Lebarkan sayap di bisnis properti, Kimia Farma bangun hotel
Merdeka.com - PT Kimia Farma nampaknya tidak ingin cuma jadi penonton saat bisnis properti di Indonesia memasuki masa keemasan. Perseroan tidak ingin melewatkan momentum itu begitu saja.
Berangkat dari moncernya bisnis properti di dalam negeri, BUMN farmasi ini telah menetapkan bakal menggarap beberapa proyek rumah sakit dan hotel yang siap dikembangkan untuk menggenjot laba korporasi.
Direktur Pengembangan Kimia Farma Wahyuli Syafari mengaku, pihaknya telah mengincar tiga lokasi untuk pengembangan bisnis properti. Tiga kota yang masuk radar Kimia Farma adalah Denpasar, Bandung dan Matraman (Jakarta).
-
Di mana kawasan potensial untuk investasi di Jakarta? Dia bilang, jika IKN benar-benar menjadi ibu kota, maka kawasan sekitar Monas, Masjid Istiqlal dan Bundaran Hotel Indonesia (HI) direncanakan menjadi area potensial untuk investasi dan perubahan peruntukan menjadi wilayah komersial.
-
Dimana pembangunan Hotel Nusantara? Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pun meninjau langsung proyek pembangunan Hotel Nusantara di IKN pada Rabu (20/12/2023) lalu.
-
Dimana lokasi penempatan kerja? Kesempatan ini sangat menarik, terutama untuk wilayah Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.
-
Di mana Bio Farma didirikan? Tahun 1923, lembaga dipindahkan ke Bandung di lokasi yang saat ini menjadi gedung Heritage Bio Farma dan menambah objek penelitiannya dengan serum ular berbisa.
-
Dimana Hotel Indonesia dibangun? Menempati lahan seluas 25.082 meter persegi, hotel ini mempunyai slogan A Dramatic Symbol of Free Nations Working Together.
-
Dimana IKN fokuskan pembangunannya di tahap 3? Groundbreaking tahap 3 difokuskan untuk beberapa pembangunan seperti reboisasi area sumbu kebangsaan, pembangunan properti, transportasi listrik, rumah sakit dengan target mendekati Rp10 triliun.
"Nantinya kita akan membangun bisnis properti ini juga bersamaan pengembangan apotek dan klinik yang sudah ada," ujarnya di Kantor Kimia Farma, Jakarta, Kamis (16/10).
Dia memaparkan alasan perseroan melebarkan sayap bisnis ke sektor properti. Latar belakangnya tidak lain hanya untuk pengoptimalan aset.
"Optimalisasi aset. Bisnis apotek satu misalnya Rp 100 juta. Tiap tahun dengan inovasi tidak jauh dari Rp 110 juta. Kenapa? Lahan ada, lokasi dapat strategis kayak di Bandung dan pangsa pasar kalau weekend ke Bandung susah cari hotel, bisa dapat di mana," jelas dia.
Diprediksi, hotel ini bakal rampung tahun depan dan akan tercatat sebagai hotel pertama milik Kimia Farma. Hotel tersebut akan berpadu dengan layanan kesehatan di dalamnya.
"Kalau pembangunan hotel di jalan Dago 51 (Bandung) itu akan jadi hotel. Lantai 1: apotek, lantai 2 klinik, lantai 3 atau lobi hotel. Core bisnis kita itu saja. Kontaknya di Bandung sudah. Pemenang sudah. Tinggal pelaksana izin mendirikan bangunan (IMB). Hotel Bintang kelas 3-4 ada 7-9 lantai," ungkapnya.
Disinggung soal sumber dana untuk investasinya, perseroan mengambilnya dari dana belanja modal (capex) sebesar Rp 600 miliar.
Selanjutnya untuk bisnis rumah sakit, perseroan masih menunggu kerja sama dengan perusahaan BUMN karya, kali ini PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
"Rumah sakit kan diharapkan lebih diutamakan bersama BUMN, ternyata Kita sudah launching dengan WIKA, karena WIKA yang menawarkan," papar dia.
Perseroan berencana bakal menggarap rumah sakit kategori ibu dan anak. Lokasi yang dipilih adalah Jakarta.
"Mungkin tipe rumah sakit ibu dan anak. Soalnya Inline. Kita mulai merubah, pola bisnis kita dari manufaktur, jadi heart care company. Karena paling cepat juga rumah sakit ibu dan anak. Kalau spesialis cari dokternya susah, apalagi dokter-dokter lainnya," tutup dia. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Industri pariwisata termasuk di dalamnya hiburan, properti dan perhotelan sudah kembali pulih.
Baca SelengkapnyaKomisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menargetkan investasi untuk pembangunan tersebut akan ada sebelum Agustus tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBeberapa perusahaan AS menyatakan minat untuk berinvestasi di sektor pariwisata hijau.
Baca SelengkapnyaSelain Hotel Nusantara, pemerintah akan melakukan groundbreaking sejumlah fasilitas pendukung IKN.
Baca SelengkapnyaFormulasi pembangunan IKN adalah percampuran dari Pusat Administratif (KIPP) dan Pusat Perekonomian.
Baca SelengkapnyaSejak dimumumkan pembangunan IKN, Pakuwon Group melihat peluang yang besar di daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengatakan, PT Prima Hotel Manajemen Indonesia memberikan variasi pilihan bagi pengunjung yang akan ke Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaAgung mengatakan untuk peletakan batu pertama tahap III, nilai investasinya ditargetkan sekitar Rp10 triliun.
Baca SelengkapnyaSarinah akan memiliki pusat perbelanjaan yang dikelola secara mandiri di PIK 2.
Baca SelengkapnyaSejumlah perusahaan yang turut membangun hunian, antara lain Konsorsium Nusantara dan Pakuwon yang membangun apartemen dan rumah tapak.
Baca SelengkapnyaHotel bintang tiga pertama di IKN ini Rencananya akan mulai beroperasi sebelum 17 Agustus.
Baca SelengkapnyaLokasi gedung yang disewa Pertamina itu juga tersebar di berbagai titik ibu kota Jakarta.
Baca Selengkapnya