Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lebih Murah, Banyak Masyarakat Kalangan Menengah Bawah Liburan ke Luar Negeri

Lebih Murah, Banyak Masyarakat Kalangan Menengah Bawah Liburan ke Luar Negeri Ilustrasi bandara. ©2014 Merdeka.com/Shutterstock/potowizard

Merdeka.com - Berlibur ke luar negeri menjadi hal lumrah dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Namun, itu bukan berarti mereka yang berlibur ke luar negeri merupakan kalangan ekonomi elit.

Pengamat sekaligus Cendekiawan Pariwisata, Azril Azharari mengatakan, banyak kalangan ekonomi kelas menengah ke bawah yang berlibur ke luar negeri, menggunakan biaya yang sudah mereka tabung sejak lama. Alasan utama masyarakat ekonomi kelas menengah memilih berlibur ke luar negeri, yaitu untuk mendapatkan pengalaman.

"Mereka ingin mendapatkan experience bagaimana berlibur ke luar negeri, itu yang utama," ucap Azril kepada merdeka.com, Senin (3/4).

Selain faktor pengalaman, hal lain masyarakat memilih untuk ke luar negeri karena alokasi biaya jika berlibur di destinasi unggulan dalam negeri sangat mahal.

"Bayangkan dengan bujet yang sama untuk membeli tiket pesawat dalam negeri, mereka sudah bisa belanja sekaligus tiket pesawat pulang pergi ke luar negeri. Itu juga menjadi alasan kenapa warga kita lebih suka ke luar," jelasnya.

Hal ini disayangkan Azril. Sebah menurutnya, sudah terlalu lama pemerintah terkesan abai dalam memanfaatkan potensi wisata nusantara. Pemerintah dianggap terlalu memprioritaskan bagaimana mendatangkan wisata asing sebanyak-banyaknya.

Sebagai informasi, Azril menyebutkan ada tiga macam kategori wisatawan yaitu wisatawan inbound artinya wisatawan mancanegara berlibur ke Indonesia, wisatawan outbound artinya warga negara Indonesia berlibur ke luar negeri, dan wisata nusantara artinya warga negara Indonesia yang berlibur di dalam negeri.

"Pemerintah tidak bisa mengelola wisata nusantara dengan baik," kritik Azril.

Dia mengatakan, jika Indonesia selalu mengunggulkan diri sebagai destinasi wisata alam terbaik, namun hal itu tidak dapat berdampak baik jika tidak didukung sejumlah infrastruktur seperti akses transportasi umum, akses informasi memadai, dan sebagainya.

"Di Singapura wisatawan tidak akan nyasar karena sangat mudah akses transportasinya, ini (transportasi umum) sangat mendukung pariwisata," tutup Azril.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap bisa mengerem laju wisatawan nusantara yang pelesiran ke luar negeri. Ini perlu dilakukan agar tidak terlalu banyak devisa yang terbuang masuk ke negara lain.

Presiden mengutip laporan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menyebutkan bahwa sedikitnya 11 juta orang masyarakat Indonesia melancong berlibur ke luar negeri.

"Kalau kita rem separuh saja, devisanya akan sangat besar sekali yang tidak terbuang masuk ke negara lain," kata Jokowi saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido di Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/3).

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daftar Negara yang Bebaskan Visa Bagi Pemegang Paspor Indonesia
Daftar Negara yang Bebaskan Visa Bagi Pemegang Paspor Indonesia

Beberapa negara Asia bahkan menjadi destinasi favorit masyarakat Indonesia liburan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya
Kaum Ekonomi Kelas Menengah, Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Kaya
Kaum Ekonomi Kelas Menengah, Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Kaya

Menghabiskan uang demi penampilan akan menjadi kehancuran terbesar.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Kelompok Miskin, Masyarakat Kelas Menengah Sangat Butuh Bantuan Pemerintah
Tak Hanya Kelompok Miskin, Masyarakat Kelas Menengah Sangat Butuh Bantuan Pemerintah

Berdasarkan data yang dihimpun oleh BPS, jumlah kelas menengah dan menuju kelas menengah mencakup 66,35 persen dari total penduduk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kelas Menengah RI Turun, Jokowi: Imbas Pandemi Covid-19
Kelas Menengah RI Turun, Jokowi: Imbas Pandemi Covid-19

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah menyebut bahwa ada perubahan pola konsumsi masyarakat kelas menengah.

Baca Selengkapnya
"Destination Dupes" Istilah Populer di Kalangan Turis Muda, Begini Penjelasannya

Wisatawan muda tidak lagi cukup tertarik mendatangi tujuan wisata hanya karena mengikuti tren FOMO (fear of missing out).

Baca Selengkapnya
Kondisi Miris Kelas Menengah: Dulu Belanja Bulanan, Kini Hanya Belanja Kebutuhan Harian
Kondisi Miris Kelas Menengah: Dulu Belanja Bulanan, Kini Hanya Belanja Kebutuhan Harian

Ada perbedaan signifikan pada kelompok kelas menengah yang berbelanja menjadi lebih sedikit.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Mandek: Penduduk Kelas Menengah Merosot, Kelas Rentan Miskin Meningkat
Ekonomi Indonesia Mandek: Penduduk Kelas Menengah Merosot, Kelas Rentan Miskin Meningkat

Jumlah kelas menengah di Indonesia pada tahun 2023 tercatat 52 juta jiwa atau 18,8 persen dari total penduduk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pelaku Wisata Pada Libur Natal Didominasi Wanita Milenial, Perputaran Uang Rp120 Triliun
Pelaku Wisata Pada Libur Natal Didominasi Wanita Milenial, Perputaran Uang Rp120 Triliun

Wisatawan nusantara secara mayoritas memilih menginap di rumah saudara atau kerabat.

Baca Selengkapnya
Mal di Indonesia Diklaim Lebih Baik dari San Francisco, Menko Airlangga: Tak Ada Semodis di Indonesia
Mal di Indonesia Diklaim Lebih Baik dari San Francisco, Menko Airlangga: Tak Ada Semodis di Indonesia

Tidak ada pusat perbelanjaan di negara manapun semodis di Indonesia. Terutama wilayah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Dilihat dari Pengeluaran, Masyarakat Jakarta Barat Paling Sejahtera
Dilihat dari Pengeluaran, Masyarakat Jakarta Barat Paling Sejahtera

Pengeluaran masyarakat Kepulauan Seribu sebagian besar masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Utama yang Buat Harga Tiket Pesawat Mahal di Indonesia
Ternyata, Ini Penyebab Utama yang Buat Harga Tiket Pesawat Mahal di Indonesia

Menurut Sandiaga, untuk menurunkan harga tiket pesawat, dibutuhkan tambahan 700 pesawat.

Baca Selengkapnya
Pengeluaran Kelompok Menengah Rata-Rata Rp3,35 Juta per Bulan, Mayoritas Buat Makan dan Bayar Cicilan
Pengeluaran Kelompok Menengah Rata-Rata Rp3,35 Juta per Bulan, Mayoritas Buat Makan dan Bayar Cicilan

Mayoritas pengeluaran kelompok kelas menengah untuk sektor makanan. Disusul sektor perumahan dan barang jasa lainnya.

Baca Selengkapnya