifnya juga rumit. Makanya mahal. Kadang satu motif ini hanya satu. Jadi semakin lama pembuatan semakin mahal. Soalnya bikin kayak gini tidak boleh buru-buru. Yang Rp 9 juta ini buatnya 4 bulan," imbuhnya.
Renny menambahkan, selain biasa mengikuti ajang pameran dan membuka pasar di dalam negeri, kain tenun asal Tapanuli ini juga sudah merambah ke pasar luar negeri seperti Kuala Lumpur dan Swiss. "Swiss itu dia memang ada jual kain-kain nusantara. Nah salah satunya yang dijual punya (kita) Dame Ulos," katanya.
Namun sayang, persoalan yang kerap ditemui di Dame Ulus sendiri adalah masalah bahan baku seperti benang katun. Dia mengaku untuk mendapatkan benang katun tersebut masih harus impor dari India.
Kendati begitu, omzet penjualan untuk kain tenun miliknya dalam sebulan bisa mencapai hingga puluhan juta. Dirinya pun tidak bisa memastikan angkanya, sebab pendapatan itu tergantung dari tingkat pembelinya sendiri.
"Tidak tentu. Karena tergantung kalau lagi pameran gini, bisa banyak yang terjual. Dari kemarin, sudah ada beberapa yang terjual," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini Desa Devisa Tenun Gresik memiliki kapasitas produksi mencapai 146.400 lembar sarung per bulan.
Baca SelengkapnyaBatik tulis binaan BRI di Klaten ini rupanya sudah mendunia
Baca SelengkapnyaAda satu lagi kekayaan budaya yang dimiliki Trenggalek, yakni batik tulis. Ornamen utama dalam motif batik tulis khas Trenggalek ini adalah cengkeh.
Baca SelengkapnyaBerkat dukungan dari BRI pula, Klaster Usaha Kain Tuan Kentang dapat melakukan pelatihan dan pemberdayaan anak muda.
Baca SelengkapnyaKriyanusa 2023 mengusung tema "Kriya Unggul, Indonesia Maju".
Baca SelengkapnyaDari ide kreatifnya ini, Ia berhasil meraup omzet hingga Rp15 juta.
Baca SelengkapnyaPameran yang berlangsung 3 hari kemarin menjadi berkah bagi perajin handicraft karena produknya laris manis diminati pengunjung.
Baca SelengkapnyaProduk kain tenun nasabah PNM bernama Yanti Qomariah mendapat sorotan dan pujian karena motif yang dinilai rumit namun membawa keindahan tersendiri.
Baca SelengkapnyaUMKM Kupu Sutera dihadirkan dalam PRS BRI Pandaan 2023 sebagai momentum dalam memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaIndonesia tumbuh dengan ragam budaya. Setiap budaya memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satu ciri khas dari ragam budaya ini adalah kain tradisional.
Baca Selengkapnya