Lebarkan Sayap ke Singapura, LinkAja Incar Pasar Remitansi Pekerja Indonesia
Merdeka.com - LinkAja berencana melebarkan sayap ke Singapura. Kendati transaksi non-tunai (cashless) Negeri Singa sudah terbangun, LinkAja optimistis dapat mengakomodir layanan digital secara optimal bagi masyarakat Singapura.
Chief Marketing Officer (CMO) LinkAja, Edward Kilian Suwignyo, menjelaskan pertumbuhan bisnis perseroan dapat diambil dari layanan remitansi pekerja migran RI.
Remitansi sendiri adalah transfer uang yang dilakukan pekerja asing ke penerima di negara asalnya. Selain bantuan internasional, uang yang dikirimkan pekerja migran merupakan salah satu arus uang terbesar di negara berkembang.
-
Bagaimana Kemendag meningkatkan kerja sama ekonomi digital dengan Singapura? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
-
Dimana perusahaan teknologi Singapura berkembang? “Dari perspektif geografis, Singapura adalah basis yang baik bagi perusahaan teknologi yang ingin memasuki Asia Tenggara dan pasar APAC lainnya,” jelasnya.
-
Bagaimana Singapura membangun infrastruktur? Negeri Ratu Elizabeth ini membangun pangkalan militer, sekaligus infrastruktur dasar untuk cikal bakal kota Singapura masa kini.
-
Bagaimana teknologi di Singapura membantu perusahaan? Pertumbuhan AI, peningkatan fokus pada keamanan siber dan peralihan yang berkelanjutan menuju digital mengarah pada pertumbuhan pekerjaan teknis
-
Fakta menarik apa tentang Singapura? Singapura adalah negara dengan sejumlah keunikan yang membedakannya dari negara-negara lain di dunia. Salah satu keunikan utamanya adalah keberhasilannya dalam menciptakan masyarakat multikultural yang harmonis.
-
Dimana jaringan internet baru di Sentul City akan dibangun? Dalam upaya terbarunya, PT Akses Prima Indonesia berencana meluncurkan jaringan internet baru di Cluster Northridge dan Lakeside Home, yang dijadwalkan selesai pada Agustus 2024.
"Kenapa sih di Singapura? Ya karena mereka ini in terms of partner, market, infrastruktur juga sudah lebih ready dan tersedia. Pertanyaanya mau tidak ke Malaysia? Ya mau dong, Hongkong dan Taiwan juga, karena itu kan area pekerja migran kita. Jadi semua bisa pakai untuk cash-in dan segala macam dukungan lain," tuturnya di Jakarta, Kamis (4/7).
Saat ini, pihaknya menjelaskan bahwa keberadaan LinkAja di negeri Singapura masih dalam tahap uji coba dan tengah menunggu waktu yang tepat terkait peluncuran di pangsa pasar di sana. Namun, Edward yakin LinkAja dapat mencatatkan kinerja yang baik dalam hal pertumbuhan bisnis.
"Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan sudah hadir pada saat uji coba LinkAja di Singapura kemarin. Jadi bentuk dukungan pemerintah sendiri juga luar biasa," terang dia.
Sebagai informasi saja, LinkAja merupakan uang elektronik nasional berbasis server yang merupakan produk andalan dari PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) dan telah terdaftar di Bank Indonesia (BI).
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk memperkuat ekosistem pembayaran nasional yang terhubung dan kompetitif di pasar global.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan Pemerintah akan mempersiapkan transmisi multi channel menuju Singapura untuk mengurangi risiko perawatan dan pemadaman.
Baca SelengkapnyaIndonesia berencana memperluas QRIS antarnegara, seperti Filipina, Jepang dan Hong Kong.
Baca SelengkapnyaHal ini akan memberikan bandwidth yang unggul, konektivitas tanpa batas, dan keamanan jaringan yang kuat
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran.
Baca SelengkapnyaPertemuan Rosan dengan PM Lawrence Wong membahas beberapa topik penting. Di antaranya terkait kondisi geopolitik serta potensi investasi.
Baca SelengkapnyaGNSS memang akan menjadi teknologi masa depan yang tak hanya dipakai untuk sistem pengelolaan tol.
Baca SelengkapnyaBagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level.
Baca SelengkapnyaDua negara tersebut tengah bersekutu untuk segera merampungkan pembangunan Special Economic Zone (SEZ) di kawasan Johor, Malaysia Selatan.
Baca SelengkapnyaHingga kuartal III-2023, industri fintech di Indonesia mendominasi hingga sekitar 33 persen dari total pendanaan perusahaan fintech di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaLuhut menceritakan, kesepakatan ekspor listrik dengan Singapura sudah dimulai melalui nota kesepahaman alias MoU pada Maret 2023.
Baca SelengkapnyaRosan masih membidik pemasukan investasi asing di lingkup Asia Tenggara.
Baca Selengkapnya