Layani laporan pajak, BRI ingin nasabahnya makin banyak
Merdeka.com - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk menjadi bank pertama yang diminta jadi rekanan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan melayani pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) pajak tahunan.
Sejauh ini, kerja sama itu tidak disebut memberikan keuntungan komersial kepada BRI. Akan tetapi, bank BUMN tersebut mengakui bakal ada biaya sewa server dari pemerintah kepada mereka.
"Nanti akan melalui fee based, tapi mungkin kita juga dapat costumer based, yang datang ke BRI melaporkan pajaknya. Prinsip dasarnya, kita membantu dulu, berapa Ditjen Pajak mau kasih, kita terima," kata Direktur Utama BRI Sofyan Basyir di Jakarta, Senin (24/3).
-
Apa target pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? BRI pun optimistis pertumbuhan kredit di tahun ini dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni double digit dikisaran 10-12% yoy.
-
Kenapa BRI optimis bisa capai target? “Alhamdulillah saat ini sudah jauh berkurang. Posisi Juni 2023 tinggal sekitar Rp83,2 triliun atau sekitar 7,64% dari total kredit BRI. Jadi setiap bulan kami turun antara Rp3 triliun sampai Rp5 triliun. Mudah-mudahan sisanya ini bisa kami kelola hingga akhir tahun ini terus menurun. Kami harapkan porsi tersebut dapat terus turun hingga rasio Loan at Risk (LAR) BRI bisa kembali dari 15,1% di Juni ini ke single digit. Mungkin akan kami dapat di akhir tahun depan atau tahun 2025,“ ujarnya penuh optimisme
-
Bagaimana BRI mendukung pertumbuhan ekonomi? Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas.
-
Bagaimana pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
-
Kenapa BRI Private menawarkan konsultasi pajak? Layanan konsultasi pajak (tax advisory) yang tentunya dapat membantu memberikan solusi permasalah pajak untuk nasabahnya.
-
Kenapa BRI menargetkan harga sahamnya naik? 'Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024,' jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
Selain itu, adanya potensi peningkatan jumlah pembayar pajak di masa mendatang jadi incaran BRI. Dari 61 juta penduduk Indonesia mampu membayar pajak pribadi, baru 25 juta orang yang melaksanakan kewajibannya.
Sebagai uji coba penyedia jasa layanan SPT, BRI baru melaporkan pajak dari karyawan mereka yang berjumlah 113.000 orang di seluruh Indonesia. Dalam tahun ini, cakupan program itu akan menjangkau nasabah bank pelat merah itu.
Tahun depan, Sofyan berharap masyarakat umum pembayar pajak dapat mengurus pajak di kantornya, lalu tertarik sekalian menabung di BRI.
"Kita berhitung calon nasabah. Target pertambahan nasabah belum tahu, tapi kita lihat nanti pajak yang masuk. Mungkin ada 10 juta non-nasabah, siapa tahu 20-30 persen bisa jadi nasabah kita," ungkapnya.
Melalui kerja sama ini, nasabah maupun masyarakat biasa dapat melaporkan SPT pajak lewat sistem e-Filing via Internet ke 9.800 kantor cabang BRI di seluruh Indonesia.
Bank BUMN ini dipilih oleh Ditjen Pajak, selain karena jumlah nasabah yang mencapai 48 juta orang, alasan lain adalah infrastruktur teknologi informasinya memadai.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany yang ditemui terpisah. Dia menyatakan server pihaknya akan lebih ringan, ketika ada lonjakan laporan SPT tahunan. "Memang BRI punya kapasitas itu. Bukan hanya bank BUMN besar, tapi ternyata BRI punya IT paling canggih juga sekarang," ujarnya.
Ditjen Pajak menargetkan tahun ini laporan pajak lewat internet bisa diikuti 700.000 wajib pajak pribadi. Pelaksanaan e-Filing saat ini sudah memasuki tahun ketiga. Tahun lalu, ada sebanyak 24 ribu SPT dilaporkan lewat e-Filing. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak tahun 2019 hingga akhir Kuartal I 2024 BRI telah menyetorkan Rp192,06 triliun kepada kas negara.
Baca SelengkapnyaBRI mengakses pendanaan melalui alternative funding, salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). Sebagai upaya meningkatkan level nasabah korporasi.
Baca SelengkapnyaAgenBRILink akan didorong tidak hanya sebagai agen bank semata namun diberdayakan menjadi marketplace.
Baca SelengkapnyaDengan adanya 1 juta AgenBRILink, diharapkan akan semakin memperluas cakupan layanan keuangan dari kota-kota besar hingga desa-desa terpencil.
Baca SelengkapnyaAgen BRILink menjadi salah satu penyokong tumbuhnya DPK Bank BRI sebanyak Rp1.389,66 triliun.
Baca SelengkapnyaHal ini mencerminkan ekspansi dan diversifikasi portofolio nasabah yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKehadiran AgenBRILink juga memberikan peluang usaha bagi para warga di berbagai daerah, khususnya di wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau oleh Perbankan.
Baca SelengkapnyaPenghimpunan dana pihak ketiga (DPK) PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) semakin solid yang mencapai Rp297,78 triliun.
Baca SelengkapnyaApresiasi diberikan kepada grup usaha yang memang memberikan setoran pajak terbesar.
Baca SelengkapnyaBRI mencatatkan akselerasi kinerja penghimpunan simpanan atau biasa disebut Dana Pihak Ketiga (DPK).
Baca SelengkapnyaSepanjang semester I-2023, dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) tumbuh 20,42% secara tahunan atau year-on-year (YoY
Baca SelengkapnyaBRI optimistis dapat memenuhi penyaluran KUR untuk tahun ini senilai Rp165 triliun pada bulan September 2024.
Baca Selengkapnya