Lebarkan Sayap Bisnis, Reli Fokus Kembangkan Divisi Investmen Banking
Merdeka.com - PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (Reli) terus melakukan inovasi layanan dan pengembangan bisnis agar kinerja perusahaan semakin baik dan memberi kontribusi signifikan bagi masyarakat dan pemegang saham.
Direktur Pengembangan Bisnis Reli, Wilson Sofan mengatakan bahwa pihaknya kini tengah memokuskan ke divisi Investment Banking (IB) yang nantinya akan banyak fokus di IPO development board dengan layanan end to end. Untuk divisi equitas sendiri, kata Wilson akan berjalan pararel antara ritel dan korporasi. Salah satu strategi yang akan digunakan, dengan mengutilisasi kemajuan teknologi dan trend digital yang sedang ramai digandrungi masyarakat.
"Tujuannya tentunya memberikan kemudahan dan kepuasan customer journey bagi para nasabah dan calon nasabah kami dalam mengakses produk-produk yang tidak hanya ditawarkan oleh Reliance Sekuritas tetapi juga produk-produk yang ditawarkan oleh bisnis unit lainnya yang ada di bawah naungan Reliance Capital Management," jelas Wilson di Jakarta, Jumat (25/1).
-
Siapa yang mengumumkan realisasi investasi? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0 persen dari target Renstra sebesar Rp 1.099,8 triliun.
-
Mengapa Jasa Raharja fokus pada pengelolaan investasi? “Peningkatan ini menunjukkan komitmen Jasa Raharja untuk terus mengembangkan portofolio investasinya serta intensifikasi dalam optimalisasi pendapatan dan mencapai hasil yang menguntungkan bagi perusahaan,“
-
Apa fokus utama BRI saat ini? 'Perseroan melihat kondisi ekonomi nasional saat ini memiliki daya tahan terhadap stabilitas ekonomi global dan BRI berkomitmen untuk mendukung program program pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri,' imbuh Sunarso.
-
Mengapa BRI terus berfokus pada wealth management? Komitmen untuk terus tumbuh dan memberikan layanan terbaik kepada para nasabahnya terus ditunjukkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Pesero) Tbk atau BRI. Hal ini ditunjukkan salah satunya lewat akselerasi kinerja bisnis wealth management.
-
Apa yang menjadi fokus investasi 'family office' di Indonesia? Lebih lanjut menurut dia, selain memperluas diferensiasi produk keuangan, pemerintah juga mesti memberikan jaminan kepastian hukum, pemberantasan korupsi, peningkatan daya saing, serta perlindungan data pribadi.'Family office ini kumpulan aset dari high net worth individual, orang-orang super kaya. Jadi mereka sangat sensitif soal perlindungan data pribadi,' kata Bhima.
-
Siapa saja investor yang terlibat di IKN? Agung menyebutkan sepanjang tahun 2023 ada sekitar 23 investor pelopor dari dalam negeri yang melakukan Groundbreaking di IKN dengan Investasi non-APBN senilai Rp41 triliun.
Untuk rencana Reli mengembangkan divisi investment banking, beberapa calon prospek sedang digarap. Pada tahun ini, Reli optimis ada beberapa MoU yang dapat ditandatangani baik berupa persiapan pre IPO atau proses IPO. Adapun untuk sektor-sektornya belum bisa disclosed karena belum ada kesepakatan hitam di atas putih.
"Namun untuk fokusnya, kami akan menyasar pada emiten-emiten dikategori papan pengembangan atau malah akan menyasar ke papan akselerasi yang peraturannya sedang digodok oleh Bursa dan OJK," ucap Wilson.
Di tengah tahun politik, dia memberi saran agar investor lebih selektif dan benar-benar mencermati perkembangan pasar. Menyikapi kondisi politik pilpres yang akan mewarnai iklim investasi di tahun ini, kata Wilson, memang harus selektif, tidak hanya dalam memilih saham tetapi juga dalam menentukan entry point.
Secara siklus, setiap periode pemilihan presiden memang market akan cenderung sepi, terutama mendekati detik-detik pemilu. Pada periode ini investor disarankan untuk mengurangi leverage karena biasanya volatilitas akan menurun terutama bagi investor-investor jangka pendek.
Namun setelah puncak acara pesta demokrasi berakhir, biasanya volatilitas dan likuiditas pasar akan kembali bangkit. Jadi untuk investor jangka panjang dengan time horizon lebih dari 1 tahun bukan merupakan masalah untuk memiliki posisi.
"Selanjutnya adalah tinggal bagaimana kondisi makro global dan makro domestik yang akan mendorong pergerakan pasar. Secara global, kondisi Amerika yang sudah mulai memasuki titik overheat yang diperkirakan akan berpuncak di kuartal tiga 2019, akan menjadi faktor yang menguntungkan bagi pasar emerging yakni salah satunya Indonesia."
Kondisi ini diperkirakan akan semakin mengurangi potensi the FED untuk meningkatkan suku bunga acuan bahkan dapat cenderung mulai mengarah pada penurunan selepas 3Q-2019.
"Dari hal ini pun kita dapat berasumsi bahwa animo BI untuk meningkatkan suku bunga pun akan berkurang. Kondis ini yang akan kembali meningkatkan gairah investasi di pasar saham dan obligasi," ujarnya.
Untuk sentimen tambahan dari makro domestik tentunya adalah kebijakan pemerintahan yang baru atau yang baru diperpanjang. Jika kebijakannya pro terhadap pasar, tentunya akan semakin memberikan dorongan positif bagi pasar. Dia memprediksi, BI mungkin akan mulai mempertimbangkan penurunan suku bunga paling tidak di semester 2-2019, dan jika terealisasi maka arus investasi ke pasar modal akan kembali deras.
"Namun tentunya pada kondisi ini ada beberapa saham-saham yang cenderung defensif, kami masih melihat sektor konsumer good sebagai salah satu sektor yang defensif terhadap kondisi yang mewarnai tahun 2019 ini," jelasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BRI berkolaborasi dengan PT BEI menyelenggarakan seminar terbuka.
Baca SelengkapnyaSinar Eka Selaras berhasil meraup dana segar sebesar Rp404,62 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Baca SelengkapnyaPergantian nama dan kerja sama ini diharapkan dapat semakin memanjakan aspirasi pemegang saham terutama di segmen ritel.
Baca SelengkapnyaPT Sinar Eka Selaras Tbk melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 20 persen saham.
Baca SelengkapnyaBRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen
Baca SelengkapnyaDana IPO akan digunakan perseroan untuk setoran modal ke anak usaha.
Baca SelengkapnyaBSI menyediakan fasilitas pembukaan RDN secara online dan offline.
Baca SelengkapnyaBRI terus memperkuat eksistensi dan memberikan layanan terbaik bagi investor dalam ekosistem pasar modal.
Baca SelengkapnyaBRI mengakses pendanaan melalui alternative funding, salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). Sebagai upaya meningkatkan level nasabah korporasi.
Baca SelengkapnyaLiterasi dan inklusi keuangan syariah dapat meningkat lebih pesat dengan Islamic ecosystem (ekosistem halal) yang lebih kuat.
Baca SelengkapnyaPasar obligasi Indonesia dinilai masih melanjutkan tren positif. Hal ini didukung pertumbuhan ekonomi makro yang solid.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN kaji opsi paling memungkinkan mendatangkan investor baru untuk perusahaan ini.
Baca Selengkapnya