Lebih Murah Dari Elpiji, Gas Batubara Bakal Lebih Populer
Merdeka.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yakin gasifikasi batubara atau dimethyl ether (DME) bisa diterima masyarakat sebagai pengganti Liquifeid Petroleum Gas (elpiji). Hal ini disebabkan harga DME yang lebih murah dibanding elpiji non subsidi.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Sumber Daya Mineral, Batubara & Listrik, Boy Garibaldi Thohir, mengatakan jika pemerintah ingin mengganti elpiji dengan DME, maka perlu segera gencar melakukan sosialisasi.
"Balik baliknya ke pasar. Gimana nih penerimaan terhadap DME," kata Boy, dalam forum International Energy Agency (IEA) Coal Forecast to 2023 di Mega Kuningan, Jakarta (18/12).
-
Mengapa metana cair dipilih sebagai bahan bakar? Berbeda dengan bahan bakar tradisional seperti minyak tanah atau bensin murni, metana cair menawarkan beberapa keunggulan, termasuk biaya yang lebih rendah, emisi yang lebih bersih, dan efisiensi yang lebih tinggi.
-
Kenapa bahan bakar ini diklaim ramah lingkungan? Melalui pemanfaatan air laut ini, diharapkan akan menjadi sumbangsih dalam perwujudan energi bersih dan terjangkau di Indonesia.
-
Bagaimana bahan bakar ramah lingkungan ini mengurangi emisi? Dengan kandungan sulfur dibatasi maksimum sebesar 0,5 persen, bahan bakar kapal itu bisa digunakan pada mesin diesel kapal dengan putaran rendah dan mengurangi emisi gas buang dari pembakaran mesin kapal.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
-
Bagaimana BKI mendorong dekarbonisasi? Pemerintah, dalam hal ini, PT. Biro Klasifikasi Indonesia (persero) atau BKI sebagai induk holding BUMN jasa survei atau IDSurvey mendorong isu dekarbonisasi dalam dunia kapal perniagaan guna meningkatkan efisiensi kapal dan perlindungan lingkungan.
-
Mengapa kompor minyak tanah dikonversi ke kompor gas? Tujuan utama konversi kompor minyak tanah menjadi kompor gas LPG untuk mengurangi subsidi. Sebab, biaya produksi minyak tanah setara dengan Avtur.
"Sekarang kan masyarakat belum familiar sama DME. Tapi masyarakat banyak yang familiar sama elpiji. Nah tapi saya yakin bisa pelan pelan," tambahnya.
Boy pun yakin, DME bisa bersaing dengan elpiji jika tidak disubsidi. Sebab, harga produk hilir batubara tersebut jauh lebih murah ketimbang LPG yang saat ini sebagian bahan bakunya berasal dari impor. "Ini kenapa elpiji lebih kompetitif, ya karena subsidi. Kalau tidak ya DME ya lebih kompetitif DME," tuturnya.
Untuk teknologi, saat ini sudah ada teknologi yang cukup maju mengubah batubara menjadi DME. Sehingga ada keraguan untuk menerapkan hilirisasi batubara menjadi gas. "Itu menurut saya maju lah ya. Salah satu yang cukup advance dalam teknologi nilai tambah itu memang china. Kita sendiri sudah bicara sama Xen Hua Energy. Coal to Liquid. Coal to Gas. Coal to amonia dan Coal to DME," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan kajian Asian and Pacific Economic Review (APER) di kawasan ASEAN, Eniya menyebut angka investasi hijau saat ini lebih tinggi 70 persen.
Baca SelengkapnyaPemasangan converter kit dapat dilakukan di bengkel pemasangan yang sudah tersertifikasi seperti Bengkel Autogas Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memastikan bahwa ethanol yang digunakan untuk keperluan bahan bakar tidak akan dikenakan cukai.
Baca SelengkapnyaKolaborasi dilakukan sesuai mandat MRT Jakarta yakni selain membangun jalur transportasi, juga mengoperasikan dan memelihara, serta membangun bisnis.
Baca SelengkapnyaJika pemerintah ingin menggantikan Pertalite menjadi Pertamax Green, maka sebaiknya harga yang dilepas ke pasar tidak melebihi Rp10.000 per liter.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana mengurangi konsumsi batubara secara bertahap dan mengalihkan penggunaan batubara menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaBBM rendah sulfur yang selama ini diproduksi Pertamina, seperti Pertamax Turbo dan Pertamina Dex mengandung BBM rendah sulfur dengan 50 ppm.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM melakukan uji coba untuk membandingkan efisiensi motor berbahan bakar minyak atau listrik.
Baca SelengkapnyaSebagaimana diketahui saat ini Pertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP).
Baca SelengkapnyaSelain itu, pengurangan emisi dari kendaraan bermotor, yang mana emisinya sekitar 25-35 persen lebih rendah.
Baca SelengkapnyaBriket adalah bahan bakar padat yang terbuat dari limbah. Briket digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak.
Baca Selengkapnya