Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lembaga pemerintah dinilai belum selaras bangun ketahanan energi RI

Lembaga pemerintah dinilai belum selaras bangun ketahanan energi RI

Merdeka.com - Dewan Energi Nasional (DEN) menyebut institusi pemerintah belum selaras dalam membangun ketahanan energi nasional.

"Kita punya masalah yang sama, merumuskan masalah yang sama langkah-langkah dalam setiap penyelesaian masalah stake holder itu artinya harus sama," kata Anggota Dewan Energi Rinaldi Dalimi kepada wartawan dalam diskusi "Energi Kita" yang digelar merdeka.com, RRI, IJTI, IKN, DML dan Sewatama di Jakarta, Minggu (29/11).

Menurutnya, ada tiga masalah utama perlu diselesaikan dalam mewujudukan ketahanan energi. Antara lain, koordinasi antarlembaga terkait dalam mengembangkan energi baru terbarukan untuk menggantikan energi konvensional lambat laun bakal habis.

Orang lain juga bertanya?

"Kementerian Keuangan mempunyai problem sendiri, Kementerian ESDM punya sendiri, Bappenas punya sendiri," kata Rinaldi.

Kemudian, lanjut Rinaldi, ketiadaan lembaga negara bertanggung jawab penuh sebagai penyedia energi nasional. Selama ini, ia menilai masih dalam kondisi carut marut antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) belum bisa bersinergi dengan baik."Antara PGN, PLN, dan Pertamina belum terintegrasi dengan baik," ujar Rinaldi.

Lalu, konsistensi dalam menjamin ketersediaan energi dalam waktu jangka panjang. Ini seiring bergantinya pemerintahan.

"Permasalahannya begini, pembangunan energi melebihi dari periode pemerintahan kira-kira lebih dari lima tahun," kata Rinaldi.

(mdk/yud)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani Curhat, Sering Ditanya DPR Soal Data Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron
Sri Mulyani Curhat, Sering Ditanya DPR Soal Data Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Melalui BAS, Pemerintah pusat dan Daerah bisa mengkonsolidasikan program nasional seperti, program di sektor ketahanan pangan, hingga program ketahanan energi.

Baca Selengkapnya
Kredit Macet LPEI, Pengamat: Baiknya BUMN Terkonsolidasi di Satu Kementerian
Kredit Macet LPEI, Pengamat: Baiknya BUMN Terkonsolidasi di Satu Kementerian

Pengelolaan BUMN di bawah kementerian teknis tidak sejalan dengan tugas dan fungsi BUMN sebagai korporasi yang mencari profit.

Baca Selengkapnya
Bahlil Ungkap 2 Kementerian jadi Biang Kerok Sistem OSS Belum Maksimal
Bahlil Ungkap 2 Kementerian jadi Biang Kerok Sistem OSS Belum Maksimal

Tersendatnya sistem tersebut karena masih ada 2 kementerian yang belum terkoneksi dengan OSS.

Baca Selengkapnya
Kementerian PUPR Serahkan ke Prabowo soal Usulan Bentuk Badan Air Nasional
Kementerian PUPR Serahkan ke Prabowo soal Usulan Bentuk Badan Air Nasional

Sejumlah tokoh dan menteri dalam World Water Forum ke-10 Bali melempar usul pembentukan Badan Air Nasional pada kabinet pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Usul Pembentukan Badan Iklim, Ini Alasan Anies Baswedan
Usul Pembentukan Badan Iklim, Ini Alasan Anies Baswedan

Kementerian dan dinas lingkungan hidup sudah ada, sehingga butuh badan yang memonitoring.

Baca Selengkapnya
Kabinet Prabowo Super Gemuk, Pengusaha Kelapa Sawit Khawatir Ada Tumpang Tindih Kebijakan
Kabinet Prabowo Super Gemuk, Pengusaha Kelapa Sawit Khawatir Ada Tumpang Tindih Kebijakan

Kendati demikian, kata Eddy, Gapki tidak mempermasalahkan penambahan Kementerian Lembaga di kabinet Merah Putih Presiden Prabowo.

Baca Selengkapnya
BPK Temukan 11 Perusahaan BUMN Bermasalah, Erick Thohir: Kalau Ada Korupsi Kita Bawa ke Kejagung
BPK Temukan 11 Perusahaan BUMN Bermasalah, Erick Thohir: Kalau Ada Korupsi Kita Bawa ke Kejagung

Erick menyebut, temuan BPK atas permasalahan yang terjadi di perusahaan BUMN merupakan hal yang lumrah.

Baca Selengkapnya
BPK Temukan Kelemahan Tata Kelola Keuangan Negara di Kemhan Tahun Anggaran 2023, Ada Realisasi Belanja Barang Tak Efektif
BPK Temukan Kelemahan Tata Kelola Keuangan Negara di Kemhan Tahun Anggaran 2023, Ada Realisasi Belanja Barang Tak Efektif

BPK temukan permasalahan Laporan Keuangan tahun 2023 dalam realisasi belanja barang dan belanja modal belum sepenuhnya efektif, efisien, dan taat azas.

Baca Selengkapnya