Lebihi Target, Pendapatan Pajak Tangerang Selatan Tembus Rp 1,4 Triliun
Merdeka.com - Badan Pendapatan Daerah kota Tangerang Selatan mencatatkan realisasi penerimaan pajak sebesar Rp 1,4 triliun sepanjang 2018 lalu. Angka ini lebih tinggi dibanding target pemerintah setempat yang hanya Rp 1,296 triliun.
"Melihat realisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 penerimaan pajak daerah di Tangsel mencapai Rp 1.422.858.101.214 atau melebihi target sebesar 9,73 persen," kata Kepala Bapenda Tangsel, Dadang Sofyan di Serpong, Selasa (8/1/2019).
Diterangkan Dadang, struktur pendapatan daerah kota Tangsel meliputi pendapatan asli daerah, dana perimbangan lain-lain dan pendapatan daerah yang sah. "Selama ini Bapenda Tangsel melakukan pungutan dan pengelolaan pada sembilan jenis pajak," terangnya.
-
Apa yang dibuat warga Tangerang untuk raup untung? Seorang warga Kota Tangerang berhasil meraup cuan hingga belasan juta rupiah dari usaha pembuatan tas plastik rajut.
-
Apa itu pajak? Pungutan Wajib KBBI mendefinisikan pajak sebagai pungutan wajib untuk penduduk kepada negara atas pendapatan, pemilikan, dan lainnya.
-
Mengapa Gunungkidul menargetkan PAD wisata Rp28,9 miliar? “Sementara target perolehan PAD wisata sebesar Rp28,9 miliar di 2023. Adapun target wisatawan sebanyak 4.117.190 orang,“ ujar Sukmono.
-
Apa itu Pajak Progresif? Sementara itu, pajak progresif adalah biaya yang harus dibayarkan jika seseorang memiliki lebih dari satu kendaraan, dimana total pajak akan bertambah seiring dengan jumlah kendaraan yang semakin banyak.
-
Siapa yang menerapkan pajak tanah? Kerajaan Mataram menjadi salah satu kerajaan yang menerapkan pajak tanah dan tenaga kerja.
-
Bagaimana Jasa Raharja meningkatkan pendapatannya di tahun 2022? Di sisi pendapatan, Jasa Raharja berhasil menorehkan kinerja positif dengan catatan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,94 persen yakni Rp5,9 triliun pada tahun 2021, menjadi Rp6,4 triliun di tahun 2022.
Adapun kesembilan jenis pajak Daerah itu, antara lain pengenaan pajak dari sektor hotel, restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan, parkir, air tanah, pajak bumi bangunan dan pedesaan serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan.
"Sembilan sektor tadi yang menjadi penerimaan Bapenda Tangsel, penyumbang terbesarnya dari pajak Restoran," bilang dia.
Dari 600 lebih restoran yang ada, wisata kuliner di kota Tangsel, menjadi primadona masyarakat, terutama saat week end. "Warga kita senang berkuliner di akhir pekan, kalau kita lihat Sabtu / Minggu itu, resto-resto itu penuh. Mau yang di Mal, resto cepat saji, dan yang suasana alam ini ramai semua," ucap Dadang.
Dadang melanjutkan, penerimaan daerah kota Tangsel tahun 2018 ini, juga naik signifikan dibanding penerimaan pajak daerah tahun 2017 lalu.
"Kalau dibanding tahun 2017 saja penerimaan pajak kita melonjak sampai Rp 145 miliar lebih atau 12,69 persen. Sektor-sektor penerimaan ini terus kita tingkatkan di tahun 2019 ini," lanjut dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi pajak daerah yang diperoleh Pemkot Medan Tahun Anggaran (TA) 2024 mengalami pertumbuhan cukup baik.
Baca SelengkapnyaPer Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pagu defisit APBN 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaKinerja penerimaan pajak daerah mencapai Rp154,05 triliun hingga Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaReliasasi belanja negara sebesar Rp184,2 triliun atau 5,5 persen dari pagu tahun 2024 yakni Rp3.325, 1 triliun.
Baca SelengkapnyaTarget tahun 2024 naik menjadi sebesar Rp659,45 miliar.
Baca Selengkapnya