Lebih untung beli bensin di pengecer resmi
Merdeka.com - Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memfasilitasi pengecer Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan status penyalur resmi. BBM yang dijual pengecer resmi memberi harga jauh lebih murah ketimbang yang ilegal.
Anggota BPH Migas, Hendry Ahmad, mengatakan pengecer resmi akan diberikan harga khusus, di mana keuntungan yang diambil badan usaha dari penjualan BBM yang dilakukan pengecer resmi dikurangi. Sehingga harga yang dijual ke masyarakat jauh lebih murah ketimbang yang dijual pengecer ilegal.
"Kita sudah bicarakan ke badan usaha, nanti kita kontrol marginnya biar tidak mahal. Semua badan usaha kita minta tolong tekan marginnya," kata Hendry, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (19/3).
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Apa yang direvisi BPH Migas tentang BBM subsidi? Pertimbangkan Masukan Masyarakat Menurut Kepala BPH Migas Erika Retnowati, masukan dari masyarakat akan menjadi pertimbangan dalam penyusunan revisi regulasi tersebut.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Mengapa BPH Migas keluarkan regulasi tentang BBM subsidi? Untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi ini tepat sasaran dan tidak disalahgunakan, BPH Migas telah mengeluarkan regulasi mengenai pedoman pembinaan hasil pengawasan kepada penyalur.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM non subsidi? Harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
Badan usaha yang sudah siap memasok BBM ke pengecer resmi diantaranya adalah Elnusa Petrofin, Patra Niaga, Vivo dan AKR Corporindo. Menurut Hendry, jika BBM yang dijual pengecer resmi harganya jauh lebih murah, secara alami akan menertibkan pengecer ilegal yang menjual BBM dengan harga sesukanya.
BPH Migas akan memfasilitasi masyarakat yang berminat menjadi pengecer BBM resmi, untuk melakukan skema bisnis bersama badan usaha. Investasi pengecer resmi akan ditanggung oleh pihak yang berminat. Sedangkan badan usaha hanya memberikan jaminan pasokan dan mengatur harga.
Meski berstatus sebagai pengecer, fasilitas penyaluran BBM pengecer resmi akan memenuhi standard yang ditetapkan badan usaha, baik dari sisi keamanan dan keselamatan serta keakuratan takaran.
Hendry menambahkan saat ini BPH Migas sedang mendorong penyebaran lembaga penyalur resmi BBM. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang wilayahnya belum terjangkau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengecer bensin mendapat untung jauh lebih besar dari penjualan BBM. Sementara, margin yang dipatok untuk Pertashop hanya berkisar Rp450-850 per liternya.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca SelengkapnyaTerdapat 7 sektor industri yang dikenai patokan harga gas di bawah harga keekonomian, senilai USD 6 per mmBtu.
Baca SelengkapnyaMelansir dari laman resmi BP AKR, jenis BBM BP 92 kini dibanderol Rp12.290 per liter dari Rp13.450 per liter atau turun Rp1.160 per liter.
Baca SelengkapnyaJenis BBM di SPBU Shell juga mengalami penurunan pada Shell Super yang sebelumnya Rp13.990 per liter kini Rp13.390 per liter.
Baca SelengkapnyaBBM yang dijual di SPBU mulai dari Pertamina, Shell, BP AKR hingga Vivo turut mengalami penurunan harga.
Baca SelengkapnyaBP Diesel sebelumnya dijual Rp16.980 per liter menjadi Rp15.665 per liter.
Baca SelengkapnyaSPBU Pertamina, Shell, BP Indonesia hingga Vivo Indonesia kompak menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) secara berkala per 1 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaLalu ada jenis BP Diesel yang sekarang dijual Rp14.860 per liter sebelumnya Rp15.340 per liter, atau mengalami penurunan sebesar Rp480 per liter.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.
Baca Selengkapnya